Minggu, 30 Januari 2011

Ingin Menangis di Pangkuanmu


Saat merasa tertekan dan butuh sandaran seperti ini, 
sedang tidak ada seorang manusia-pun yang rela menyerahkan bahunya untuk dijadikan sandaran, 
rasanya pengen bisa mewek di pangkuan ibu, 
mewek sekeras2nya sampek rasanya plong,
dan segera menyelesaikan apa yang harus segera diselesaikan..

ahhh, 
tapi aku tiba2 tersadar,
aku bukan lagi anak kecil yang bisa bermanja-manja,
aku bukan lagi anak ingusan yang selalu membebani pikiran-nya,
aku bukan lagi anak bau kencur yang bisanya hanya menyusahkan-nya..


ibuuu,,
tapi aku benar2 membutuhkanmu..
tidaklah perlu seperti dulu yang harus selalu ada engkau menemaniku di saat seperti ini,
aku hanya ingin menangis di pangkuanmu sebentar saja,
5 menit sepertinya cukup,
setidaknya bisa mengembalikan ketenangan dan mencerahkan pikiran..

ohhh,, apa yang harus aku lakukan ibu?

ahh ibu,,
aku ingin doamu saja
doa agar anakmu yang belum bisa sepenuhnya dewasa ini menjadi kuat
segera menyelesaikan amanah yang kau berikan
dan menghadiahkan hasilnya sebagai bentuk baktiku kepadamu..

ibu,,
aku masih tetap ingin menangis di pangkuanmu..

Jumat, 28 Januari 2011

Jalan Dua Keping Hati


Habis dapet message yang menarik dari sebuah grup facebook "Penebar Tausiyah" membuat saya ingin menuliskan kembali isi message tersebut, sekaligus mungkin menuliskan sedikit apa yang ada di pikiran saya..

..Dua Keping Hati..

Untuk sekeping hati yang jatuh bangun dalam ikhtiar panjangnya
Untuk keping satunya yang terus bersabar dalam penantian penuh ujiannya
Kuatkan mereka dalam menJAGA DIRI, NIAT, dan CARA ini ya Allah
Jauhkan dari khilaf ketika langkah mulai tertatih, perasaan mungkin perih, atau secuil putus asa menghampiri, sementara hidup akan terus berlari..
Pertemukan dalam ikatan suciMu
dan kumpulkanlah kelak di dalam surgaMu, amin..


Sebuah pesan yang cukup bermakna meskipun tergolong sangat singkat. Hemm, entahlah pada awalnya saya memahami isi pesan tersebut sebagai situasi yang menggambarkan dua orang yang sedang menjalani proses dimana mereka berkomitmen untuk segera menikah (langsung pada point-nya nih, hhe) tapi harus menghadapi beberapa halangan yang menjadikan proses tersebut berlangsung agak panjang. Tapi setelah saya pikir-pikir, bisa juga itu adalah kondisi ketika seorang terus berusaha untuk mencari pasangan hidup dan yang satu lagi terus menunggu akan datangnya si pasangan hidup namun tak jua mereka dipertemukan. (paragraf ini sebenarnya gak penting, hhe)

Terlepas dari mana yang bener dan mana yang salah atau ternyata kedua-duanya salah, saya menyadari akan satu hal bahwa jalan hidup masing-masing orang itu berbeda. Ketika usia seseorang telah beranjak dewasa, satu hal yang mungkin paling banyak terpikirkan dalam benak adalah sebuah pernikahan dan mempunyai sebuah keluarga. Banyak jalan menuju ke sebuah ikatan suci tersebut. Semua tergantung pada pilihan dari diri masing-masing mau pilih jalan yang seperti apa dan yang terpenting tidak pernah bisa terlepas dari takdir Allah.

Banyak sekali warna cerita (berkaitan dengan paragraf sebelumnya) yang tertoreh dalam kanvas-kanvas kehidupan di sekeliling kanvas saya sendiri. Ada yang baik, pun ada yang buruk. Sebut saja kanvas A yang mungkin gambaran dalam kanvas ini juga banyak kita jumpai pada kanvas-kanva lain saat ini. Mereka memilih cara yang salah (terkenal dengan istilah pacaran, baik secara terang-terangan maupun terselubung). Bahkan cara inipun sepertinya telah dianggap trend karena tidak hanya orang yang hendak menikah saja yang terjerat dalam kegiatan ini, tapi juga remaja yang berada dalam masa-masa pencarian jati diri, bahkan yang lebih parah, kegiatan ini juga menjangkit pada anak-anak yang bisa dibilang mereka belum tahu apa-apa. Jelas sekali bahwa orang-orang yang terlibat dalam kegiatan ini notabene adalah pasangan yang belum halal. Dan mungkin yang cukup mengecewakan adalah ketika aktivitas ini juga menjangkit orang-orang yang sudah paham akan keharaman kegiatan ini dan mereka menganggap hal ini bukan lagi sebuah hal tabu tapi sebuah hal yang biasa dan sangat wajar. Padahal telah jelas firman Allah:

“Dan janganlah kalian mendekati perbuatan zina, sesungguhnya itu adalah perbuatan nista dan sejelek-jelek jalan.” (Al-Isra`: 32)
Rasulullah Shollallahu'alaihi wasallam juga bersabda,  
“Jangan sekali-kali salah seorang kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali bersama mahram.” (Muttafaqun 'alaih)
Beranjak ke kanvas B, awalnya mungkin caranya terlihat benar dengan ta'aruf secara syar'i melalui perantara. Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu ternyata banyak terjadi hambatan sehingga pernikahan pun tertunda dalam waktu yang sangat lama dan hal yang amat disayangkan adalah dalam waktu menunggu itu ternyata mereka malah terjerat dalam kegiatan yang hampir sama dengan kanvas A. Sudah merasa saling mengenal, cocok, dan tidak siap dengan rintangan yang menghadang sehingga hati tergoyah dan akhirnya tidak bisa menjaga cara yang diniatkan di awal. Itulah mengapa memang sebaiknya ketika sudah merasa cocok lalu khitbah hendaknya acara pernikahan pun segera dilaksanakan agar pintu fitnah tidak semakin terbuka lebar.
Kanvas C, sebuah kanvas yang gambar diatasnya tertoreh dengan cukup indah. Kanvas C tipe 1, mereka memulai dengan cara yang benar dan Allah dengan segala Kebesarannya memberikan kemudahan jalan sehingga dengan segera mereka melangsungkan akad pernikahan yang menghalalkan mereka berdua. Kanvas C tipe 2, mereka memulai dengan cara yang benar, qodarullah di tengah perjalanan mereka mengalami hambatan tapi semua itu mereka jalani dengan kesabaran, terus menjaga, berdoa, pasrah dan sebuah keyakinan bahwa skenario Allah itu lebih indah dari apa yang kita harap dan rencanakan. Dan subhanallah, dengan ijin Allah, penantian panjang itupun berakhir dengan indah.
Tentu masih banyak kanvas-kanvas lain dengan gambaran kisah di atasnya yang berbeda dengan yang telah saya paparkan. Semua bisa menjadi pelajaran bagi kita. Yang terpenting adalah bagaimana kita selalu berusaha untuk berada pada cara dan jalan yang benar dalam menghadapi problem dalam mencari belahan jiwa. Yang terlanjur salah semoga Allah segera memberikan petunjuk. Yang masih mencari dan belum ada yang cocok semoga Allah memberi kesabaran begitu juga yang sudah cocok tapi harus menghadapi berbagai rintangan. Sebuah awal yang benar insyaAllah akan berujung indah. 
nb. hemm, entah ini ada hubungannya dengan tulisan di atas atau tidak, tapi saya cukup tersentil dengan salah satu ayat firman Allah, "Maka adakah orang yang mengikuti keridhoan Allah sama dengan orang yang kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah dan tempatnya di neraka jahannam? Itulah seburuk-buruk tempat kembali". (QS. Ali-Imran:162)
Wallahulmusta'an, semoga bermanfaat.. 

Sabtu, 22 Januari 2011

Muslimah Itu...


Subhanallah,, saya menemukan catatan yang sangat bagus dan penting untuk direnungkan bagi setiap wanita muslimah,, catatan ini saya peroleh dari sebuah funpage facebook "Rahasia Ketajaman Mata Hati", (http://www.facebook.com/photo.php?fbid=10150384139700307&set=a.10150155797380307.398097.242357185306&comments#!/photo.php?fbid=10150384139700307&set=a.10150155797380307.398097.242357185306) berikut isi catatannya...


Pengen dibilang cantik, wajahnya dipermak habis-habisan dengan lipstik merah menyala, pakai semua kosmetik yang tersedia buat moles mukanya. Cantik sih ?? tapi kecantikannya mau dipamerin buat siapa sih ?? di rumah malah gak pernah dandan. Muslimah gak gitu deh !!??

Pengen dibilang selalu wangi, semprot kanan semprot kiri gak ketinggalan semprot atas tentu semprot belakang hampir abis satu botol. Hmm..harum sih, tapi keharumannya mau buat ngapapin ?? mau buat siapa ?? di rumah malah gak pernah pake wangi-wangian. Muslimah gak gitu deh !!??

Pengennya sih biar tampil gaul, mall jadi tongkrongan utama, semua-semua dibeli, semua-semua dibelanjain. Emang penting yaa ?? penampilannya buat siapa sih ?? Toh kalo di rumah lebih sering pake daster. Muslimah gak gitu deh !!??

Pengennya sih biar gak dibilang tabarruj, jilbab seminggu gak pernah diganti, baju gak pernah disetrika, mungkin juga dicucinya jarang. Muslimah kok jorok. Muslimah gak gitu deh !!??

Pengennya sih biar gak dibilang keganjenan, penampilan sampe lupa dijaga, jilbab seadanya dipake, adanya yang sobek yaa dipake, adanya yang bau dipake. Aduhh..Muslimah gak gitu deh !!??

Serba salah yaa jadi muslimah, terus gimana donk ??



Muslimah itu..

Pengen tampil cantik, dia poles lisannya dengan dzikir, dia basuh mukanya dengan air wudhu, dia percantik hatinya agar sinar kecantikan terpancar indah dari hatinya. Dia sisipkan kosmetik di wajahnya hanya untuk menyenangkan suaminya bukan untuk laki-laki yang bukan mahromnya.

Muslimah itu..

Pengen tampil wangi, maka dia basuh tubuhnya tiap hari , dia lakukan sunnah Rasulullah untuk mencabuti bulu yang menimbulkan efek bau. Tak perlu lah parfum yang segentong untuk membuat harum tubuhnya. Dia sisipkan parfum di seluruh tubuhnya untuk menarik perhatian suaminya, bukan untuk laki-laki yang bukan mahromnya.

Muslimah itu..

Pengen tampil gaul, gaul yang tongkrongannya di Mall namanya bukan gaul tapi pemborosan kalo gak yaa nyapekin badan Cuma bisa ngelaperin mata tapi gak beli apa-apa. Gaul itu kalo duduk di majelis-majelis ilmu, bergaul dengan orang-orang yang paham dengan ilmu terlebih ilmu agama. Ini yang namanya gaul, pulang dapet ilmu.

Muslimah itu..

Gak pengen dibilang tabarruj bukan berarti jadi muslimah yang gak bersih kan. Gak pengen dibilang ganjen bukan berarti harus berpakaian yang terlalu apa adanya. Muslimah itu selalu menjaga kebersihannya, selalu menjaga penampilannya. Karna penampilannya penunjang dakwahnya terhadap masyarakat, tapi berpenampilan lah secara sederhana dan bersih. Jangan terlalu berlebih-lebihan.

Muslimah itu..

Matanya yang bening selalu tertunduk ketika melihat sebuah maksiat, namun tajam ketika hendak membela yang Haq..

Itulah muslimah..itulah dirimu ukhti ^^

Menjadi wanita itu indah, menjadi muslimah itu lebih indah, menjadi mukminah jauh lebih indah, namun menjadi shalehah adalah pilihan. Dan itu adalah pilihanmu ukhti ^^

Wallahua’lam bish Shawwab.

Sumber : BMB

*S S*

(kiriman grup KISAH-KISAH TELADAN)

=Semangkuk Mie + Secangkir Teh=


Iseng-iseng saja, mau nulis tapi lagi gak ada ide nulis, dan kebetulan lagi masak mie dan bikin teh,, hhehe...
Selamat menikmati... (gambarnya...) ^_________^

posisi 1

 posisi 2

 posisi 3

Kamis, 20 Januari 2011

Berharap Pertolongan-MU


Ya Allah,
Sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba-Mu yang lemah
yang selalu mengeluh saat bermacam rintangan datang menghadang
Ya Allah,
Sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba-Mu yang lemah
yang selalu merasa frustasi saat tak tahu lagi dengan cara apa harus melewati jalan berkelok atau memindah kayu tumbang di tengah jalan
Ya Allah,
Sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba-Mu yang lemah
yang seringkali kehilangan arah saat kompasku tak berfungsi lagi sedang tak seorangpun bersedia memberikan kompas baru kepadaku
Ya Allah,
Sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba-Mu yang lemah
yang selalu berharap uluran tangan manusia padahal aku tahu hanya pertolongan-Mu yang begitu dekat

Ya Allah,
Tuntunlah selalu hatiku, jiwa dan ragaku untuk selalu hanya memohon pertolongan-Mu
Bukankah jika Engkau telah Menghendaki mudah atas suatu perkara maka Engkau pasti akan mejadikannya mudah?
Maka aku memohon dengan segala Kebesaran-Mu, jadikanlah segala hal yang kuanggap rintangan itu sirna, bukalah pintu-pintu yang tertutup, dan jadikanlah yang sulit itu menjadi mudah, amin

Hasbunallah wa ni'mal wakil

Jumat, 14 Januari 2011

Berhenti Mengeluh!


Apa yang harus dikeluhkan?
Jika segala yang terjadi di sekelilingmu telah tertulis dalam Lauhul Mahfudz jauh sebelum engkau dilahirkan.
Apa yang harus dikeluhkan?
Jika segala rasa lelah, penat, gelisah, sesak, sakit yang engkau rasakan adalah sebuah anugerah, tanda bahwa Allah masih Memperhatikanmu, Mengingatkanmu bahwa engkau sangat membutuhkan-Nya, jauh di atas segala yang ada di dunia.
Apa yang harus dikeluhkan?
Jika situasi dan kondisi yang tengah kau hadapi telah ditetapkan oleh Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Tak pantas! Sungguh tak pantas engkau keluhkan!
Suka dan duka, lapang dan sempit, semua adalah anugerah yang harusnya selalu engkau syukuri.

Jadi, cukup sudah, berusahalah untuk berhenti mengeluh dan bersabarlah!


“Tidaklah seorang muslim ditimpa keletihan/kelelahan, sakit, sedih, duka, gangguan ataupun gundah gulana sampai pun duri yang menusuknya kecuali Allah akan hapuskan dengannya kesalahan-kesalahannya.” (HR. Al-Bukhari)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya. (HR. Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika dia mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya. (HR. Muslim)

Rabu, 12 Januari 2011

^Doa Menghilangkan Sedih dan Gundah Hati^


Doa 1

اللّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، وَابْنُ عَبْدِكَ، وَابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّ

"Ya Allah, sesungguhnya aku ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu (laki-laki), anak dari hamba-Mu (perempuan). Ubun-ubunku berada di tangan-Mu, mengikuti keputusan takdir-Mu, dan berjalan sesuai dengan ketetapan-Mu. Aku memohon kepada-Mu dengan setiap nama yang menjadi milik-Mu, Nama yang Engkau lekatkan sendiri untuk diri-mu, atau yang Engkau sebutkan dalam Kitab-mu, atau yang Engkau ajarkan kepada salah seorang diantara hamba-Mu (Nabi), atau yang Engkau sembunyikan di alam keghaiban-Mu; hendaknya Engkau menjadikan Al-Qur'an ini sebagai penyejuk hatiku, cahaya dalam dadaku, penghilang kesedihanku, dan penolak rasa gundahku."
 (Diriwayatkan oleh Ahmad I/391, dinyatakan shahih oleh Al-Albani, lihat Doa dan Wirid - Hisnul Muslim, Bab 34 hadits ke 120, penjelasannya bisa dilihat di link: http://alhujjah.com/index.php/hadits/50-dibalik-keajaiban-doa)

 Doa 2
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari (bahaya) rasa gundah gulana dan kesedihan, (rasa) lemah dan malas, (rasa) pelit dan penakut, lilitan hutang dan penguasaan orang lain."
(Diriwayatkan oleh Al-Bukhari VII/158,
lihat Doa dan Wirid - Hisnul Muslim, Bab 34 hadits ke 121)  

Selasa, 11 Januari 2011

-Pada Allah Saja-

Kudapati kekecewaan menyelimutinya
Saat ia mencoba membentang harapan
Dan ternyata tak sesuai kenyataan
Ada yang salah, tapi apa?

Ia hanya berharap ketenangan
Ia hanya berharap dapat mengusir kegelisahan
Yang mulai membengkak
Dan semakin lama semakin menyesakkannya

Kucoba bertanya kepadanya,
Kepada siapa ia bentangkan harapan
Hemm,, pantas saja, jika ia berharap pada manusia
Tidak akan ada habisnya
Hanya akan menambah daftar panjang kekecewaannya
Kini ia mulai tenang
Ketika mengembalikan semua kepada Rabb-nya
Mengadu, berkeluh kesah, menangis, meminta
Ia pasrahkan semua hanya kepada Rabb-nya



"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan." (QS. Al-Faatihah: 5)

"Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Rabb-mu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman." (QS. Yunus: 57)

"...Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya..."
(QS. At-Talaaq: 3)


..Entahlah..


Ada kegelisahan dan rasa sakit tersendiri ketika mendengar berita penting secara tidak langsung dari orang yang kita anggap dekat entah itu keluarga, sahabat, atau yang lain. Entah mengapa hal tersebut bisa terjadi, tapi itulah hati manusia. Mungkin kegelisahan itu merupakan manivestasi dari ego diri karena merasa diabaikan dan tidak dibutuhkan. Yah, sepertinya sangat manusiawi terlepas dari benar atau tidaknya hal tersebut. Dan bukankah memang menjadi suatu kewajaran, saat ingin menjadi bagian dari orang-orang yang mempunyai kedudukan tersendiri dalam hati kita.


Sebaliknya, akan ada ketenangan tersendiri ketika bisa mendengar langsung kabar-kabar penting dari mereka. Meskipun terkadang hanya bisa menjadi pendengar atau mendonor sedikit kata hiburan ketika sedih dan memberi selamat saat bergembira.

Kamis, 06 Januari 2011

*Sang Nenek*

Kau tampak begitu letih dan ringkih
Sendiri, berjalan pelan tertatih
Diantara buasnya kehidupan kota
Penuh lalu-lalang manusia yang tak acuh
Membeli dan memakan jajanan pinggir jalan

Kenapa aku hanya bisa memandangmu iba, Nek?
Kemanakah sang anak yang seharusnya menemanimu di usia senja?
Kemanakah sang cucu yang seharusnya berada disampingmu dan memapahmu?

Doaku, semoga Allah selalu menjagamu..


(setelah melihat seorang nenek berjalan sendiri di sebrang SMPN 4 Malang)

Rabu, 05 Januari 2011

Senja - Malam - Fajar

Duduk senyap di bawah senja
 Menikmati semburat merah jingga di ujung barat langit
Yah, sang surya beranjak pergi dan mengubur diri
Dan mulai remang


Serentak ada cemas  dan was-was
Akan malam yang segera datang mencekam
Berharap mampu melewati waktu-waktu panjang berselimut kelam
Bukankah tak selamanya langit berwarna hitam?


Aku tau, hanya harus bersabar dalam hambatan dan ketakutan
Bukankah akan ada esok pagi menjelang?
Saat sang fajar datang membawa kebahagiaan
Membawa sebentuk sinar dan harapan dalam sebuah kehidupan



^Jagalah Allah, Niscaya Allah Akan Menjagamu^


Dari Abul 'Abbas 'Abdullah bin 'Abbas radhiyallahu anhu, ia mengatakan, "Pada suatu hari aku pernah dibonceng di belakang Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau bersabda, 'Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: Jagalah Allah, niscaya Allah menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu, Jika engkau memohon, maka memohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah bahwa seandainya suatu ummat berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, tidaklah mereka dapat memberi manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk memberi suatu kemudharatan kepadamu, tidaklah mereka dapat menimpakan kemudharatan kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.'" (HR. At-Tirmidzi, dan ia berkata, "Hadits ini hasan shahih.")

Dalam riwayat selain at-Tirmidzi juga disebutkan, "Jagalah Allah, maka engkau mendapati-Nya di hadapanmu. Kenalilah Allah ketika engkau senang, maka Dia akan mengenalmu ketika susah. Ketahuilah bahwa apa yang luput darimu tidak akan menimpamu, dan apa yang menimpamu tidak akan luput darimu. Ketahuilah bahwa pertolongan itu bersama kesabaran, kelapangan bersama kesempitan, dan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan"

Mutiara Hikmah:
  1. Kasih sayang Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam kepada orang yang usianya lebih muda
  2. Seorang pengajar hendaklah menarik perhatian murid agar siap menerima pelajaran yang akan disampaikan
  3. Anjuran untuk mendidik dan mengajari anak terhadap perkara agama mereka
  4. Barangsiapa yang menjaga batasan Allah, maka Allah akan menjaganya
  5. Apabila seseorang membutuhkan pertolongan, maka mintalah pertolongan hanya kepada Allah Ta'ala
  6. Semangat untuk mengatur waktu dan menyibukkan diri dalam perkara yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat
  7. Umat ini tidak akan bisa memberi manfaat kepada seorang pun kecuali apa yang telah ditetapkan oleh Allah
  8. Kenali (ingat)lah Allah tatkala sehat dan senang, maka Allah akan menolong kita tatkala susah
  9. Kabar gembira bagi orang-orang yang sabar, dan pertolongan itu bersama kesabaran
  10. Hiburan bagi seorang hamba tatkala ditimpa musibah
Subhanallah,, hadits yang sangat indah bukan?
Sumber: Mutiara Hadits Arba'in: Imam An-Nawawi, yang disusun oleh Abu Abdillah bin Luqman Al-Atsari,, halaman 39 - 41.
Syarah lengkapnya bisa juga dirujuk di http://abuzubair.wordpress.com/2007/07/15/test-tulisan

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management