Jumat, 18 Juni 2010

Manusia Dengan Kematian Itu Deket Banget

Tadi pas balik ke Malang diajak mas bareng naek motor, dia bilang, “ntar helm-nya bawaen ja ya…”. Tiba2 langsung terbersit dalam pikiran, iya kalo nanti kami masih hidup. Seringkali, bahkan mungkin suering buangeth kita gak menyadari bahwa kematian kapan ja bisa mendatangi kita, kita dengan PD-nya memprediksi apa yang akan kita lakukan nanti tanpa mengucap “insyaAllah”, padahal segala hal yang terjadi itu gak pernah lepas dari kehendak ALLAH. Bisa ja menit ini kita masih bisa menulis apa yang kita rasakan hari ini, eh tiba-tiba berapa menit kemudian Allah menghendaki bahwa nyawa kita tercabut dari jasad tanpa sebab apapun.

Sungguh, kematian itu amat sangat dekat dengan manusia yang hidup. Manusia hidup pasti akan mengalami kematian, cepat atau lambat, tua atau muda, dengan sebab atau tanpa sebab. Manusia tidak bisa meramalkan kapan ia akan mati. Semua itu Allah yang menentukan. Banyak sekali kejadian di sekitar kita, cerita mengenai kematian-kematian yang datang tanpa disadari, baik itu dalam keadaan khusnul khotimah maupun su’ul khotimah. Sebagai contoh saja jika kita masih ingat, tragedy di kota Batu yang menelan korban anak2 muda yang baru selesai merasakan kenikmatan dunia tanpa mempedulikan akhirat sama sekali, mereka mati dengan sangat mengenaskan, na’udzubillahi min dzalik, jangan sampai akhir kita su’ul khotimah seperti itu.

 Lalu, apa yang sebenarnya bisa kita ambil hikmah dari kejadian-kejadian tersebut? Ya, kita harus selalu menyadari bahwa kita hanyalah manusia yang tidak mempunyai daya kekuatan untuk menentukan lama tidaknya kita hidup di dunia ni. Dunia hanyalah persinggahan semata, tempat dimana kita harus nyari bekal sebanyak mungkin bwt kehidupan yang lebih kekal di akhirat sana. Kita tidak tau, kapan kita akan mati dan dengan cara apa kita akan mati. Namun yang pasti, kita harus menyadari bahwa tugas kita di dunia ini adalah untuk mengabdi kepada-Nya, untuk memenuhi bekal kita bertemu dengan-Nya kelak. Maisng-masing dari kita sudah selayaknya menyadari dan bertanya, sudah pantaskah kita untuk menghadap-Nya? Sudah cukupkah perbekalan kita jika sewaktu-waktu malaikat maut datang menjemput kita?

Renungkanlah sahabat, selagi masih diberi kesempatan menghirup udara dunia, manfaatkanlah untuk senantiasa mendekat kepada Allah, terus, dan terus mendekat kepadaNya , memperbaiki setiap amalan kita sesuai dengan perintah & laranganNya, n jangan pernah lupa untuk  berdoa agar kita diwafatkan dalam keadaan husnul khatimah agar kita mendapatkan nikmat surgaNya dan berjumpa dengan-Nya sebagaimana firman Allah, “(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum[823], masuklah kamu ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan.” (TQS. An-Nahl:32)

Wallahua’lam bish-showwab.

Semoga bermanfaat… ^^

NB: ini tulisan dah lama banget dibuatnya, sekitar satu taon yang lalu n dah pernah di-publish di media-ku yang laen (21 Juni 2009),, hanya pengen ng-post lagi... hhe...

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management