Sabtu, 30 Oktober 2010

-Bersahabat Dengan Naga-


"Ini Kepulauan Berk. Perjalanan 12 hari ke utara tanpa harapan dan beberapa derajat arah selatan dari kutub utara. Tempat ini tepat di garis bujur kesengsaraan. Desaku. Singkatnya, tangguh. Desa ini telah dihuni selama 7 generasi, tapi setiap bangunan di sini semua baru. Pencaharian di sini memancing dan berburu. Kami punya pemandangan sunset yang indah. Satu-satunya masalah adalah hama. Biasanya hama yang sering ditemukan adalah tikus atau nyamuk. Sedangkan kami,, naga. Kebanyakan orang mungkin akan pergi. Tapi kami tidak. Kami suku Viking. Kami punya sifat keras kepala."


Yap, paragraf di atas merupakan monolog awalan dari film berjudul How To Train Your Dragon. Kisah ini berawal ketika terjadi serangan naga ke tempat tinggal Suku Viking. Naga-naga tersebut menjarah ternak dan mengacaukan seluruh desa. Setiap warga desa berusaha untuk melawan naga. Tak terkecuali Hiccup sang anak kepala suku. Dia ingin sekali turut andil untuk melawan naga-naga tersebut. Tapi apa daya, dia sangat berbeda dengan kebanyakan bangsa Viking. Dia hanya diperbolehkan ayahnya untuk membantu bekerja membuat senjata, tak boleh sekalipun untuk membantu memburu naga.

Saking inginnya untuk turut andil memburu naga, Hiccup pergi diam-diam mencari naga. Dia berhasil menembak dengan sebuah perangkap seekor naga misterius dan bisa dibilang paling menakutkan yang belum seorangpun melihat bentuknya. Naga tersebut adalah Night Fury. Singkat cerita, Hiccup berhasil menaklukkan Night Fury tanpa membunuhnya. Banyak petualangan yang dilakukan Hiccup bersama Night Fury. Dia juga bisa mempelajari segala tingkah laku naga dari Night Fury.  Ketika dia mengikuti pelatihan penaklukan naga, dia selalu berhasil menaklukkan naga-naga tersebut tanpa melukainya. Hal ini membuat sang ayah bangga, ternyata anak yang selama ini dianggap tidak kompeten, bisa menaklukkan berbagai macam naga (sang ayah belum tau jika cara yang dilakukan Hiccup sangat berbeda).

Pada akhir pelatihan, Hiccup diharuskan untuk membunuh naga. Akan tetapi Hiccup malah menaklukkannya dengan cara halus dan bersahabat, sang ayah marah karena ternyata Hiccup tidak bisa membunuh naga (Sang ayah beranggapan bahwa naga adalah makhluk buas yang perlu dimusnahkan, lain dengan Hiccup yang telah mengetahui bahwa naga-naga tersebut terpaksa menjarah desa Viking untuk memenuhi permintaan naga besar yang menguasai tempat tinggal naga-naga tersebut, jika tidak maka naga-naga tersebutlah yang akan dimangsanya. Naga-naga tersebut sama seperti mereka, merasakan takut dan tekanan). Hiccup hampir berhasil menundukkan naga yang dijadikan lawan dalam pelatihannya, akan tetapi karena sang ayah marah dan menghentakkan palu, maka sang naga pun akhirnya marah dan menjadi buas. Hiccup dikejar-kejar naga di dalam arena pelatihan. Jauh di dalam hutan, Night Fury (yang oleh Hiccup diberi julukan Toothless karena ternyata tidak mempunyai taring tajam seperti kebanyakan naga pada umumnya) merasa bahwa sahabatnya, Hiccup sedang dalam bahaya, ia segera terbang menuju desa Viking untuk menyelamatkan Hiccup. Namun kedatangannya justru menimbulkan kekacauan dan seluruh warga ingin membunuh Night Fury, beruntung Hiccup berhasil mencegahnya.

Masalah baru timbul, dengan kedatangan Night Fury, ayah Hiccup akhirnya tahu sarang naga-naga tersebut dan ingin memusnahkannya. Hiccup melarangnya karena di sana terdapat naga besar yang sangat jahat yang mengendalikan seluruh naga. Akan tetapi ayahnya bersikeras, singkat cerita, terjadi pertempuran hebat antara warga Viking dengan sang naga besar. Pada saat keadaan benar-benar kritis, datanglah Hiccup bersama teman-temannya membantu mengalahkan sang naga besar. Singkat cerita pula, Hiccup dan Night Fury berhasil mengalahkan si naga besar. Dari kejadian inilah, sikap warga Viking terhadap naga-naga berubah. Warga Viking dan para naga akhirnya bersahabat.

Menurut saya, film ini cukup bagus, tidak hanya dari alur cerita yang memang menghibur, akan tetapi juga muatan yang ada di dalamnya. Secara tidak langsung cerita ini membawa pesan bahwa banyak cara untuk menaklukkan hal-hal yang sulit. Tidak perlu dengan cara kuno yang kasar, seperti Hiccup yang berhasil menaklukkan naga dengan menjadikannya teman dan mengetahui ciri-ciri serta kebiasaannya, bukan dengan memusnahkannya. Selain itu, yang paling penting adalah bagaimana kita bisa mendengarkan dan menghargai pendapat orang-orang yang lebih muda dari kita. Karena tanpa disadari seringkali kebanyakan orang yang lebih tua akan meremehkan pendapat dan cara yang dilakukan oleh yang lebih muda dalam memecahkan suatu masalah. 


Sebagaimana awalan tulisan ini, sebagai endingnya berikut monolog yang juga merupakan ending dari film tersebut.

"Ini kepulauan Burk. Salju turun sembilan bulan dalam setahun dan tiga bulan lainnya tidak. Setiap makanan yang ada di sini keras dan tak enak. Begitu juga dengan orang yang tumbuh besar di sini. Satu-satunya yang berbeda adalah piaraannya. Biasanya di tempat lain adalah kuda poni atau burung beo. Tapi kami,, naga. "

Jengah!


Dia yang semakin tak mengerti akan diri
Tak berambisi
Atau memang tak punya mimpi?
Membiarkan diri terpaku dalam sepi
Tak bisa memberi banyak arti
Hanya menyendiri 
Dalam ruang tak berinti
Tertinggal jauh dari mereka yang berlari

Jengah, resah, remah..
Mencari pintu yang terbuka
Namun serasa tiada
Karena mungkin tak ada usaha
Tuk membuka apa yang tak terbuka
Ah, salahkah?

(Malang, 30 Oktober 2010, 8.59)

Minggu, 24 Oktober 2010

Tentang Cinta


Cinta. Hemmm,, sebenarnya saya sudah bosan untuk membahas satu kata yang hanya terdiri dari lima huruf ini. Tapi, berhubung tadi pagi tiba-tiba dapet sms nasehat dari seorang sahabat yang insyaAllah dalam waktu dekat akan segera menyempurnakan separuh dien-nya, saya jadi tertarik untuk membahasnya kembali. Begini isi sms-nya...

"Bila dirimu sekarang sedang menunggu seseorang untuk menjalani kehidupan menuju ridho-Nya, maka bersabarlah dengan keistiqomahan. Demi Allah, dia tidak datang karena kecantikan, kepintaran, ataupun kekayaan. Tapi Allah-lah yang akan menyegerakannya. Janganlah tergesa-gesa untuk mengekspresikan cintamu pada dia, sebelum Allah mengijinkannya. Belum tentu yang kau cintai adalah yang terbaik untukmu. Siapakah yang lebih mengetahui melainkan Allah? Simpanlah segala bentuk ungkapan cinta dan derap hati rapat-rapat. Allah akan menjawab dengan lebih indah di saat yang tepat.."


Isi sms tersebut memang sangat sederhana, akan tetapi menurut saya isinya bisa langsung menancap dalam hati, terutama bagi kaum hawa yang seringkali luluh hatinya saat mendapat perhatian dari kaum adam. Saya jadi teringat pada sebuah kutipan yang entah saya dapet dari mana, lupa, waktu itu saya salin tanpa ingat untuk menuliskan sumbernya. Isi kutipan itu seperti ini.

"Manusia akan bahagia bila disayangi, diberi perhatian, dicintai, sedikit bangga bila diri ini dirindui. Tapi oleh karena terlalu nafsu mengejar semua ini, terkadang kita tak sadar yang kita lakukan telah melanggar perintah Allah. Betapa wanita itu akalnya setipis rambutnya, hatinya serapuh kaca, dan perasaannya selembut sutera. Maka hendaklah dibekalkan dengan ilmu, dikuatkan dengan iman, dan dihiasi dengan akhlak."


Telah banyak kisah hidup di sekeliling saya yang semuanya bermula dari lima huruf ini. Ya, 'cinta' hanya terdiri dari lima huruf, tapi pembahasannya bisa sampai berlembar-lembar dan berbuku-buku. Banyak versi cinta sesuai dengan pemahaman masing-masing orang yang pada akhirnya cara mengekspresikannya pun berbeda-beda. Tapi semua versi tersebut tidak akan ada artinya jika cinta tersebut hanya menyebabkan kemaksiyatan kepada Allah, Sang Pemilik cinta sejati. Lihat saja, betapa banyak pasangan muda-mudi melakukan aktifitas pacaran padahal belum halal bagi mereka satu sama lain, dan anehnya semua itu berkedok kata 'cinta'. Benarkah semua itu cinta, atau hanya sebuah penjelajahan untuk melampiaskan nafsu mengejar kesenangan?

Kembali saya teringat sebuah kutipan pada sebuah buku berjudul Cerdas Mendampingi Suami, "Cinta sebelum pernikahan adalah kebohongan. Jika pemuda itu benar, ia tidak akan berbicara denganmu selama satu tahun, sedangkan kamu belum halal baginya". Kutipan tersebut adalah kata-kata yang dilontarkan oleh kakak seorang gadis. Gadis tersebut bersikeras untuk menikah dengan sang pacar yang dikenalnya melalui internet. Hingga pada saat mereka menikah, barulah terbongkar semua keburukan sang pacar, kalau gak salah inget ternyata sang pacar adalah pecandu narkoba. Semua begitu indah saat mereka berpacaran, akan tetapi semua itu tak lebih dari sebuah kepalsuan dan sebuah ilusi.

Sebuah kesenangan belum tentu ia adalah sebuah kebahagiaan. Wajar bagi seorang manusia untuk merasa senang ketika mendapatkan perhatian dari orang yang ia cintai. Tapi perlu kita renungkan kembali, apakah kesenangan itu mendatangkan kebahagiaan atau justru malah mendatangkan kegelisahan. Ketika kegelisahan itu selalu muncul dalam lubuk hati, berarti ada yang salah pada penempatan dan pengekspresian cinta. Dan kegelisahan itu akan muncul ketika kita telah membumbui perasaan cinta dengan kemaksiyatan sekecil apapun itu. Namun semua itu hanya bisa kita deteksi dengan sikap jujur kepada diri sendiri disertai dengan ilmu.

Hemm,, sebagai akhir tulisan ini, saya kembali teringat perkataan seorang sahabat saya yang intinya seperti ini, "bukankah ketika kita menginginkan keridhoan Allah, maka kita juga harus memulainya dengan hal yang juga diridhoi Allah? bukan malah dimulai dengan sebuah kesalahan/kemaksiyatan.." Semoga hati-hati kita oleh Allah selalu ditetapkan dalam keta'atan kepadaNya, cinta dan benci hanya karenaNya, amin... Wallahulmusta'an, semoga bermanfaat...

Minggu, 17 Oktober 2010

-PeduliMu-


Tentang peduliMu
Tak boleh sedikitpun aku ragukan
Namun bodohnya aku
Seringkali aku abaikan itu
Terpikat pada sebuah fatamorgana
Beranjak pergi, menjauh, terseok, dan jatuh

 Lumpur-lumpur pun mulai melekat
Beruntungnya aku, tak ada luka di tubuhku
Hingga aku merasakan
Ada sebuah pemberontakan dalam jiwaku
Perang akbar antara nafsu dan imanku
Bahkan setan pun tak hentinya menjadi sekutu
Mencoba menumbangkan iman yang masih rapuh

Akupun mulai melemah
Tak kuasa menyaksikan pertarungan sengit ini
Perih menyayat yang kurasa
Ya, memang tak ada luka pada tubuhku
Luka itu ada di sini, tak terlihat, dalam hatiku
Yang semakin menyayat karena iman mulai melemah
Ketakutanpun mulai merasuk dalam sukmaku
Rabbii,, tolong aku...

Kucoba merangkak tuk kembali 
Namun serasa tak kuasa
Mereka masih gesit berperang
Hingga tanpa kusadari, seberkas cahaya merasuk dalam jiwa
Apakah ini pertolonganMu Ya Rabbii?
Mengirim bala bantuan tuk mengalahkan nafsu dan setan?

Alhamdulillah,
Tentang peduliMu wahai Engkau, Rabbii
Tak boleh kuabaikan lagi..


(Ditemani hangatnya sang mentari, Ngantang, 17 Oktober 2010, 06.34)

Klimaks!


Inginku malam ini,
menari bersama hujan..
Agar kau tak perlu melihat,
puluhan tetes air mata yang tak henti mengalir..

Inginku malam ini,
bersautan irama dengan gelegar guruh..
Agar kau tak perlu mendengar,
isak yang sangat sulit untuk kutahan..


Hingga esok hari,
saat hujan dan guruh telah berlalu..
Kau hanya akan melihat senyumku,
bercengkrama bersama hangat sang mentari,
merangkai tarian indah bersama lembutnya angin pagi,
berdendang riang bersama kicauan burung-burung mungil,
menorehkan babak-babak indah dalam sebuah episode baru,
..... ..


(Gludhuk malem2, Ngantang, 16 oktober 2010, 21.00)

Rabu, 06 Oktober 2010

Dunia = Fatamorgana Belaka



Seorang anak manusia berdiri di tengah dimensi kemunafikan dunia. Apa yang ia cari? Saat ia mulai terseret masuk dan tak sekuat tenaga mencoba untuk keluar. Padahal ia pahami bahwa dunia hanyalah sebentuk fatamorgana. Begitu indah untuk dikejar, namun setelah sampai hanya debu yang beterbangan ia jumpai.

Aduhai, betapa rendahnya ia, berkedok cinta atas segala nafsu yang ia punya. Mencari-cari bermacam alasan atas berbagai penyelewengan hati. Mencari alibi untuk setiap kemaksiyatan yang ia lakukan. Bertahan dalam sebuah angan-angan yang belum tentu menjadi sebuah kenyataan. Terjebak dalam pusaran syahwat dan subhat.

Bangunlah hai anak manusia! Betapa banyak waktu yang telah kau sia-siakan! Betapa banyak kesempatan untuk lebih mendekat kepada Sang Penggenggam jiwamu yang telah kau lewatkan! Tidakkah kau merasa bahwa segala yang kau alami, segala yang kau lewati adalah sebagai bentuk ujian? Ya, dunia ini ujian! Mampukah kau melewatinya? Mampukah kau lulus sebagai hamba yang diridhoiNya? Mampukah kau lulus dengan beroleh surgaNya?

"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" (TQS. Al-An'am:32)

"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." (TQS. Al-Hadid:20)

Jangan kau kejar dunia, karena niscaya akhirat akan kau lupakan! Tapi kejarlah akhirat, dengan sungguh2, niscaya dunia pun akan turut mengejarmu!

Wallahulmusta'an...

Sedikit Tentang Sandiwara Langit - Novel


Membaca kisah ini,, subhanallah, berbagai macam rasa berbaur menjadi satu, terharu, kagum, jadi merasa kecil, dan lain sebagainya yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Yap, Sandiwara Langit adalah judul sebuah novel yang ditulis oleh Ustadz Abu Umar Basyier. Kisah dalam novel tersebut bukan merupakan sebuah kisah fiktif belaka, akan tetapi sebuah kisah nyata yang oleh penulis dibuat sedemikian rupa.


Secara singkat, kisah ini berawal dari seorang pemuda sholih yang baru saja lulus SMA tapi ingin segera menikah untuk menjaga dirinya. Beruntung karena dia sudah mempunyai calon yang juga sebaya dengannya. Akan tetapi sayangnya, pihak sang calon istri ternyata tidak menyetujui begitu saja rencana pernikahan mereka. Pernikahan tersebut boleh tetap berlangsung akan tetapi dengan sebuah syarat pernikahan yang sangat tidak lazim. Ayah sang calon istri menetapkan sebuah syarat bahwa dalam sepuluh tahun jika si pemuda tidak bisa memberikan penghidupan yang layak bagi istri maka ia harus menceraikan istrinya tersebut. Dengan berbagai pertimbangan (menanyakan akan kebolehan syarat seperti itu kepada ustadz), akhirnya sang pemuda menerima syarat tersebut meskipun sangat tidak lazim.

Akhirnya pernikahan antara pemuda sholih dan pemudi sholihah itu berlangsung. bahtera rumah tangga pun mulai mereka kayuh. berat di awal dalam menghidupi keluarga itu pasti, apalagi pemuda itu hanyalah lulusan SMA. akhirnya ia memilih berdagang, ia teringat akan pesan Rasulullah, "Sembilan dari sepuluh pintu rezeki ada pada usaha perdagangan". Pada awalnya dia berdagang ikut sebuah pabrik roti, ia menjadi penjaja roti keliling. Waktu terus berjalan hingga akhirnya dia bisa mendirikan sebuah pabrik roti sendiri, mendirikan rumah yang lebih nyaman dan lain sebagainya. Dan subhanallahnya,, dalam masa-masa itu, dia tidak lantas menjadi hamba dunia bahkan dia tidak pernah lupa untuk terus meningkatkan pemahamannya akan ilmu agama, hingga pada akhirnya dia telah banyak menguasai ilmu dan menjadi ustadz.

Singkat cerita,, masa 10 tahun itu berakhir sudah, ada hal yang tidak diduga sebelumnya, dua hari sebelum masa perjanjian itu usai ternyata sebuah musibah menimpa keluarga pemuda itu. pabrik roti beserta rumahnya kebakaran dan dia bangkrut. subhanallah, sungguh sebuah tragedi yang tak disangka-sangka, justru saat masa perjanjian itu akan berakhir dengan bahagia malah datang sebuah musibah yang akhirnya mengakhiri kebahagiaan mereka karena talaq harus dijatuhkan oleh pemuda itu kepada sang istri karena harus memenuhi perjanjian yang menjadi syarat tak lazim untuk pernikahan mereka 10 tahun yang lalu.

Manusia memang tidak mengerti akan hal-hal yang Allah rahasiakan, termasuk akhir cerita ini. Setelah masa perceraian tersebut sang pemuda kembali bangkit untuk memulai usahanya lagi dan perlahan kondisi perekonomiannya meningkat. Sedangkan mantan istrinya, oleh ayahnya akan dijodohkan dengan laki-laki lain. Akan tetapi subhanallah, perjodohan itu batal dikarenakan suatu hal. Dan subhanallah,, akhirnya mereka menikah lagi meskipun ternyata sang istri mempunyai kekukarangan yaitu usianya tidak akan lama lagi karena mengidap leukimia. beberapa bulan kemudian sang istri meninggal dunia, dan subhanallah, yang membuat saya mengharu biru adalah sebuah percakapan yang sangat indah di antara mereka berdua sebelum sang istri meninggal dunia.

"Abuya, jawablah pertanyaanku"
"Ya, apa adinda?"
"Apakah engkau meridhoiku sebagai istri?"
"Sudah tentu adinda. suami manapun akan meridhoi istri sesholih dirimu. Setaat dirimu. Sepatuh dirimu. Kamu bukanlah wanita yang tak memiliki kekurangan atau kesalahan. Tapi dengan keshalihanmu, ketaatanmu, kepatuhanmu, aku senantiasa ridha terhadapmu..." (kata2 ini sungguh merasuk dalam kalbu,, T_T)
"Alhamdulillahilladzi bini'matillahi tatimmush shaalihat. Aku ingin termasuk di antara wanita yang disebutkan dalam hadits."
"Bagaimana itu adinda?"
"Wanita mana pu yang meninggal dunia sementara suaminya ridha kepadanya, ia pasti masuk syurga"
"Semua wanita shalihah mengidamkan hal itu, adinda. Dengan izin Allah, adinda akan termasuk di antaranya"
dan seterusnya...

subhanallah,, sungguh saya banyak memuji Allah setelah membaca kisah tersebut.. kisah yang sangat indah, jadi sayang kalo gak baca ceritanya secara utuh,, (loh kok saya malah promosi,, hehehe...)

^Jangan Resek^

Jangan Resek,, apaan yah??? hehehe,, baca judulnya aja kayae bikin illfeel,, hhehehe...
sebenarnya ini adalah nama masakan, saya juga sedikit heran kenapa kok dinamakan kek gitu. Yup, kali ini saya mau nyoba share resepnya,, meskipun beberapa kali saya belum pernah nyoba sendiri, cuma jadi asisten, hoho.. cukup sederhana seh,, ini neh resepnya (semoga ini dah lengkap coz sedikit lupa2 inget)...

Bahan dan Bumbu yang harus disiapkan (takaran secukupnya):
  • bawang merah
  • bawang putih
  • lengkuas
  • cabe kecil sesuai selera (sebenarnya ini masakan pedas tapi bagi yang gak suka pedas cabenya bisa dikit aja)
  • gula
  • garam
  • kentang
  • tempe
  • tahu
  • ikan teri/ikan kempong
  • pokak (gak tau bahasa indonesianya, hhe)
  • santen
nah cara bikinnya seperti ini:
  1. tempe yang dah dipotong2 sesuai selera direbus dulu secukupnya
  2. kentang, tahu dipotong2 sesuai selera terus digoreng
  3. ikan teri/ ikan kempong digoreng
  4. untuk bumbu sebelum diuleg digoreng dulu (bawang merah, putih, lengkuas, dan cabe)
  5. setelah bumbu digoreng diuleg sampek lembut
  6. kentang, tahu, dan teri/kempong yang dah digoreng plus pokak dimasukkan ke dalam rebusan tempe
  7. masukkan bumbu yang dah diuleg plus garem dan gula
  8. masukkan santen trus kebur2 hingga mendidih
  9. Jangan Resek siap untuk dihidangkan...
selamat mencoba bagi yang ingin mencoba... ^^ (sayang neyh gak ada gambarnya,, di google gak nemu gambar yang pas n kmrn ndak sempet moto hasil masakannya,, hehe...)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management