Selasa, 29 Juni 2010

Say "No" Buat Pacaran!

Alhamdulillah karena aku tidak pernah pacaran.
Alhamdulillah karena Allah telah menciptakanku dengan wujud yang biasa-biasa saja.
Alhamdulillah karena Allah telah membimbingku dengan menunjukkan sedikit pengetahuan tentang pergaulan pria dan wanita sejak dini.
Alhamdulillah karena Allah selalu melindungiku dengan menunjukkan sedikit ilmu tentang arti penting berhijab dan menjaga kehormatan bagi seorang wanita.
Alhamdulillah karena cinta-cinta monyetku selalu bertepuk sebelah tangan.
Alhamdulillah karena Allah masih mencintaiku.


Alhamdulillah, rasa syukur tak pernah berhenti terlontar dari bibir mungil yang Allah telah karuniakan kepadanya. Meskipun sering kali dia bertanya-tanya, apa yang salah dengan dia? Dan ternyata memang tidak ada yang salah. Di balik segala ketetapan yang Allah berikan kepada seorang hamba, pasti ada hikmahnya. Yah, mungkin kebanyakan orang bakal menganggap aneh, atau lebih kasarnya bakal bilang kalo dia gak laku. Tapi ya sudahlah, dianggap angin lalu saja. Buat apa mendengarkan apa kata orang padahal sudah pasti ketentuan dan janji Allah? “Boleh jadi engkau membenci sesuatu pada hal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi engkau menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-baqarah : 216)


Ada rasa sedih ketika melihat pergaulan manusia jaman sekarang (tapi lebih tepatnya kayae emang udah dari dulu). Tidak hanya remaja, bahkan golongan dewasa dan anak-anak. Tidak hanya orang awam, tapi juga orang-orang yang paham agama. Tak hanya di tempat sepi, di tempat ramai pun orang tak lagi malu untuk menampakkan kemesraannya bersama pasangannya yang belum halal. Bahkan di kawasan akademis alias kampus pun tak lepas dari aktivitas "berdua-duaan" di tempat ramai. Fenomena semacam ini juga didukung dengan banyaknya gambar-gambar yang menurutku sangat tidak pantas untuk dipertontonkan. Misalnya saja *maaf sebelumnya jika terkesan gamblang* gambar dua orang berciuman yang banyak sekali terupload di dunia maya (fenomena ini aku dapati secara tidak sengaja, ketika googling gambar dengan kata kunci 'cinta', eh hasilnya ada beberapa gambar seperti itu). Belum lagi, film-film, komik, drama, atau sinetron yang marak dengan adegan seperti itu *yang paling parah pilem horor Indonesia, bukan horor karena hantu yang menakutkan, tapi horor karena adegan tidak senonohnya*. Padahal sudah jelas peringatan Allah, "Dan Janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah sesuatu perbuatan yang keji dan suatu yang buruk." (TQS. Al-Isra':32).  

Yang lebih membuat semakin sedih adalah maraknya aktifitas pacaran (meskipun ada sebagian yang menyangkal bahwa aktivitas mereka bukanlah pacaran) di kalangan orang-orang yang mengaku aktivis islam. Atau meskipun tidak mengaku aktivis islam tapi mereka sudah tahu bahwa perbuatan tersebut dilarang. Terkadang jadi merasa  bener-bener gak ngeh, kenapa mereka bisa masuk ke dalam aktifitas-aktifitas semacam itu. Orang-orang yang sudah tau/paham ja seperti itu, apalagi orang-orang yang masih awam? Sebegitu kuatkah pengaruh cinta dalam dada mereka sehingga menjadikan mereka buta? Na'udzubillahi min dzalik, pantas saja fenomena pacaran jadi sudah sangat biasa.


Cinta memang tidak dilarang, semua manusia pasti akan merasakannya. Tapi bagaimana kita memanajemeni cinta, itulah yang lebih penting. Jangan sampai cinta kita kepada seseorang melebihi cinta kita kepada Sang Khalik, sehingga dengan santainya kita melanggar aturan yang telah ditetapkanNya. Bukankah Allah juga sudah memberikan solusi bagi mereka yang jatuh cinta dan hendak menyalurkan rasa cintanya dengan sebuah pernikahan, ikatan yang halal antara seorang pria dan wanita? *kug ujung-ujungnya ke pernikahan yo? hehe* Memang menikah bukanlah suatu yang mudah. Perlu adanya persiapan yang sangat matang dari kedua belah pihak karena mereka akan berada pada situasi yang bener-bener berbeda, keadaan yang menuntut mereka untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar *sok tau ne, padahal blom ngrasain, :p* Dan jikalau memang belum siap, Allah juga telah menyediakan solusi dengan memperbanyak puasa yang insyaAllah akan meredamkan gejolak di hati. Sebagaimana Rasulullah telah bersabda, “Wahai para pemuda, barangsiapa dari kalian mampu memberi nafkah maka hendaknya dia menikah karena ia lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa belum mampu maka hendaknya dia berpuasa karena ia adalah kendali baginya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)  

so... marilah say "No" to pacaran!!! 

Wallahua'lam,, semoga bermanfaat... ^____________^

Data Skripsi Yang Tak Ada



Hwufftttt… antara kesel, mumet, hopeless.. subhanallah, ternyata memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Yup, bentar lagi siap-siap ja buat ganti judul sebagian ato malah ganti secara total. Tinggal tunggu apa komentar dari dosen pembimbing. Hemm, skripsi emang bener-bener punya seni tersendiri.
 
Sudah satu semester skripsi kujalani, tapi tanpa membuahkan hasil yang berarti. Tiga kali ganti judul. Judul pertama karena gak ngerti pake’ alat analisis apa akhirnya kuganti dengan judul kedua. Eh, ternyata judul kedua ngambang banget. Akhirnya aku nyari-nyari jurnal dan ketemu judul ketiga. Bagus dan cocok banget ma konsentrasi studyku dan aku sangat tertarik plus bersemangat untuk mengerjakannya. Selain karena menantang dengan hitungan matrik, juga karena sepertinya blom ada penelitian serupa di wilayah yang bakal aku gunakan sebagai penelitian. Tapi, sayang seribu sayang, dan ini yang membuatku sedikit hopeless, ternyata data buat analisisnya blom tersedia. Data input output daerah tingkat II (Kota Malang) gak ada di BPS. Huhuhu,, hampir ja aku mau nangis, gak tau lagi mau neliti apa selanjutnya. Gak ad ide baru yang muncul di otak. Ada tapi sudah banyak banget penelitian serupa.
 
Hempphh, tapi bukankah aku harus yakin. Ketika jalan yang satu tertutup, masih ada jalan lain terbentang dengan ijin ALLAH. Nampaknya memang harus bekerja lebih keras lagi. SEMANGAT!!!
 
Bismillah, semoga Allah memudahkan langkahku selanjutnya, amin…
 
(29 Juni 2010)

Rabu, 23 Juni 2010

Ya! dan Tidak!


Tulisan ini aku copy paste dari buku "Laa Tahzan For Smart Muslimah; Sepenuh Hati Menjadi Wanita Teladan" yang ditulis oleh Dr. 'Aidh bin Abdullah Al-Qarni, semoga bermanfaat... ^______^


Ya!
Ya... untuk senyuman indahmu yang menghembuskan cinta dan menyebarkan kasih sayang kepada sesama.
Ya... untuk ucapan-ucapan baikmu yang membangun persahabatan sejati dan menjauhkan rasa dengki.
Ya... untuk dermamu yang membahagiakan si miskin, menyenangkan si fakir dan mengenyangkan si lapar.
Ya... untuk selalu bersanding dengan Al-Qur'an seraya membaca, menghayati, dan mengamalkannya sambil bertobat dan beristighfar.
Ya... untuk senantiasa berzikr, beristighfar, memanjatkan doa, dan memperbaiki tobat.
Ya... untuk bekerja keras mendidik anak-anakmu dengan agama, mengajarkan sunnah-sunnah Nabi kepada mereka dan mengarahkan mereka kepada hal-hal yang bermanfaat.
Ya... untuk rasa malu dan hijabmu yang diperintahkan Allah. Itulah satu-satunya cara untuk memelihara kesucian dan kehormatanmu.
Ya... untuk hanya bergaul dengan wanita-wanita baik yang selalu takut pada Allah, mencintai agama, dan menjunjung tinggi nilai-nilainya.
Ya... untuk berbakti kepada kedua orangtua, menyambung silaturrahim, menghormati tetangga, dan menyantuni anak yatim.
Ya... untuk membaca dan menelaah buku-buku yang bermutu dan bermanfaat.

Tidak...!
Tidak... untuk menyia-nyiakan umurmu dengan hal-hal yang tak berguna, semisal suka membalas dendam dan berdebat tentang perkara-perkara yang tiada bermanfaat.
Tidak... untuk mendewakan harta dan berupaya menimbunnya dengan mengorbankan kesehatan, kebahagiaan, tidur nyenyak, dan istirahatmu.
Tidak... untuk mencari-cari kesalahan orang lain, menggunjingnya, dan melupakan kesalahan sendiri.
Tidak... untuk tenggelam dalam kenikmatan hawa nafsu dan menuruti segala yang diinginkannya.
Tidak... untuk menghabiskan waktu dengan para pengangguran dan bermain-main yang tiada mendatangkan faedah.
Tidak... untuk mengabaikan kebersihan badan, kerapian rumah, wewangian, dan disiplin.
Tidak... untuk minuman-minuman yang diharamkan, rokok, syisyah, dan segala sesuatu yang mengandung penyakit.
Tidak... untuk selalu mengingat musibah yang telah berlalu, bencana yang telah lewat, dan kesalahan yang telah terjadi.
Tidak... untuk melupakan akhirat dan bekal untuknya, serta mengabaikan keberadaannya.
Tidak... untuk menghambur-hamburkan harta dalam perkara-perkara yang diharamkan, huru-hara, dan kemaksiyatan.

Minggu, 20 Juni 2010

Kunci Hatimu!


Saat rasa tiba-tiba membuncah
Membahana bagai guntur yang menggelegar
Menyambar cepat bagai kilatan petir
Duhai, 
Kusadari ia hanya fatamorgana
Saat hujan tak jua bergegas turun 
Karena rasa belum jua menyatu dengan asa


Saat kekaguman berubah menjadi ketertarikan dan rasa cinta, maka berhati-hatilah. Tak ada gunanya memupuk rasa yang hanya akan menyakitkan hati dan jiwa karena datang di waktu dan kepada orang yang belum atau malah tak tepat. Segera singkirkan rasa itu dan kuncilah hatimu hingga asa yang saat ini masih tergantung dalam mimpi, kelak kan kau gapai bersama sosok yang memang Allah gariskan menjadi pasanganmu. Dan bila saat itu telah tiba, berikan kunci itu kepadanya tuk membuka hatimu, menumpahkan rasa hanya untuknya selamanya.

Semoga Allah memberikan kesabaran dalam masa menanti... ^______*

Bergerak!! Kerjakan Skripsimu!!!

Usahakan untuk fokus! Segera bergerak! Kerjakan skripsimu sekarang, selesaikan, dan segera berpindah mengerjakan yang lain!

Sungguh kalimat-kalimat tersebut mudah banget untuk diucapkan, tapi sangat sulit untuk dilaksanakan. Siapa se yang gak pingin skripsi segera selesai? Segera beralih ke yang lain dan tidak berlarut-larut dengan hal yang itu-itu saja. Apalagi beberapa waktu yang lalu, suatu kesempatan dan peluang yang dah lama kuharapkan hilang begitu saja gara-gara skripsi blom kelar. Tapi anehnya gak tau kenapa, antara keinginan hati, daya pikir, dan gerak tubuh serasa gak sinkron sama sekali. Rasanya otakku sekarang ne dah males banget buat mikir yang abot-abot yang berhubungan ma teori-teori perkuliahan, alhasil tubuh pun males tuk segera melaju, jari-jari tak kuasa digerakkan untuk menuliskan bahan-bahan yang harus dimasukkan di paper skripsi.

Hemmm... Setelah dipikir-pikir, nampaknya memang semua ini terjadi gara-gara ada kesalahan di awal. Semester 7 kemaren yang kerjaanku sebenarnya cuma magang KKNP plus dua kuliah ngulang perbaikan nilai tanpa mrogram dan mulai memikirkan skripsi ternyata membutaku merasa bersantai-santai di pantai yang akhirnya keterusan mpek semster 8 ne. Nah, anehnya ya, dah tau kalo semster 7 kemaren kurang produktif, eh kok ya gak dijadikan bahan renungan di semster 8. Malah semakin gak produktif ja, terbukti dengan gak segera kelarnya skripsi, tetep stagnan di tempat padahal gak ada kerjaan laen yang harus dipikirkan (mata kuliah di kelas dah gak ada, organisasi juga dah dicopot, kegiatan di luar juga gak punya). Tolonggg!!! Parah banget se ne anak?! Gak tambah maju, tapi tambah mundur!!! Padahal tau banget betapa berharganya waktu plus tau akibatnya kalo gak memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Tapi kenapa gak sadar-sadar???

Hwoooohhhh... ingin bangkit, ingin bangkit.. Ayolah,, buanglah segala kemalasan. Mulailah pembenahan diri kembali! Manajemen waktu, manajemen waktu. Paksa otak berpikir! Paksa mata buat betah baca bahan! Paksa tubuh untuk bergerak! Jangan lupa berdo'a minta petunjuk plus kemudahan ke Allah, Zat Tempat bergantung segala sesuatu. Ya Allah,, mudahkanlah, mudahkanlah.. amin...



Sebelum bom waktu meledak dan menghancurkan segala sesuatu dan diri sendiri, mari pergunakan waktu yang tersisa untuk mengerjakan hal2 yang sempet terbengkalai!!! Semangat Bisa!!!

The Blue Sky is Blue - Dawud Wharnsby Ali


The blue sky is blue like blue bubble gum,
But it prays to Allah, it prays to Allah.
And like the flavour of the blue sky and the bubble gum won’t last,
We’ve got to thank Allah before our chances go past.

I don’t want to be a grown-up like the grown-ups I have seen,
Because the grown-ups I have seen don’t seem to have much fun.
They don’t get down on the floor enough to pray or play with toys,
When I’m a grown-up I won’t want to be one.

Now if I lived back at the time of the Prophet,
I know that he would be different; I just know he’d find the time.
And I would make him something special like some paper planes or something,
I could race those planes with him or get a camel back ride.

The blue sky is blue like blue bubble gum,
But it prays to Allah, it prays to Allah.
And like the flavour of the blue sky and the bubble gum won’t last,
We’ve got to thank Allah before our chances go past.

I’d like to write a promise; I want you to make it to.
That if I misbehave a little like I sometimes do.
You won’t get really mad and you’ll be patient like the Prophet,
I really love my promise, how about you?

Cause the blue sky is blue like blue bubble gum,
But it prays to Allah, it prays to Allah.
And like the flavour of the blue sky and the bubble gum won’t last,
We’ve got to thank Allah before our chances go past.

To be a Mommy or a Daddy must be really, really hard.
So let’s take a break together, cause I know how much you try
Let’s have a dish of apple sauce
Then tumble in the yard and we can pray and we can play along with the blue sky

The blue sky is blue like blue bubble gum,
But it prays to Allah, it prays to Allah.
And like the flavour of the blue sky and the bubble gum won’t last,
We’ve got to thank Allah before our chances go past.
We’ve got to thank Allah before our chances go past.

Jumat, 18 Juni 2010

Manusia Dengan Kematian Itu Deket Banget

Tadi pas balik ke Malang diajak mas bareng naek motor, dia bilang, “ntar helm-nya bawaen ja ya…”. Tiba2 langsung terbersit dalam pikiran, iya kalo nanti kami masih hidup. Seringkali, bahkan mungkin suering buangeth kita gak menyadari bahwa kematian kapan ja bisa mendatangi kita, kita dengan PD-nya memprediksi apa yang akan kita lakukan nanti tanpa mengucap “insyaAllah”, padahal segala hal yang terjadi itu gak pernah lepas dari kehendak ALLAH. Bisa ja menit ini kita masih bisa menulis apa yang kita rasakan hari ini, eh tiba-tiba berapa menit kemudian Allah menghendaki bahwa nyawa kita tercabut dari jasad tanpa sebab apapun.

Sungguh, kematian itu amat sangat dekat dengan manusia yang hidup. Manusia hidup pasti akan mengalami kematian, cepat atau lambat, tua atau muda, dengan sebab atau tanpa sebab. Manusia tidak bisa meramalkan kapan ia akan mati. Semua itu Allah yang menentukan. Banyak sekali kejadian di sekitar kita, cerita mengenai kematian-kematian yang datang tanpa disadari, baik itu dalam keadaan khusnul khotimah maupun su’ul khotimah. Sebagai contoh saja jika kita masih ingat, tragedy di kota Batu yang menelan korban anak2 muda yang baru selesai merasakan kenikmatan dunia tanpa mempedulikan akhirat sama sekali, mereka mati dengan sangat mengenaskan, na’udzubillahi min dzalik, jangan sampai akhir kita su’ul khotimah seperti itu.

 Lalu, apa yang sebenarnya bisa kita ambil hikmah dari kejadian-kejadian tersebut? Ya, kita harus selalu menyadari bahwa kita hanyalah manusia yang tidak mempunyai daya kekuatan untuk menentukan lama tidaknya kita hidup di dunia ni. Dunia hanyalah persinggahan semata, tempat dimana kita harus nyari bekal sebanyak mungkin bwt kehidupan yang lebih kekal di akhirat sana. Kita tidak tau, kapan kita akan mati dan dengan cara apa kita akan mati. Namun yang pasti, kita harus menyadari bahwa tugas kita di dunia ini adalah untuk mengabdi kepada-Nya, untuk memenuhi bekal kita bertemu dengan-Nya kelak. Maisng-masing dari kita sudah selayaknya menyadari dan bertanya, sudah pantaskah kita untuk menghadap-Nya? Sudah cukupkah perbekalan kita jika sewaktu-waktu malaikat maut datang menjemput kita?

Renungkanlah sahabat, selagi masih diberi kesempatan menghirup udara dunia, manfaatkanlah untuk senantiasa mendekat kepada Allah, terus, dan terus mendekat kepadaNya , memperbaiki setiap amalan kita sesuai dengan perintah & laranganNya, n jangan pernah lupa untuk  berdoa agar kita diwafatkan dalam keadaan husnul khatimah agar kita mendapatkan nikmat surgaNya dan berjumpa dengan-Nya sebagaimana firman Allah, “(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum[823], masuklah kamu ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan.” (TQS. An-Nahl:32)

Wallahua’lam bish-showwab.

Semoga bermanfaat… ^^

NB: ini tulisan dah lama banget dibuatnya, sekitar satu taon yang lalu n dah pernah di-publish di media-ku yang laen (21 Juni 2009),, hanya pengen ng-post lagi... hhe...

Kamis, 17 Juni 2010

Lagi Kumat

KUMAT!!!
lagi dan lagi,, malam ini rasa sendiri dan sepi menyerangku. huh! heran, kenapa se mereka sering banget menghantuiku? membuat suasana hatiku gak enak, gak karu2an, tiba2 jadi melow, pengen marah, pengen nangis. hahaha,, betul2 sangat aneh..

jadi inget dulu, kalo lagi berasa kaya' gini pasti langsung kusetel music plus lagu2 favoritku. yah, lumayan se, terkadang suasana jadi semakin gak karu2an (nah loh?!). tapi itu dulu, alhamdulillah sekarang koleksi lagu2ku yang berfolder2 plus ngabis2in memory harddiskku telah lenyap, musnah tak bersisa.

*hufff,, mencoba menghalau rasa gak enak ini dengan nulis2 gak jelas... :(

kalo dipikir2 n diliat2 neh ya,, tulisanku ne kok gak ada yang bermutu sama sekali ya? gak da mbahas yang serius, kaya' bahas EKIS ato tentang keISLAMan, ato mbahas kuliah. yang ada lha kok malah puisi, coretan2 gak jelas, curhatan gak penting kaya tulisan ne, resensi pilem yang ngeliatin kalo kebanyakan nonton pilem dan gak segera ngerjain skripsi. yang penting asal menggerakkan jari, menuliskan suara2 yang keluar dari otak. hooo,, setidaknya neh blog bisa kujadikan tempat menumpahkan isi otak yang ingin kukeluarkan.

ngomong2 masalah sepi.. ada bait yang tiba2 keluar dari otakku...


adakah yang merasa seperti apa yang kurasa?
sepi, sunyi, sendiri..
bahkan purnama pun enggan menemani..
adakah yang salah dengan diri ini?
menjadikan semua lari,
bersembunyi dari pandangan mata..
seakan aku memang tak layak ditemani..
betapa perih rasa hati,
hancur, terkoyak,, berdarah...

Selasa, 15 Juni 2010

Mendung: Langit dan Hati

Kembali, 
saat mendung menyapa, 
bergelayut pada langit, 
seakan-akan ia ingin segera menjatuhkan diri, 
meluncur dengan derasnya, 
membuang segala asa dan rasa yang menyesak dalam dirinya..



Jika dipikir-pikir,, hati manusia itu bagaikan langit. Ia bisa saja menjadi cerah dan mendatangkan aura kebahagiaan. Tapi suatu saat bisa saja sang mendung menyapanya, menjadikan aura kebahagiaan berganti menjadi kemurungan atau bahkan kemarahan seperti saat terdengar guruh dan guntur menggelegar dengan kerasnya.

Ada satu hal yang unik menurutku, menjadikan ruang kesamaan antara langit dan hati manusia itu semakin lebar, terutama tertuju untuk kaum hawa :). Seringkali kita melihat seorang wanita menangis. Wanita memang istimewa, ia mempunyai ruang sendiri untuk mengekspresikan bentuk isi hatinya yang sangat jauh berbeda dengan laki-laki. Saat hati seorang wanita terasa sangat menyesakkan layaknya mendung yang bergelayutan baik itu karena kemarahan maupun suatu hal yang menyedihkan dan menyakitkan, maka tidak beberapa lama  kemudian pasti air mata akan begitu saja keluar dari kedua bola matanya tanpa bisa dicegah lagi. Sama halnya seperti saat langit penuh mendung, bahkan jika mendung itu sangat gelap dan pekat, maka beberapa saat kemudian pasti akan turun hujan. *yah,, meskipun terkadang langit juga mendung tok tapi gak ujan-ujan,, sama juga, terkadang semurung apapun kondisi hati seseorang ia masih bisa menahan agar tidak menangis.

Lalu apa istimewa dan korelasinya tangisan seorang wanita dengan turunnya hujan? Sama halnya seperti hujan yang memberikan manfaat kepada bumi dan menjadikan hati manusia senang, bagi seorang wanita setelah menangis, hatinya akan segera terasa lebih tenang dari sebelumnya meskipun memang masalah tidak akan selesai begitu saja. Yah setidaknya menangis bisa merubah suasana sedikitlah. So, jangan pernah menganggap aneh jika ada seorang wanita yang menangis, karena itu adalah salah satu keistimewaan yang mereka miliki saat mengekspresikan gejolak hatinya. ^______* 

Subhanallah... Segala puji bagi Allah yang telah memberikan keunikan bagi tiap makhlukNYA...

Senin, 14 Juni 2010

Full of Humility - by Dawud Wharnsby Ali

Put all our pride away,
always find a gentle word to say
you know we shouldn't fool ourselves,
Allah has given so much to you and me.
Put all our pride away,
Always thank Allah when we pray,
You know we shouldn't be full of ourselves
when we, should be full of humility.

We're all living in here together on this planet floating in round the sun
We're all equal to one another, no one's better than anyone
The only ting we have to weigh us all apart
is the faith only Allah can see, deep inside our hearts.

Put all our pride away,
always find a gentle word to say
you know we shouldn't fool ourselves,
Allah has given so much to you and me.
Put all our pride away,
Always thank Allah when we pray,
You know we shouldn't be full of ourselves
when we, should be full of humility.

Trying hard to simply be humble and never act too proud
It's easy to trip and stumble with your nose up above the clouds
Its always best to be modest and keep our feet on the ground
Cause pride will eat us up inside if we're arrogant and loud.

Put all our pride away,
always find a gentle word to say
you know we shouldn't fool ourselves,
Allah has given so much to you and me.
Put all our pride away,
Always thank Allah when we pray,
You know we shouldn't be full of ourselves
when we, should be full of humility.


hemmm... seneng banget ma lirik tersebut di atas (tapi ada yang aneh,, yang bener tu "Always thank Allah when we pray" ato "Always thank Allah when we prey"? coz waktu googling tulisannya prey, jadi kerasa aneh masa' berterima kasih pada ALLAH saat kita memangsa? yah akhirnya di sini tak ganti pray, jadinya kan enak dibacanya berterimakasih pada ALLAH ketika kita berdo'a,, *gak tau mana yang bener...) tapi yang jelas, secara umum aku suka banget ma lirik2 yang didendangkan ma Dawud Wharnsby Ali,, liriknya simple plus empuk didengernya. yahh,, meskipun ada beberapa yang masih diiringi musik kaya' tabuhan rebana, termasuk dendangan lirik yang saya copas di atas... *hemmm,, coba semuanya tanpa musik yah.... ^_________*

NB: huffttt.... dari kmrn2 nyari2 lirik Dawud yang lain tapi gak nemu2,, terutama yang tak sukai,, The Blue Sky is Blue, Remember Allah, plus The Rhytm of Surrender... dah nyoba googling tetep gak nemu2 jugak... T_____T

Jumat, 11 Juni 2010

Dragon Zakura, Kemauan dan Kerja Keras

I promise ima kara
Kono mune no naka de ugokihajimeta
Kono kodou kanjinagara

*I will omoikiri tsuranuku
Kono mama hashiritai kara
Itsu no hi ni ka yumemita basho de
a-ha-ha to waratte iru desho
wake up, stand up
nando demo get up and try


Untuk terlepas dari suatu kebiasaan buruk dalam suatu lingkungan memang sangat dibutuhkan pemikiran yang out of the box sebagai langkah awal. Sebuah gagasan dan aksi nyata di luar kebiasaan bisa menjadi metode yang sangat jitu untuk melakukan perubahan. Itulah yang dilakukan oleh Sakuragi Kenji, seorang pengacara yang bisa dikatakan miskin dan tidak punya reputasi, bahkan karena dulunya dia adalah mantan ketuga geng motor menjadikan citranya sebagai pengacara semakin buruk. Suatu saat dia mendapatkan pekerjaan untuk menangani kasus sebuah sekolah setingkat SMA yang hampir bangkrut karena reputasinya yang sangat jelek juga, yaitu sekolah dengan nilai rata-rata terendah se Jepang (Ryuzan High School). 

Hemmm… paragraph awalannya kug berasa bahasanya baku banget ya? jadi bingung mau nerusin. Emmm,, hemmm… apa ya… *berpikir keras untuk menuliskan kalimat selanjutnya, beginilah kalo lagi kehilangan kosa kata dan gak pinter cerita, hehe. Ummm,, pada intinya, dorama jepang yang berjudul Dragon Zakura ini bercerita tentang seorang pengacara dan enam murid sekolah Ryuzan yang ingin merubah nasibnya plus seorang guru Ryuzan yang punya pemikiran berbeda dengan guru-guru yang lain. Kaya’ yang kuceritakan di awal paragraph, cerita ini berawal dari seorang pengacara yang berusaha merubah keadaan SMA Ryuzan. Dia bertekad untuk merubah SMA Ryuzan dan melepaskannya dari kebangkrutan dengan merubah system belajar dan memasukkan lima siswa ke Tokyo University alias Todai, perguruan ternama di Jepang yang sepanjang sejarah tidak pernah ada satupun siswa Ryuzan yang bisa memasuki universitas tersebut *jadi terkesan mustahil gitu dah. Dia membentuk kelas khusus untuk siswa-siswa yang mau berubah agar bisa memasuki Todai.

Dengan berbagai alasan yang berbeda-beda keenam siswa tersebut bekerja keras di kelas khusus tersebut. Oia, lupa,, blom kuceritakan siapa saja keenam siswa tersebut J,, pertama Yajima Yuusuke, Mizuno Naomi, Ogata Hideki, Okuno Ichiro, Kaousaka Yoshino, dan Kobayashi Maki. Mereka semua bekerja keras untuk bisa memasuki Todai. Meskipun pada akhirnya tidak semuanya berhasil memasuki Todai, tapi mereka puas karena mereka telah berusaha keras untuk merubah nasib dan memperbaiki citra SMU Ryuzan.

Menurutku isi cerita dorama ini sangat bagus. Banyak sisi pendidikannya, meskipun dengan cara yang aneh. Misalnya ja kaya' melatih hitungan matematika dengan gaya bermain tenis, belajar sejarah dengan menggambar pohon dan cabang-cabangnya, dan lain2 yang menurutkan menarik n asik banget pada intinya melatih otak kanan dan kiri bekerja secara bersamaan. Selain itu juga diceritakan bagaimana seorang yang telah jatuh dan putus asa berusaha untuk bangkit dengan faktor penyemangat utama adalah dirinya sendiri, bukan bergantung pada orang lain. Banyaklah yang bisa diambil dari dorama ini. kalo disuruh ngasi nilai dengan interval 1-10,, saya bakal ngasi nilai 9. Jadi bagi pecinta dorama Jepang, kurekomendasikan buat nonton neh Dragon Zakura.. *telat banget ya ngerekomendasikannya, ni dorama kan dah lama banget dibikinnya, sekitar taun 2005an,, hehehe,, namanya juga baru liat, jadi juga baru bisa crita sekarang...

^_______*

Rabu, 09 Juni 2010

Hasil Kolaborasi Nies-Dinh

hemmm... gara2 punya' kepribadian yang hampir sama (melankolis - dominan) plus punya kesamaan terhadap hal-hal tertentu, kaya' puisi,, suasana n gambar2 emo - yang biasanya menggambarkan kesedihan, keputus-asaan, dll... (aneh,, padahal bukan hal yang baik),, akhirnya suatu saat,, emh,, gak hanya suatu saat se,, beberapa saat alias beberapa waktu,, kami (nies n dinh) berhasil membikin suatu karya sastra kolaborasi yang lumayan bagus lah (hahaha,, memuji diri sendiri),, meskipun sebenarnya agak kacau (nah ini baru bener). yah... setidaknya bisa dinikmati lah... ini dia hasil kolaborasinya.... ^_____________*



Dingin ini begitu kuat mencengkeram hatiku
Akankah ia jadi beku?
Kuharap nyala api hangatkanku
Tapi mengapa tak pernah kurasakan?

Sepertinya aku terlalu sibuk mencari korek api
Terlalu sibuk mencari tungku kayu bakar
Hingga tak menyadari bahwa api telah menyala jauh sebelum usia mulai dihitung

Lalu apa yang salah ketika ku tak pernah rasakan nyala api itu?
Mungkinkah aku telah mati rasa?

Bukan!
Bukan mati rasa!
Tak ada kata mati untuk hati yang di dalamnya masih mengalir darah kehidupan

Ataukah ia sakit parah?
Penuh kerak hitam legam bagai arang
Ah…
Serasa semakin menyesakkan

Mungkin fajar esok hari membawa jawabnya…

Semoga…

(10/10/09)

**********************


Senja sedia kala,
berguru pada hujan bagaimana menciptakan rintik2.
Berbagi dgn siang bagaimana menciptakan cahaya terang.

Berbagi dgn malam bagaimana membawa kehangatan dlm setiap mimpi insan.
Senja..
Ia seperti alarm, mberi peringatan bahwa hari mulai beranjak malam.

(20/02/10)

********************


Malam ini...
Selalu mengundang sepi dan duka.

Serasa trhempas dr sekawanan asa yg terbang tinggi.. Sendiri...

(18/02/10)

Minggu, 06 Juni 2010

Dendang Riang

Begitu riangnya ia berdendang
Berkawan angin ia terbang
Melayang-layang serasa ingin menjangkau awan


Aduhai...
Inginnya aku bersamanya berkejaran
Menciptakan bait-bait nyanyian alam
Membuang segala resah dan gundah

 
 
Dan...
Menyisakan sebentuk kebahagiaan

(04 Juni 2010)

Jumat, 04 Juni 2010

Asa Akanmu, Cinta


Dalam sepi asaku melayang
Duhai cinta, sedang apa kau di sana?

Sejenak kurasakan kerinduan yang menyesakkan dada
Inginnya diri menemani dan ditemani
Inginnya hati merasakan dengan nyata
Menyelami fase indah bersama
Membersamaimu dalam ruang dan waktu yang penuh berkah
Meluapkan rasa yang membahana

Cinta…
Entah dimana kau berada
Adakah kau merasakan asa yang sama?
 
(3 Juni 2010 - tuk yang belum kutau siapa...)

Kamis, 03 Juni 2010

Munajat - Ustaz Asri Ibrahim



Liriknya...

Tuhan.. Kubisikkan, kerinduan.. Keinsafan.. Pengharapan…

Tuhan.. Kusembahkan pengorbanan.. Membuktikan kecintaan…

Bisikanku untuk-Mu
Munajatku mohon restu
Semoga cintaku bukan palsu
Pada desiran penuh syahdu
Gelombang lautan rinduku

Tuhan.. Kubisikkan, kerinduan.. Keinsafan.. Pengharapan…

Tuhan.. Kusembahkan pengorbanan.. Membuktikan kecintaan…

Munajatku dalam syahdu
Merindui maghfirah-Mu
Mardhiah-Mu dalam restu
Harapan tulusnya hatiku

Kurindukan pimpinan-Mu
Keagungan-Mu dalam doaku
Kebesaran pada qudrat-Mu
Ia membina ruhaniku

Tuhan.. Kubisikkan, kerinduan.. Keinsafan.. Pengharapan…

Tuhan.. Kusembahkan pengorbanan.. Membuktikan kecintaan…

Ujian kepahitan
Di dalam perjuangan
Padanya ada kemanisan
Ketenangan dan kebahagiaan
Padanya syurga idaman

Munajatku dalam syahdu
Merindui Maghfirah-Mu
Mardhiah-Mu dalam restu
Harapan tulusnya hatiku

Kurindukan pimpinan-Mu
Keagungan-Mu dalam doaku
Kebesaran pada Qudrat-Mu
Ia membina ruhaniku

Tuhan.. Kubisikkan, kerinduan.. Keinsafan.. Pengharapan…

Tuhan.. Kusembahkan pengorbanan.. Membuktikan kecintaan…

Rabu, 02 Juni 2010

Menunda Pekerjaan = Menabung Derita


Mereka beriman kepada Allah dan Hari Akhirat mereka menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera kepada (mengerjakan) berbagai kebaikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh. (Ali Imron :114 )

”Salah Satu Kunci Sukses Dalam Hidup adalah Tidak Menunda Apa Yang Harus Di Lakukan Pada Saat Ini”

Bila kita tidak mampu menyelesaikan tugas dan kewajiban hari ini dengan baik. Sudah pasti esok kita tidak mampu menyelesaikannya.

Disebuah tempat kerja pemecahan batu. Ada seorang pekerja yang usianya jauh diatas pekerja lainnya. Kira-kira pekerja itu berusia enam puluhan tahun sementara lainnya hanya sekitar dua puluhan sampai tiga puluh tahun.

Untuk bekerja ditempat pemecahan batu dibutuhkan fisik dan tenaga yang prima karena pekerjaannya memang tergolong berat, sehingga tidak heran orang-orang yang bekerja masih relatif muda. Mengenai kakek yang berumur enam puluhan itu, dirinya memang berbeda dibandingkan dengan orang-orang yang seusia dengannya. Yang mungkin saat ini sudah pensiun. Walaupun tenaganya tidak sekuat para anak muda dan gerakan sedikit lamban namun dirinya selalu mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktunya bahkan sebelumnya, tak jarang pula dirinya selesai duluan dibandingkan dengan yang lainnya, sehingga keberadaannya disini tidak menjadi masalah bagi Sang majikan.

”Pak kita istirahat dulu, nanti kita baru bekerja lagi” Ujar seorang pemuda rekan kerja suatu hari. Hari masih cukup pagi dan bekerjapun belum terlalu lama.

”Aku harus menyelesaikan pekerjaan ini dulu” Jawab sikakek tanpa menghentikan gerakan palunya untuk memecahkan batu, kakek itu terus bekerja, sementara lainnya sudah asyik bercengkrama meninggalkan pekerjaan ditempat peristirahatan tanpa memperdulikan si kakek.

Akhirnya, pekerjaan yang di berikan oleh Sang majikan selesai juga dan sikakek pun menyusul yang lain ketempat berteduh untuk beristirahat. Peluh yang membasahi sekujur tubuhnya membuat sikakek mencopot topi capingnya untuk mengusir rasa gerah.

” Bapak kan sudah tua, buat apa sih bapak bekerja keras seperti ini”, Tanya salah satu pemuda begitu melihat si kakek yang sedang kehausan meneguk air.

”Kalian salah anak muda, bapak bukan bekerja keras tapi bapak hanya tidak ingin menunda pekerjaan” Jawab si kakek bijak.

”Yang namanya pekerjaan tidak akan pernah habis pak, sejak kita belum lahir sampai kita mati yang namanya pekerjaan tetap saja ada” kilah pemuda lainnya.

”Kali ini kamu benar, justru karena itu bapak tidak mau menunda-nunda pekerjaan yang sudah di percayakan kepada aku” Balas si kakek dengan tenang

”Kami tidak mengerti maksud bapak ?”

”Dulu gara-gara aku menunda-nunda membawa anakku yang sedang sakit ke tabib akhirnya ia meninggal. Waktu itu aku berpikir besok saja, toh hari ini masih baik-baik saja. Begitu besok tiba aku berpikir besok lagi karena hari ini juga masih baik-baik saja demikian seterusnya. Hingga pada akhirnya begitu memburuk kondisinya semuanya sudah terlambat” Ada cairan bening yang hampir terlepas dari kedua bola matanya.

”Setelah itu istriku pun meninggalkanku. Dia kecewa. Aku tahu aku bersalah dan ada keinginan untuk meminta maaf tapi selalu aku tunda dengan alasan untuk mencari waktu yang tepat hingga sekian puluh tahun dan istriku meninggal dan aku masih saja belum menyampaikan maafku” Si kakek melanjutkan penyesalannya, semua para pekerja yang masih muda itu terbengong-bengong mendengar curahan hati si kakek. Dan semuanya diam tidak bersuara.

”Satu lagi jauh sebelumnya anakku meninggal, aku tidak serius dalam bekerja sehingga tanggung jawab yang diberikan tidak pernah terpenuhi dan selalu saja ada alasan untuk menunda-nunda pekerjaan sehingga aku tidak pernah lama bekerja disatu tempat dan selalu di pecat”

”Aku menyesal atas kelalaianku dan aku baru sadar beberapa tahun yang lalu saat istriku meninggal, sejak saat itu aku berjanji kepada diri sendiri bahwa aku tidak akan menunda apapun dalam hidupku yang tersisa. Dan terbukti hidupku jauh lebih tenang setelah segala tanggung jawab yang dipercayakan telah aku selesaikan sesuai dengan waktunya”

Si kakek memang sedikit terlambat, namun dirinya telah memperbaiki kebiasaan buruknya. Dan pengalamannya pun dijadikan sebagai guru oleh rekan-rekannya yang masih muda. Sejak saat itu para pekerja tidak pernah buang-buang waktu lagi, untuk sesuatu yang tidak ada manfaatnya. Bahkan di saat si kakek belum selesai melakukan pekerjaannya, yang lain pun ikut membantu sebagai ungkapan terima kasih.

Bila kita mempunyai kesempatan untuk bekerja hari ini KERJAKANLAH Karena esok belum tentu ada kesempatan yang sama

”Waktu Bekerja Bagi Orang Malas Adalah Besok Dan Hari Ini Adalah Hari Liburnya”

Sahabat, waktu yang terus berputar dan tidak pernah berhenti sedetikpun, membuat kita banyak kehilangan karenanya, begitu kita tidak memanfaatkan dengan baik maka banyak peluang yang hilang. Maka dari itu, agar kita tidak kehilangan maka dalam melakukan apapun hendaknya diselesaikan sesegera mungkin atau tidak menunda-nunda suatu pekerjaan.

Pada saat kita menunda apa yang bisa dilakukan pada saat itu memang belum terasa efeknya, namun penyesalan sering datang sesudah itu. Misalnya anak sekolah yang menunda-nunda mengerjakan pekerjaan rumah sepulang sekolah dan lebih memilih bermain dan setelah itu kelelahan dan langsung tidur, esok hari dirinya harus menerima hukuman dari gurunya sebagai konsekwensi tidak mengerjakan pekerjaan rumah, para karyawan selalu menunda-nunda tugas yang diberikan akibatnya begitu waktu yang ditetapkan Sang pimpinan hampir sampai dirinya kewalahan dalam menyelesaikan sehingga tidak menutup kemungkinan banyak terjadi kesalahan, kalau sudah seperti itu sudah bisa dibayangkan akibatnya

Atau contoh lain yang lebih extreme, saat kita jatuh cinta kepada seseorang dan selalu menunda-nunda untuk mengungkapkannya kepada orang yang kita cintai. Akhirnya kita pun kehilangan saat kita mengetahui orang yang kita cintai telah bersama dengan orang lain. Atau saat kita mempunyai hutang kepada teman, begitu kita sudah ada kita tidak langsung membayarnya. Kita tidak tahu akan kehidupan ini, tiba-tiba kita meninggal, bukankah akan membawa hutang sampai ke alam kubur. Intinya menunda pekerjaan sama sekali tidak ada gunanya di Dunia dan Akhirat.

Setiap perkerjaan harus dipertanggungjawabkan, jika hari ini kita tidak menyelesaikan, tanggungjawab hari ini menjadi tanggungjawab besok ditambah tanggungjawab besok yang sesungguhnya dan seterusnya. Lama-lama akan menumpuk dan menjadi diluar kemampuan kita. Dan ketidakberdayaan itu adalah karena ulah kita sebagai pembuat masalah untuk diri sendiri.

Orang yang suka menunda pekerjaan tidak terbentuk begitu saja tetapi melewati proses dari kecil, kemudian menjadi kebiasaan, oleh karena itu bagi orang tua jangan memberi contoh atau membiarkan anak-anak yang suka menunda-nunda pekerjaan. Pekerjaan yang dimaksud disini secara global termasuk di dalamnya aktivitas-aktivitas kemanusiaan, janji kepada orang lain, beribadah kepada yang Kuasa dan lain sebagainya.

Dan sebagai pribadi yang sudah bisa berpikir kita juga harus berdisiplin untuk membiasakan diri tidak menunda-nunda sesuatu yang harus segera kita kerjakan, selain kita berkewajiban kepada orang lain dan Tuhan, kita juga berkewajiban untuk menyenangkan diri sendiri. Kita membutuhkan waktu untuk diri kita sendiri, entah itu sekedar santai ataupun tidur. Namun alangkah lebih baik kalau kita menyelesaikan dulu tanggungjawab kita kepada pihak lain kemudian baru untuk diri sendiri

Coba mana yang lebih menyenangkan ? Disela-sela kita sedang mengerjakan sesuatu tugas terus mengambil sebagian waktu untuk bersantai atau kita menyelesaikan tugas terlebih dahulu baru bersantai,
Jangan menciptakan beban yang sesungguhnya tidak perlu yang justru akan membuat menyesal di hari esok. Selesaikanlah tanggungjawab sesuai dengan waktunya, jangan ada kata ”NTAR” atau ”BESOK” tapi kerjakan sekarang juga. Menyelesaikan suatu perkerjaan memang harus dengan skala prioritas namun bukan berarti membiarkan pekerjaan lain menunggu untuk diselesaikan.

-Gara2 Ngomong Masalah Konvoi Arema-

Apa yang akan anda pikirkan jika membaca kalimat seperti ini, "Gr2 k0nv0i arema kumpul d jalan kawi jd jalan dah dr perpus mpek gereja ijen bwt nyegat angk0t :(    *duh, miris.. Mreka buang2 uang bensin demi hura2 sesaat, padahal Palestin sedang merana.. Coba uang bensinx bwt bantu Palestin.."???

Seperti biasa,, hari rabu adalah jadwal saya buat ke perpus kota,, ngembalikin buku atau memperpanjang plus pinjem lagi yang baru. Begitu juga pagi tadi,, jam 8.15an saya dah nyampek perpus,, wooo,, ternyata ada pemandangan yang gak biasa, di sepanjang jalan kawi termasuk jalan depan perpus dah banyak pasukan berkostum biru-biru singo edan yang berkumpul di sana. wah,, saya baru tahu, ternyata hari ini bakalan ada konvoi arema merayakan kemenangan tim sepak bola arema di liga ISL kemaren. Awalnya se biasa-biasa ja, tapi begitu keluar dari perpus sekitar seperempat jam kemudian,, jalan semakin rame saja, dan sudah merembet sampek ke jalan ijen, alhasil, angkot yang biasanya lewat depan perpus jadi cari jalan laen. Dan karena itulah, saya terpaksa jalan sampek ke depan gereja ijen buat nyegat angkot. Wajarlah kalo saya jadi dongkol, ini namanya sudah menganggu kepentingan umum. Gak hanya itu, biaya transaksi pun terciptalah. yang biasanya bisa langsung naek angkot di depan perpus, jadi jalan dulu, selain buang tenaga juga buang-buang waktu. *saya yakin, gak hanya saya yang merasakan hal ini.. Makanya, karena ketidaknyamanan itu saya katakan kalo "Gr2 k0nv0i arema kumpul d jalan kawi jd jalan dah dr perpus mpek gereja ijen bwt nyegat angk0t :( ".

Secara bersamaan, saat itu saya juga teringat berita kapal kemanusiaan Mavi Marmara yang diserang Israel gara-gara ngasi bantuan ke Palestina. Suatu hal yang amat sangat kontras saja menurut saya, ketika mereka di sana berjuang melawan ketidakadilan dan kesombongan Yahudi, eh di sini malah semua orang asyik berhuru-hara di jalanan, merayakan kesenangan sesaat. kenapa saya katakan kesenangan sesaat? jelaslah, emang setelah konvoi mereka mau apa dan dapet apa? kepuasan? kegembiraan? saya yakin itu hanya sesaat saja karena di sana bukanlah ladang manusia dalam menanamkan cinta dan takut pada ALLAH, bahkan mungkin, ingat kepada ALLAh pun tidak, na'udzubillahi min dzalik, wallahua'lam.

saya mengatakan hal tersebut bukan berarti bahwa saya melarang seseorang untuk gembira dan bangga karena Arema telah menorehkan prestasi. saya sebagai warga Malang asli juga turut senang, tapi cobalah mengungkapkan rasa senang itu dengan suatu hal yang wajar, tanpa kesia-siaan dan mengganggu kepentingan umum. coba bayangkan jika uang untuk beli bensin buat konvoi dikumpulkan dan digunakan untuk membantu saudara2 kita di Palestina, atau yang lebih sederhana saja, sedekahkan kepada kaum fakir di sekitar kita. bukankah hal tersebut lebih bermanfaat? makanya saya juga mengatakan, "*duh, miris.. Mreka buang2 uang bensin demi hura2 sesaat, padahal Palestin sedang merana.. Coba uang bensinx bwt bantu Palestin.."

saya pikir, luapan rasa dan opini saya tersebut cukup wajar.. tapi apa yang terjadi, komentar2 pun bermunculan. saya sangat menghargai akan adanya komentar yang obyektif. tapi, gak saya sangka, ada juga beberapa komentar yang memicu perdebatan, meluapkan kritika pedas dan saling menghujat. saya sangat risih, mereka seperti berkomentar hanya berlandaskan hawa nafsu. tapi it's okelah,, gak ada larangan buat seseorang untuk mengungkapkan opini masing2 dalam bentuk komen2 tersebut seperti halnya saya yang mengeluarkan opini dalam bentuk status yang kata seorang temen memicu kritikan itu. *padahal gak ada maksud memicu kritikan atau konflik.

hemm... yang penting sekarang dah selesai. damai, damai.. teman tetaplah teman meskipun pernah saling berseberangan..

Selasa, 01 Juni 2010

Duka Palestina

Album : Pewaris Negeri
Munsyid : Izzatul Islam
http://liriknasyid.com
  
Palestina...
Dukamu adalah duka kami semua
Tangismu adalah tangis kami semua
Lukamu adalah luka kami semua
Tangismu adalah tangis kami semua

Ketika engkau terjamah tangan-tangan serigala
Ketika timah panas menghempaskan jiwa
Kau coba menghalau duka dengan asa tersisa
Hanya airmata iringi doa

Palestina terluka
Al Aqsha pun tlah ternista
Tumpah darah bakar amarah
Hancurkan makar durjana

Janji Allah tlah pasti
Terlaknat kaumYahudi
Kota suci para Nabi
Medan jihad abadi
Batu-batu intifdhah kan jadi saksi

Hapuslah air matamu duhai Al Aqsha
Kami takkan pernah rela engkau ternoda
Kami pasti kan membela kau kan bebas merdeka
Gematakbir intifadha terus mengangkasa

Negriku Meradang

Bara panas menjadi selimut

Negeri ini tak lagi menyejukkan

Tak lagi tampakkan senyuman yang menenangkan

Bahkan di setiap sudutpun penuh ancaman

Yang membuat tiap diri saling terkam

Tak peduli ia teman atau lawan

Semua saling jatuhkan



Benarkah negeri ini telah terbakar?

Menyebar nafsu amarah

Mengejar hasrat keduniawian



Rakyat cilik hanya jadi sasaran

Keserakahan pemilik modal

Yang tak lagi berperasaan



Pemimpin negeri yang seharusnya berikan pengayoman

Kini tak lagi acuhkan

Tak tahu apa yang jadi alasan

Tak mampukah atau tak pedulikah???



Kapankah negeri ini kan selesai meradang?

Tampakkan kesegaran tanpa adanya perbedaan

Karena kekhawatiran

Akan hilangnya negeri yang tercerahkan

Karena tak satupun yang mampu mencerahkan



Sampai kapan???



(25 September 2005, baru kupublish sekarang)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management