Kamis, 30 Desember 2010

=Sebercak Kenangan=

Teringat beberapa tahun yang lalu, saat raga-raga kami semua masih dekat. Saat dimana komunikasi masih intens satu sama lain. Tak hanya bertemu raga, tapi juga dalam dimensi udara. Saat dimana kami semua terasa begitu dekat hingga akupun tak sanggup membayangkan jika kelak kami semua akan berpisah. Dan itulah yang terjadi satu setengah tahun terakhir ini. Saat raga-raga kami mulai berpisah. Saat kami disibukkan dengan kegiatan masing-masing. Serasa semua hal yang telah terlewati saat dulu lenyap begitu saja. Tak ada lagi dering sapa, memberikan nasehat penyejuk raga.


Waktu dan keadaan merubah segalanya. Dalam sebuah pertemuan pasti ada perpisahan. Dari yang awalnya tak kenal, kenal, jadi dekat, hingga kedekatan itu menjadi renggang, dan akhirnya menjauh. Kehidupan memang tak ubahnya seperti roda yang berputar. Terkadang aku mengkhayal, menjadi berandai-andai yang seharusnya tak kuijinkan memasuki hip-hip otakku, merusak syaraf-syarafku dan menjadikanku terbuai dalam lamunan dan angan kosong. Dan saat kusadari, semuanya tidaklah berarti, karena pada kenyataannya mereka tidaklah disini.

Mengapa kita ditemukan
Dan akhirnya kita dipisahkan?
Kini dengarkanlah
Denadangan lagu tanda ingatanku
Kepadamu teman
Agar ikatan ukhuwah kan bersimpul padu
Kenangan bersamamu, takkan kulupa
Walau badai datang melandai 
Walau bercerai jasad dan nyawa
(by Brothers) 

Sedikit demi sedikit kucoba pahami. Semua ini tak lepas dari skenario Ilahi untuk kami. Mungkin mereka telah menyadari dan meninggalkan aku yang sedikit terlambat memahami. Namun kupastikan, mereka adalah sebentuk warna yang menjadi penyempurna spektrum rajutan pelangi kehidupanku. Meskipun raga-raga ini telah jauh, meskipun komunikasi sudah semakin tereduksi, semoga do'a-do'a tetap mengalun, menjadi sebentuk tali pengikat meski tak terlihat.

-Menjelajah Alam-

Mendaki bukit, menjelajah hutan, mendengarkan bisikan pepohonan yang bergesekan, merasakan segarnya angin, bergumul bersama nyamuk-nyamuk liar, sebuah aktivitas yang akhir-akhir ini begitu saya rindukan. Yah, memang bukan pada level pendaki beneran yang pada umumnya menjelajah gunung dan berhari-hari menyatu dengan alam. Namun setidaknya bisalah dibilang sebagai petualang alam kecil. Bahkan terkadang ketika melihat acara telivisi yang bertemakan penjelajahan alam, saya selalu membayangkan diri saya yang menjadi host acara tersebut. Betapa menyenangkannya bisa bercanda bersama alam.

Menikmati agungnya ciptaan Allah memang sebuah hiburan yang sangat menyenangkan. Selain bisa menentramkan hati, juga bisa menjernihkan pikiran serta membuat badan bugar. Selama kurang lebih 3,5 tahun aktivitas ini bisa dibilang secara rutin saya ikuti, setidaknya dua kali dalam setahun. Saya sangat berterimakasih kepada organisasi yang mengantarkan saya pada kecintaan akan alam. Organisasi tersebut memang bukanlah organisasi pecinta alam, bahkan mungkin sangat bertolak belakang karena basisnya adalah ilmiah, bukan alami. Tapi menjelajah alam adalah sebuah agenda rutin yang dilaksanakan setahun dua kali sebagai bentuk diklat dan training dalam pengkaderannya.

Jangan dibayangkan pula bahwa kami adalah penjelajah alam seperti pada umumnya. Pada awalnya saya juga sedikit heran saat pertama kali mengikuti kegiatan ini. Bisa dibayangkan bagaimana dalam benak saya saat itu ketika melihat kakak-kakak senior menggunakan rok panjang dan kerudung lebar saat menjelajah (apa gak ribet? apa gak takut nyangkut? apa bisa naik turun bukit? dll). Tapi setelah kali kedua, sayapun mengikuti jejak mereka, dan ternyata tidak sesulit yang saya bayangkan di awal, bahkan terasa sangat menyenangkan. Seorang wanita dengan busana yang serba lebar pun bisa merasakan dan menikmati serunya bercengkrama dengan alam.

Tempat favorit yang biasa kami jelajahi adalah Bukit Panderman dan hutan kecil di daerah Coban Tahun. Yah, seperti yang saya sebutkan di awal, penjelajahan ini memang bukan pada level pendaki beneran. Medan-nya hanya bukit dan hutan biasa, tapi cukup menyenangkan untuk bisa menyalurkan sedikit hobi menjelajah alam. Berikut ini gambar-gambar yang sempet di ambil pada saat itu.

  Hutan Coban Talun 2007, TC angkatan 2006

Bukit Panderman 2007, DC angkatan 2007

Bukit Panderman 2008, DC angkatan 2008

 Hutan Coban Talun 2009, TC angkatan 2008

 Hutan Coban Talun 2009, DC angkatan 2009

 Bukit Panderman 2009, SET JaTim

 Hutan Agro 2007, DiForst angkatan 2007

Hemmm,, kapan ya bisa bercengkrama dengan alam lagi?

Rabu, 29 Desember 2010

S**i**i ohhh **ri**i =(

Berharap bisa segera mengakhiri
Tapi berasa tak minat lagi
Aduhai mengapa harus seperti ini?
Serasa ingin melarikan diri
Tapi bukankah dulu aku sendiri yang memilih untuk memulai
Harusnya dengan gagah pula kuakhiri

Serial KaDrama - Baker King, Kim Tak Goo


Untuk kesekian kalinya saya menemukan serial drama korea yang cukup bagus. Yap, "Baker King, Kim Tak Goo" atau juga populer dengan judul "Bread, Love, and Dreams" adalah serial drama korea yang sudah tayang 8 episode terhitung hari ini di salah satu stasiun televisi swasta Indonesia. Awalnya sebelum ditayangkan alias masih promo, saya hanya merasa penasaran karena ada adegan bikin kue. Alhasil setelah melewati episode pertama, saya jadi semakin penasaran dengan kelanjutan ceritanya.


Sebenarnya saya ingin berbagi garis besar ceritanya dari awal hingga akhir, tapi berhubung baru liat sampek episode 8 saja, jadinya untuk tulisan kali ini saya hanya akan mengungkapkan beberapa hal yang menurut saya bisa menjadi alasan mengapa drama ini cukup menarik untuk diikuti kisahnya.

Secara garis besar, serial drama ini mengisahkan kehidupan seorang laki-laki yang mempunyai bakat dalam membuat roti. Laki-laki ini bernama Kim Tak Goo (nama pemberian ayahnya, ayahnya adalah pemilik perusahaan roti terbesar di Korea). Meskipun ayahnya seorang yang kaya raya, tapi tidak demikian dengan Tak Goo, karena ia terlahir bukan dari istri ayahnya yang sah, ia sangat dibenci oleh ibu dan saudara-saudara tirinya. Karena itulah, dia terpaksa menjalani kehidupan yang rumit dan keras (berpisah dengan ibunya, tidak sekolah, jadi preman). Dia menjadi korban dari orang-orang (ibu dan saudara2 tirinya serta yang paling berperan dalam hal ini adalah Manajer Han yang merupakan selingkuhan ibu tirinya) yang tidak menyukainya karena khawatir kelak akan mewarisi kekayaan ayahnya. Orang-orang tersebut berusaha menyingkirkannya dengan segala cara (saya gak habis pikir, padahal Tak Goo sendiri gak pernah berhasrat mewarisi kekayaan ayahnya, kenapa orang-orang tersebut heboh sendiri ya? ckckck). Tapi untungnya, dibalik penderitaannya tersebut masih ada orang-orang yang mau simpati dan membantunya, salah satunya adalah seorang kakek yang ternyata dulu adalah guru ayahnya dalam membuat roti. Kakek tersebutlah yang kemudian selalu menasehatinya dan menghiburnya serta mengajaknya untuk belajar membuat roti.


Drama ini menggambarkan bagaimana kisah Kim Tak Goo dari masa kecil hingga dewasa dalam menjalani kerasnya kehidupan. Dia dapat bertahan dengan keteguhan, kejujuran, keluguan, dan keberaniaannya. Dia percaya bahwa kebenaran lah yang akan menang (ini adalah prinsip yang ditekankan oleh ibunya). Entah bagaimana nanti kisah akhirnya (karena saya juga penasaran sekali).Yang pasti bagi saya kisah drama serial ini sangat menarik untuk diikuti.^________*
.

Sabtu, 25 Desember 2010

Home Alone

Senja telah berlalu
Aku meringkuk sendiri dalam sebuah gedung kecil
Tepatnya dalam sebuah ruangan yang paling terang
Yaa, aku sendiri, hanya ditemani teman dunia maya dalam monitor tipis 14 inci
Itu tak cukup
Kunyalakan pula sebuah kotak berlayar 14 inci yang terletak di atas meja
Berharap bisa menciptakan sedikit suasana ramai

Aku tetap meringkuk, sendiri
Saat hujan dengan tiba-tiba mengguyur deras
Ahh, kenapa dalam waktu singkat kurasakan sekelebat suasana mencekam
Mungkin hanya rasa was-was
Abaikan saja

Kruyuukkk,,
Aihh,, kucoba berjalan ke dapur
Tak ada nasi
Aduhai, keran air mati pula
Urung pula memenuhi keinginan perut yang menuntut
Suara ketokan bambu di jalan pun tak terdengar


Fiuh,, ya sudahlah...

Kamis, 23 Desember 2010

__ !!!!! __

2010 hendak pergi, 2011 telah menanti..
Terhenyak, teringat akan beberapa visi yang belum bisa kuraih..
Mencoba menyusuri kembali..
Apa yang salah sehingga visi tak ubahnya hanya seonggok mimpi..
Apakah karena kemarin aku tak punya ambisi?
Atau karena tak ada kesiapan pada diri?
Atau malah karena kemalasan dan ketidakpercayaan diri?
Sudahlah, akupun tak sepenuhnya mengerti..
Yang terpenting saat ini adalah kembali menata diri..
Menjadikan diri siap tuk meraih apa yang seharunya diraih..

Just Stay Strong


 *****

Jika tak ada yang rela membuihkan mulutnya untuk menasehati dirimu yang rapuh,
maka cobalah tuk menasehati dirimu sendiri!
Jika tak ada yang hendak mengulurkan tangannya tuk membantumu yang sedang membutuhkan,
maka cobalah aktif menggerakkan badanmu tuk membantu dirimu sendiri!
Jika tak ada hati jernih yang mampu menghiburmu saat kecewa,
maka jernihkanlah hatimu agar mampu menghibur dirimu sendiri!
Jika tak ada yang mampu meneriakkan semangat tuk menyemangatimu saat terpuruk,
maka kerahkan sendiri suaramu, berteriaklah tuk menciptakan semangat dalam dirimu!
*****

Cobalah berdiri di atas kakimu sendiri!

*****

Sabtu, 20 November 2010

Menjadi Muslimah Yang Beretika


Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta'ala Yang telah menganugerahkan nikmat iman dan islam kepada kita. Sungguh, islam sangat memuliakan wanita. Bahkan Rasulullah Shollallahu 'alaihi wassalam pun memberikan penghargaan atas kemuliaan seorang wanita sholihah dengan menyebutnya sebagai perhiasan terindah di dunia. Teringat pula akan sebuah perumpamaan yang sangat indah tentang seorang istri yang sholihah, "Istri yang sholihah seperti mutiara di dasar laut. Tak selalu putih, terkadang terbungkus lumut. Di dalam cangkangnya dia senang berada. Menjaga diri dan tak mudah digoda. Kau mungkin harus menyelam untuk menemukannya. Tapi kau akan tahu sebeharga apa dia ketika kau mendapatkannya..."


Amat disayangkan, ketika wanita pada zaman ini (baca: akhir zaman) telah menjauh dengan sejauh-jauhnya dari ajaran-ajaran islam. Betapa tidak, para wanita pada zaman ini dengan bangga berlomba-lomba untuk mempertontonkan keindahan rupa dan lekuk tubuhnya. Mereka tak lagi punya rasa malu untuk keluar dari rumah ke jalan-jalan tanpa ada urusan yang sangat urgent. Khalwat dan ikhtilat tidak lagi menjadi hal yang harus dihindari. Terlebih lagi para mahram wanita-wanita tersebut, mereka tak lagi mengkhawatirkan wanita-wanita yang seharusnya berada dalam perlindungannya sepenuhnya. Mereka tak lagi menjadi teman yang bisa melindungi wanita-wanita tersebut ketika menginjakkan kaki keluar dari rumah-rumah mereka. Kesremawutan dunia nampaknya telah melalaikan sebagian besar manusia. Seringkali terlintas dalam pikiran saya, "alangkah indahnya jika seluruh dunia berada dalam naungan islam. Setiap orang berusaha untuk menggenggam erat nilai islam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang kembali kepada posisi dan peran masing-masing. Alangkah tenang dan damainya dunia ini."

Sebuah buku yang isinya sangat menarik dengan judul "Panduan Etika Muslimah Sehari-hari". Buku ini menjelaskan tentang bagaimana seharusnya etika seorang muslimah dalam kehidupannya sehari-hari. Buku yang merupakan himpunan dari beberapa booklet/buku saku yang ditulis oleh tiga penulis ini (Ummu Mahmud Al-Asymuni, Shafa' Jalal, dan Dr. Amal Saami), secara garis besar mengajak para muslimah untuk kembali kepada identitas dirinya sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadits. Dalam buku ini terdapat beberapa kategori/bab pembahasan, antara lain sebagai berikut:
  1. Etika muslimah kepada Allah
  2. Etika muslimah kepada diri sendiri
  3. Etika muslimah kepada keluarga
  4. Etika muslimah kepada mertua
  5. Etika muslimah di rumah
  6. Etika muslimah kepada tetangga
  7. Etika muslimah dalam berbicara
  8. Etika berjilbab
  9. Etika muslimah ketika berkendaraan
  10. Etika menjadi ibu guru
  11. Etika muslimah dalam memilih
  12. Etika kepada suami
  13. Etika menjadi ibu
  14. Etika muslimah dalam berhari raya
  15. Etika muslimah sebagai dokter
Sudah saatnya bagi wanita muslimah untuk kembali kepada fitrahnya. Dengan pembahasan yang sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadits, buku ini sangatlah bagus untuk dijadikan sebagai salah satu bahan bacaan dan rujukan, tidak hanya bagi wanita muslimah untuk memperbaiki dirinya, akan tetapi juga untuk semua kalangan, baik orang tua yang mempunyai anak-anak perempuan, seorang yang mempunyai saudara perempuan dan lain sebagainya, sehingga masing-masing sadar akan tugas dan kewajiban yang ada di pundaknya dalam memperbaiki kondisi wanita pada zaman ini.

Semoga bermanfaat... *maaf gak ada gambar cover bukunya karena browsing di google gak nemu...

Sabtu, 30 Oktober 2010

-Bersahabat Dengan Naga-


"Ini Kepulauan Berk. Perjalanan 12 hari ke utara tanpa harapan dan beberapa derajat arah selatan dari kutub utara. Tempat ini tepat di garis bujur kesengsaraan. Desaku. Singkatnya, tangguh. Desa ini telah dihuni selama 7 generasi, tapi setiap bangunan di sini semua baru. Pencaharian di sini memancing dan berburu. Kami punya pemandangan sunset yang indah. Satu-satunya masalah adalah hama. Biasanya hama yang sering ditemukan adalah tikus atau nyamuk. Sedangkan kami,, naga. Kebanyakan orang mungkin akan pergi. Tapi kami tidak. Kami suku Viking. Kami punya sifat keras kepala."


Yap, paragraf di atas merupakan monolog awalan dari film berjudul How To Train Your Dragon. Kisah ini berawal ketika terjadi serangan naga ke tempat tinggal Suku Viking. Naga-naga tersebut menjarah ternak dan mengacaukan seluruh desa. Setiap warga desa berusaha untuk melawan naga. Tak terkecuali Hiccup sang anak kepala suku. Dia ingin sekali turut andil untuk melawan naga-naga tersebut. Tapi apa daya, dia sangat berbeda dengan kebanyakan bangsa Viking. Dia hanya diperbolehkan ayahnya untuk membantu bekerja membuat senjata, tak boleh sekalipun untuk membantu memburu naga.

Saking inginnya untuk turut andil memburu naga, Hiccup pergi diam-diam mencari naga. Dia berhasil menembak dengan sebuah perangkap seekor naga misterius dan bisa dibilang paling menakutkan yang belum seorangpun melihat bentuknya. Naga tersebut adalah Night Fury. Singkat cerita, Hiccup berhasil menaklukkan Night Fury tanpa membunuhnya. Banyak petualangan yang dilakukan Hiccup bersama Night Fury. Dia juga bisa mempelajari segala tingkah laku naga dari Night Fury.  Ketika dia mengikuti pelatihan penaklukan naga, dia selalu berhasil menaklukkan naga-naga tersebut tanpa melukainya. Hal ini membuat sang ayah bangga, ternyata anak yang selama ini dianggap tidak kompeten, bisa menaklukkan berbagai macam naga (sang ayah belum tau jika cara yang dilakukan Hiccup sangat berbeda).

Pada akhir pelatihan, Hiccup diharuskan untuk membunuh naga. Akan tetapi Hiccup malah menaklukkannya dengan cara halus dan bersahabat, sang ayah marah karena ternyata Hiccup tidak bisa membunuh naga (Sang ayah beranggapan bahwa naga adalah makhluk buas yang perlu dimusnahkan, lain dengan Hiccup yang telah mengetahui bahwa naga-naga tersebut terpaksa menjarah desa Viking untuk memenuhi permintaan naga besar yang menguasai tempat tinggal naga-naga tersebut, jika tidak maka naga-naga tersebutlah yang akan dimangsanya. Naga-naga tersebut sama seperti mereka, merasakan takut dan tekanan). Hiccup hampir berhasil menundukkan naga yang dijadikan lawan dalam pelatihannya, akan tetapi karena sang ayah marah dan menghentakkan palu, maka sang naga pun akhirnya marah dan menjadi buas. Hiccup dikejar-kejar naga di dalam arena pelatihan. Jauh di dalam hutan, Night Fury (yang oleh Hiccup diberi julukan Toothless karena ternyata tidak mempunyai taring tajam seperti kebanyakan naga pada umumnya) merasa bahwa sahabatnya, Hiccup sedang dalam bahaya, ia segera terbang menuju desa Viking untuk menyelamatkan Hiccup. Namun kedatangannya justru menimbulkan kekacauan dan seluruh warga ingin membunuh Night Fury, beruntung Hiccup berhasil mencegahnya.

Masalah baru timbul, dengan kedatangan Night Fury, ayah Hiccup akhirnya tahu sarang naga-naga tersebut dan ingin memusnahkannya. Hiccup melarangnya karena di sana terdapat naga besar yang sangat jahat yang mengendalikan seluruh naga. Akan tetapi ayahnya bersikeras, singkat cerita, terjadi pertempuran hebat antara warga Viking dengan sang naga besar. Pada saat keadaan benar-benar kritis, datanglah Hiccup bersama teman-temannya membantu mengalahkan sang naga besar. Singkat cerita pula, Hiccup dan Night Fury berhasil mengalahkan si naga besar. Dari kejadian inilah, sikap warga Viking terhadap naga-naga berubah. Warga Viking dan para naga akhirnya bersahabat.

Menurut saya, film ini cukup bagus, tidak hanya dari alur cerita yang memang menghibur, akan tetapi juga muatan yang ada di dalamnya. Secara tidak langsung cerita ini membawa pesan bahwa banyak cara untuk menaklukkan hal-hal yang sulit. Tidak perlu dengan cara kuno yang kasar, seperti Hiccup yang berhasil menaklukkan naga dengan menjadikannya teman dan mengetahui ciri-ciri serta kebiasaannya, bukan dengan memusnahkannya. Selain itu, yang paling penting adalah bagaimana kita bisa mendengarkan dan menghargai pendapat orang-orang yang lebih muda dari kita. Karena tanpa disadari seringkali kebanyakan orang yang lebih tua akan meremehkan pendapat dan cara yang dilakukan oleh yang lebih muda dalam memecahkan suatu masalah. 


Sebagaimana awalan tulisan ini, sebagai endingnya berikut monolog yang juga merupakan ending dari film tersebut.

"Ini kepulauan Burk. Salju turun sembilan bulan dalam setahun dan tiga bulan lainnya tidak. Setiap makanan yang ada di sini keras dan tak enak. Begitu juga dengan orang yang tumbuh besar di sini. Satu-satunya yang berbeda adalah piaraannya. Biasanya di tempat lain adalah kuda poni atau burung beo. Tapi kami,, naga. "

Jengah!


Dia yang semakin tak mengerti akan diri
Tak berambisi
Atau memang tak punya mimpi?
Membiarkan diri terpaku dalam sepi
Tak bisa memberi banyak arti
Hanya menyendiri 
Dalam ruang tak berinti
Tertinggal jauh dari mereka yang berlari

Jengah, resah, remah..
Mencari pintu yang terbuka
Namun serasa tiada
Karena mungkin tak ada usaha
Tuk membuka apa yang tak terbuka
Ah, salahkah?

(Malang, 30 Oktober 2010, 8.59)

Minggu, 24 Oktober 2010

Tentang Cinta


Cinta. Hemmm,, sebenarnya saya sudah bosan untuk membahas satu kata yang hanya terdiri dari lima huruf ini. Tapi, berhubung tadi pagi tiba-tiba dapet sms nasehat dari seorang sahabat yang insyaAllah dalam waktu dekat akan segera menyempurnakan separuh dien-nya, saya jadi tertarik untuk membahasnya kembali. Begini isi sms-nya...

"Bila dirimu sekarang sedang menunggu seseorang untuk menjalani kehidupan menuju ridho-Nya, maka bersabarlah dengan keistiqomahan. Demi Allah, dia tidak datang karena kecantikan, kepintaran, ataupun kekayaan. Tapi Allah-lah yang akan menyegerakannya. Janganlah tergesa-gesa untuk mengekspresikan cintamu pada dia, sebelum Allah mengijinkannya. Belum tentu yang kau cintai adalah yang terbaik untukmu. Siapakah yang lebih mengetahui melainkan Allah? Simpanlah segala bentuk ungkapan cinta dan derap hati rapat-rapat. Allah akan menjawab dengan lebih indah di saat yang tepat.."


Isi sms tersebut memang sangat sederhana, akan tetapi menurut saya isinya bisa langsung menancap dalam hati, terutama bagi kaum hawa yang seringkali luluh hatinya saat mendapat perhatian dari kaum adam. Saya jadi teringat pada sebuah kutipan yang entah saya dapet dari mana, lupa, waktu itu saya salin tanpa ingat untuk menuliskan sumbernya. Isi kutipan itu seperti ini.

"Manusia akan bahagia bila disayangi, diberi perhatian, dicintai, sedikit bangga bila diri ini dirindui. Tapi oleh karena terlalu nafsu mengejar semua ini, terkadang kita tak sadar yang kita lakukan telah melanggar perintah Allah. Betapa wanita itu akalnya setipis rambutnya, hatinya serapuh kaca, dan perasaannya selembut sutera. Maka hendaklah dibekalkan dengan ilmu, dikuatkan dengan iman, dan dihiasi dengan akhlak."


Telah banyak kisah hidup di sekeliling saya yang semuanya bermula dari lima huruf ini. Ya, 'cinta' hanya terdiri dari lima huruf, tapi pembahasannya bisa sampai berlembar-lembar dan berbuku-buku. Banyak versi cinta sesuai dengan pemahaman masing-masing orang yang pada akhirnya cara mengekspresikannya pun berbeda-beda. Tapi semua versi tersebut tidak akan ada artinya jika cinta tersebut hanya menyebabkan kemaksiyatan kepada Allah, Sang Pemilik cinta sejati. Lihat saja, betapa banyak pasangan muda-mudi melakukan aktifitas pacaran padahal belum halal bagi mereka satu sama lain, dan anehnya semua itu berkedok kata 'cinta'. Benarkah semua itu cinta, atau hanya sebuah penjelajahan untuk melampiaskan nafsu mengejar kesenangan?

Kembali saya teringat sebuah kutipan pada sebuah buku berjudul Cerdas Mendampingi Suami, "Cinta sebelum pernikahan adalah kebohongan. Jika pemuda itu benar, ia tidak akan berbicara denganmu selama satu tahun, sedangkan kamu belum halal baginya". Kutipan tersebut adalah kata-kata yang dilontarkan oleh kakak seorang gadis. Gadis tersebut bersikeras untuk menikah dengan sang pacar yang dikenalnya melalui internet. Hingga pada saat mereka menikah, barulah terbongkar semua keburukan sang pacar, kalau gak salah inget ternyata sang pacar adalah pecandu narkoba. Semua begitu indah saat mereka berpacaran, akan tetapi semua itu tak lebih dari sebuah kepalsuan dan sebuah ilusi.

Sebuah kesenangan belum tentu ia adalah sebuah kebahagiaan. Wajar bagi seorang manusia untuk merasa senang ketika mendapatkan perhatian dari orang yang ia cintai. Tapi perlu kita renungkan kembali, apakah kesenangan itu mendatangkan kebahagiaan atau justru malah mendatangkan kegelisahan. Ketika kegelisahan itu selalu muncul dalam lubuk hati, berarti ada yang salah pada penempatan dan pengekspresian cinta. Dan kegelisahan itu akan muncul ketika kita telah membumbui perasaan cinta dengan kemaksiyatan sekecil apapun itu. Namun semua itu hanya bisa kita deteksi dengan sikap jujur kepada diri sendiri disertai dengan ilmu.

Hemm,, sebagai akhir tulisan ini, saya kembali teringat perkataan seorang sahabat saya yang intinya seperti ini, "bukankah ketika kita menginginkan keridhoan Allah, maka kita juga harus memulainya dengan hal yang juga diridhoi Allah? bukan malah dimulai dengan sebuah kesalahan/kemaksiyatan.." Semoga hati-hati kita oleh Allah selalu ditetapkan dalam keta'atan kepadaNya, cinta dan benci hanya karenaNya, amin... Wallahulmusta'an, semoga bermanfaat...

Minggu, 17 Oktober 2010

-PeduliMu-


Tentang peduliMu
Tak boleh sedikitpun aku ragukan
Namun bodohnya aku
Seringkali aku abaikan itu
Terpikat pada sebuah fatamorgana
Beranjak pergi, menjauh, terseok, dan jatuh

 Lumpur-lumpur pun mulai melekat
Beruntungnya aku, tak ada luka di tubuhku
Hingga aku merasakan
Ada sebuah pemberontakan dalam jiwaku
Perang akbar antara nafsu dan imanku
Bahkan setan pun tak hentinya menjadi sekutu
Mencoba menumbangkan iman yang masih rapuh

Akupun mulai melemah
Tak kuasa menyaksikan pertarungan sengit ini
Perih menyayat yang kurasa
Ya, memang tak ada luka pada tubuhku
Luka itu ada di sini, tak terlihat, dalam hatiku
Yang semakin menyayat karena iman mulai melemah
Ketakutanpun mulai merasuk dalam sukmaku
Rabbii,, tolong aku...

Kucoba merangkak tuk kembali 
Namun serasa tak kuasa
Mereka masih gesit berperang
Hingga tanpa kusadari, seberkas cahaya merasuk dalam jiwa
Apakah ini pertolonganMu Ya Rabbii?
Mengirim bala bantuan tuk mengalahkan nafsu dan setan?

Alhamdulillah,
Tentang peduliMu wahai Engkau, Rabbii
Tak boleh kuabaikan lagi..


(Ditemani hangatnya sang mentari, Ngantang, 17 Oktober 2010, 06.34)

Klimaks!


Inginku malam ini,
menari bersama hujan..
Agar kau tak perlu melihat,
puluhan tetes air mata yang tak henti mengalir..

Inginku malam ini,
bersautan irama dengan gelegar guruh..
Agar kau tak perlu mendengar,
isak yang sangat sulit untuk kutahan..


Hingga esok hari,
saat hujan dan guruh telah berlalu..
Kau hanya akan melihat senyumku,
bercengkrama bersama hangat sang mentari,
merangkai tarian indah bersama lembutnya angin pagi,
berdendang riang bersama kicauan burung-burung mungil,
menorehkan babak-babak indah dalam sebuah episode baru,
..... ..


(Gludhuk malem2, Ngantang, 16 oktober 2010, 21.00)

Rabu, 06 Oktober 2010

Dunia = Fatamorgana Belaka



Seorang anak manusia berdiri di tengah dimensi kemunafikan dunia. Apa yang ia cari? Saat ia mulai terseret masuk dan tak sekuat tenaga mencoba untuk keluar. Padahal ia pahami bahwa dunia hanyalah sebentuk fatamorgana. Begitu indah untuk dikejar, namun setelah sampai hanya debu yang beterbangan ia jumpai.

Aduhai, betapa rendahnya ia, berkedok cinta atas segala nafsu yang ia punya. Mencari-cari bermacam alasan atas berbagai penyelewengan hati. Mencari alibi untuk setiap kemaksiyatan yang ia lakukan. Bertahan dalam sebuah angan-angan yang belum tentu menjadi sebuah kenyataan. Terjebak dalam pusaran syahwat dan subhat.

Bangunlah hai anak manusia! Betapa banyak waktu yang telah kau sia-siakan! Betapa banyak kesempatan untuk lebih mendekat kepada Sang Penggenggam jiwamu yang telah kau lewatkan! Tidakkah kau merasa bahwa segala yang kau alami, segala yang kau lewati adalah sebagai bentuk ujian? Ya, dunia ini ujian! Mampukah kau melewatinya? Mampukah kau lulus sebagai hamba yang diridhoiNya? Mampukah kau lulus dengan beroleh surgaNya?

"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" (TQS. Al-An'am:32)

"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." (TQS. Al-Hadid:20)

Jangan kau kejar dunia, karena niscaya akhirat akan kau lupakan! Tapi kejarlah akhirat, dengan sungguh2, niscaya dunia pun akan turut mengejarmu!

Wallahulmusta'an...

Sedikit Tentang Sandiwara Langit - Novel


Membaca kisah ini,, subhanallah, berbagai macam rasa berbaur menjadi satu, terharu, kagum, jadi merasa kecil, dan lain sebagainya yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Yap, Sandiwara Langit adalah judul sebuah novel yang ditulis oleh Ustadz Abu Umar Basyier. Kisah dalam novel tersebut bukan merupakan sebuah kisah fiktif belaka, akan tetapi sebuah kisah nyata yang oleh penulis dibuat sedemikian rupa.


Secara singkat, kisah ini berawal dari seorang pemuda sholih yang baru saja lulus SMA tapi ingin segera menikah untuk menjaga dirinya. Beruntung karena dia sudah mempunyai calon yang juga sebaya dengannya. Akan tetapi sayangnya, pihak sang calon istri ternyata tidak menyetujui begitu saja rencana pernikahan mereka. Pernikahan tersebut boleh tetap berlangsung akan tetapi dengan sebuah syarat pernikahan yang sangat tidak lazim. Ayah sang calon istri menetapkan sebuah syarat bahwa dalam sepuluh tahun jika si pemuda tidak bisa memberikan penghidupan yang layak bagi istri maka ia harus menceraikan istrinya tersebut. Dengan berbagai pertimbangan (menanyakan akan kebolehan syarat seperti itu kepada ustadz), akhirnya sang pemuda menerima syarat tersebut meskipun sangat tidak lazim.

Akhirnya pernikahan antara pemuda sholih dan pemudi sholihah itu berlangsung. bahtera rumah tangga pun mulai mereka kayuh. berat di awal dalam menghidupi keluarga itu pasti, apalagi pemuda itu hanyalah lulusan SMA. akhirnya ia memilih berdagang, ia teringat akan pesan Rasulullah, "Sembilan dari sepuluh pintu rezeki ada pada usaha perdagangan". Pada awalnya dia berdagang ikut sebuah pabrik roti, ia menjadi penjaja roti keliling. Waktu terus berjalan hingga akhirnya dia bisa mendirikan sebuah pabrik roti sendiri, mendirikan rumah yang lebih nyaman dan lain sebagainya. Dan subhanallahnya,, dalam masa-masa itu, dia tidak lantas menjadi hamba dunia bahkan dia tidak pernah lupa untuk terus meningkatkan pemahamannya akan ilmu agama, hingga pada akhirnya dia telah banyak menguasai ilmu dan menjadi ustadz.

Singkat cerita,, masa 10 tahun itu berakhir sudah, ada hal yang tidak diduga sebelumnya, dua hari sebelum masa perjanjian itu usai ternyata sebuah musibah menimpa keluarga pemuda itu. pabrik roti beserta rumahnya kebakaran dan dia bangkrut. subhanallah, sungguh sebuah tragedi yang tak disangka-sangka, justru saat masa perjanjian itu akan berakhir dengan bahagia malah datang sebuah musibah yang akhirnya mengakhiri kebahagiaan mereka karena talaq harus dijatuhkan oleh pemuda itu kepada sang istri karena harus memenuhi perjanjian yang menjadi syarat tak lazim untuk pernikahan mereka 10 tahun yang lalu.

Manusia memang tidak mengerti akan hal-hal yang Allah rahasiakan, termasuk akhir cerita ini. Setelah masa perceraian tersebut sang pemuda kembali bangkit untuk memulai usahanya lagi dan perlahan kondisi perekonomiannya meningkat. Sedangkan mantan istrinya, oleh ayahnya akan dijodohkan dengan laki-laki lain. Akan tetapi subhanallah, perjodohan itu batal dikarenakan suatu hal. Dan subhanallah,, akhirnya mereka menikah lagi meskipun ternyata sang istri mempunyai kekukarangan yaitu usianya tidak akan lama lagi karena mengidap leukimia. beberapa bulan kemudian sang istri meninggal dunia, dan subhanallah, yang membuat saya mengharu biru adalah sebuah percakapan yang sangat indah di antara mereka berdua sebelum sang istri meninggal dunia.

"Abuya, jawablah pertanyaanku"
"Ya, apa adinda?"
"Apakah engkau meridhoiku sebagai istri?"
"Sudah tentu adinda. suami manapun akan meridhoi istri sesholih dirimu. Setaat dirimu. Sepatuh dirimu. Kamu bukanlah wanita yang tak memiliki kekurangan atau kesalahan. Tapi dengan keshalihanmu, ketaatanmu, kepatuhanmu, aku senantiasa ridha terhadapmu..." (kata2 ini sungguh merasuk dalam kalbu,, T_T)
"Alhamdulillahilladzi bini'matillahi tatimmush shaalihat. Aku ingin termasuk di antara wanita yang disebutkan dalam hadits."
"Bagaimana itu adinda?"
"Wanita mana pu yang meninggal dunia sementara suaminya ridha kepadanya, ia pasti masuk syurga"
"Semua wanita shalihah mengidamkan hal itu, adinda. Dengan izin Allah, adinda akan termasuk di antaranya"
dan seterusnya...

subhanallah,, sungguh saya banyak memuji Allah setelah membaca kisah tersebut.. kisah yang sangat indah, jadi sayang kalo gak baca ceritanya secara utuh,, (loh kok saya malah promosi,, hehehe...)

^Jangan Resek^

Jangan Resek,, apaan yah??? hehehe,, baca judulnya aja kayae bikin illfeel,, hhehehe...
sebenarnya ini adalah nama masakan, saya juga sedikit heran kenapa kok dinamakan kek gitu. Yup, kali ini saya mau nyoba share resepnya,, meskipun beberapa kali saya belum pernah nyoba sendiri, cuma jadi asisten, hoho.. cukup sederhana seh,, ini neh resepnya (semoga ini dah lengkap coz sedikit lupa2 inget)...

Bahan dan Bumbu yang harus disiapkan (takaran secukupnya):
  • bawang merah
  • bawang putih
  • lengkuas
  • cabe kecil sesuai selera (sebenarnya ini masakan pedas tapi bagi yang gak suka pedas cabenya bisa dikit aja)
  • gula
  • garam
  • kentang
  • tempe
  • tahu
  • ikan teri/ikan kempong
  • pokak (gak tau bahasa indonesianya, hhe)
  • santen
nah cara bikinnya seperti ini:
  1. tempe yang dah dipotong2 sesuai selera direbus dulu secukupnya
  2. kentang, tahu dipotong2 sesuai selera terus digoreng
  3. ikan teri/ ikan kempong digoreng
  4. untuk bumbu sebelum diuleg digoreng dulu (bawang merah, putih, lengkuas, dan cabe)
  5. setelah bumbu digoreng diuleg sampek lembut
  6. kentang, tahu, dan teri/kempong yang dah digoreng plus pokak dimasukkan ke dalam rebusan tempe
  7. masukkan bumbu yang dah diuleg plus garem dan gula
  8. masukkan santen trus kebur2 hingga mendidih
  9. Jangan Resek siap untuk dihidangkan...
selamat mencoba bagi yang ingin mencoba... ^^ (sayang neyh gak ada gambarnya,, di google gak nemu gambar yang pas n kmrn ndak sempet moto hasil masakannya,, hehe...)

Senin, 27 September 2010

Kau Tak Datang Sore Ini

Hujan begitu deras, membasahi ujung busanaku
15.10, aku mulai menunggumu
Aku tau, mungkin ini terlalu awal bagimu
Tapi tak mengapa, aku memang tak ingin melewatkanmu

20 menit telah berlalu
Ya, waktu di 3120ku menunjukkan angka 15.30
Kau tak datang, tak seperti biasa
Hmm, mungkin kau sedikit terlambat sore ini
Aku akan menunggumu

15.55, kau tak kunjung datang
Kucoba tetap menunggumu

16.45, hujan telah silih berganti mengguyur dan reda
aku hampir menangis
Hatiku sesak, kecewa, khawatir
Ini sudah terlalu sore
Sedang kau tak kunjung datang menjemputku

17.15, aku sudah tak kuasa menunggumu
Sudahlah, mungkin aku memang harus pergi
Meninggalkanmu yang mungkin tak kan pernah datang
Untukku di sore ini…


(kupersembahkan tulisan ini untuk angkot TSG yang ahad sore ini tak turun ke jalanan, 26 September 2010)

Sabtu, 18 September 2010

Dalam Hujan Ia Menangis


Dalam hujan ia menangis..
Langit seakan tau isi hatinya
Menemaninya dalam mendung pekat
Meneteskan dentingan keras hujan
Berbaur bersama ribuan linangan air mata

Dalam hujan ia menangis..
Membasahi diri dengan bauran mimpi dan kenyataan
Menengok kanan, kiri, atas, bawah
Mencari sebentuk harap dalam cemas
Tapi apa daya,
Bila hanya dingin titik air yang bisa ia dapat

Dalam hujan ia menangis..
Meratapi diri yang telah terpesona dengan angan
Membiarkan kenyataan berjalan sepi
Menyesali kesia-siaan diri

Dalam hujan ia menangis..
Mengingat nafsu hati yang seringkali mendominasi
Mengalahkan logika atas penyelewengan hati
Membuat beribu alasan atas bermacam kesalahan
Membiarkan keterburuan waktu
Yang tak seorangpun tau kapan dan bagaimana bentuk ujungnya

Dalam hujan ia menangis..
Kembali merajut sebentuk harap
Di sisa waktu yang mungkin tak kan panjang lagi..


(di sisa hujan yang tak segera berhenti, Ngantang, 16 September 2010, selesai 16.46)

Kamis, 09 September 2010

Pena dan Kertas



Aku ingin menjadi pena
Dari kertas-kertas duniamu
Menghiasinya dengan torehan-torehan asa dan rasa
Mengukir bermacam cerita
Menorehkan segala warna
Dalam keterburuan waktu
Dalam sebuah dimensi yang mungkin semu
Hingga tiba saat tintaku telah habis
Atau mungkin menjadi kering
Kuhanya inginkan satu
Bahwa kau akan menyimpan selalu
Asa, rasa, cerita, dan warna yang telah menyatu dengan lembar-lembarmu
Mengisah sejarah, antara aku dan kamu..

(ahahay,, akhirnya jadi juga setelah berjam2 nyari inspirasi,, Ngantang, 09 September 2010)

Sisa Hujan Pagi


Hujan masih terekam pagi
Rintiknya yang menghantam penuh makna
Meski tak lagi keras
Namun pelan masih bersisa
Tanah basah, daun-daun juga basah
Membayang disela hembusan lembut angin
Mencipta rona pagi yang menusuk ari


Menitpun berselang
Hujan tak lagi menitik
Namun mendung seakan tak ingin pergi
Dingin, suram..
Bahkan burung-burungpun enggan tuk mulai bernyanyi
Menanti mentari yang tak kunjung hampiri
Di sisa hujan pagi..

( Kamis, 09 September 2010)

ILUSI?


Terjebak dalam sebuah ilusi
Padahal kusadari bahwa semua belumlah pasti
Beraninya aku bermain api
Tapi sungguh ada hal yang tak kupahami
Kau bagai candu dalam hati
Ketika terputus gelisah selalu menghampiri
Begitu tersambung, rasanya tak ingin berhenti
Mungkin pikir dan hati telah teracuni
Membiarkanmu mengisi hari-hari sepi
Serasa lupa diri, lupa posisi
Tak lagi hiraukan yang hakiki
Membiarkan ilusi semakin menjadi-jadi
Mengalahkan usaha diri tuk mengakhiri
Seungguh bodohnya jiwa ini!


(Rabu, 08 September 2010)

Kamis, 02 September 2010

Kisah Yang Abstrak

Tak diundang tapi malah datang
Mengukir lembar-lembar harian
Walau abstrak, namun berkesan

Memang tak jelas tergambar
Masing-masing seakan enggan
Menyibak tabir dan mengungkap yang tersimpan
Menciptakan sebentuk kegamangan

Sudah usaikah semua ini?
Masing-masing beranjak pergi tanpa saling permisi
Meninggalkan ukiran kisah yang sedikit terurai
Tanpa arti, tanpa inti..

Hemm... Sebentuk kisah yang terukir secara abstrak...


(Ngantang, Kamis dengan semilir angin sore, 02 September 2010)

Tewur!!!


Bagai terperangkap dalam ruang sempit kembali
Gelap, suram, hampa, sendiri..
Aku semakin tak mengerti
Aku yang menginginkannya pergi
Namun mengapa hati seperti tak terkendali
Jika saja logika sudah tak memagari
Mungkin aku kan menjadi api
Membakar diri, memenuhi ego diri
Ah, siapa peduli!


Terlalu banyak kata yang ingin sekali hati urai
Bagai gunung api yang telah siap meledak tak terkendali
Namun lagi-lagi,
Logika memaksanya untuk menahan kembali
Dan membiarkan semua tersimpan dalam sepi

(hhehe... bingung cari judul,, judul kayae gak nyambung... 01 September 2010)

Selasa, 24 Agustus 2010

Bulan Temaram


Ingin kupotret wajah bulan
Kan kuabadikan cahayanya yang temaram
Menerangi malam meskipun harus melawan awan
Aduhai, kau nampak kesepian
Tak terlihat bintang yang biasa kau jadikan kawan
Sungguh, kau begitu setia dengan malam
Tak lelah tuk meneruskan sinar sang raja siang
Menjadi pelipur wajah-wajah muram
Dengan senyummu yang menawan

(Ngantang, 23 Agustus 2010, ba’da maghrib)

Kare Ayam

Hwaaa... masak2 lagi yukkkk... emh,, menu kali ini apa ya? saya akan coba Kare Ayam aja dah...
Tringggggg,, ini nih resepnya.... 


Mari siapkan dulu bahan2nya!
  • beberapa potong ayam
  • bisa ditambah isinya dengan tempe biar lebih sedepp (kalo gak mau juga gak apa2)
  • bawang merah & bawang putih
  • kunyit
  • kemiri
  • ketumbar
  • cabe merah besar
  • trasi
  • serai
  • daun jeruk purut
  • daun salam
  • garam
  • gula
  • santen
  • minyak goreng
Setelah siap semua bahan, lets go,, mulai masak!!!
  1. ayam jangan lupa dikrekep dulu dengan tujuan: biar steril (ayam potong yang banyak suntikan kimianya) plus biar empuk (ayam kampung yang dagingnya ulet banget)
  2. sambil menunggu tahap pertama, uleg bumbu2 hingga halus (bawang merah & putih, kemiri, ketumbar, cabe merah besar, kunyit, terasi, dan garem)
  3. masukkan minyak goreng dalam wajan secukupnya lalu tumis bumbu yang sudah diuleg bareng ma daun jeruk purut, daun salam, dan serai
  4. setelah bumbu keluar aroma harumnya, masukkan daging ayam dan beri air secukupnya hingga empuk
  5. setelah empuk, masukkan gula (bisa juga gula ikut diuleg ma bumbu2 yang laen)
  6. masukkan santen dan dikebur2 hingga mendidih
  7. Kare ayam siap dihidangkan
emhh,, biasanya kare ayam ne ada pendampingnya lowh, sambel kecap yang resepnya kaya' yang dah saya cantumin di resep Sup Ayam...
Selamat mencobaaaaaa....................... ^________________________*

Kutipan Bagus dari Buku Smart Love


Buka-buka file2 lama, dan menemukan sebuah file dengan judul, "from Smart Love". Haha,, ternyata dulu pernah kurang kerjaan, nyatetin kutipan2 yang kuanggap bagus dari tuh buku. Emh, tak apalah, isinya juga bagus kok meskipun sebagaimana judulnya "Smart Love", isinya yo tentang love2an,, semoga bisa jadi renungan... ^^


*******
Cinta itu anugerah, maka jangan bikin resah!
Jika kita sudah mulai diresahkan oleh cinta, maka inilah saatnya kita harus mengoreksi, sudah benarkah kita meletakkan cinta?
Karena pada dasarnya, Allah memberi fitrah untuk memilih kebenaran.
Kebaikan adalah sesuatu yang jika kamu lakukan, maka hatimu tenang.
Sebaliknya, jika hati kita ragu dengan sesuatu itu, maka bisa jadi apa yang kita lakukan itu ada yang salah.
Tapi ingat pernyataan itu hanya berlaku jika kita bertanya pada hati kita dengan hati yang bersih, dengan kejujuran hati.
Jika ini tidak kita miliki, maka yang terjadi adalah legitimasi2 yang meringankan tindakan kita.
Lalu, kita pura2 tidak tahu bahwa kita tengah melakukan sebuah kesalahan.
*******
Bagaimana jika yang menggoda bukan cinta Allah? Tapi cinta pada sesuatu yang tidak diridloiNya?
Perlukah kita mengusirnya, sementara ia menjadi fitrah bagi semua manusia?
Atau kita rawat, sementara ia bias menjadi gulma jika datang tak tepat waktu?
Atau kita diamkan saja, sementara ia menjalar begitu cepat bagai virus yang berkembang menjadi penyakit di dalam tubuh?
*******
“Cinta pada Allah adalah kebahagiaan yang dasarnya lebih dalam dari setiap sesuatu yang dalam. Perasaan itupun tak bias digantikan”(Aidh al-Qarni)
*******
“Salah satu perkara yang tidak memberi manfaat kecuali peluang dosa adalah kecintaan yang tidak diridloi Allah dan tidak dalam menjalankan perintahNya.”
(Ibnul Qayyim al-Jauziyyah)
*******
InsyaAllah,
Allah akan mempertemukan orang2 yang menjaga cintanya hanya karena Allah dengan orang2 yang mencintai Allah.
Dan Allah akan mendekatkannya dengan orang2 yang semakin membuatnya cinta kepadaNya.
Dan ia tidak menghilangkan perasaan cinta yang menjadi fitrahnya itu kepada manusia hingga datang seseorang yang halal dicintainya.
*******
“Mereka yang diangkat derajatnya adalah yang kesabarannya dapat mengalahkan dorongan hawa nafsu dan syahwatnya” (Ibnul Qayyim al Jauziyyah)
*******
Hijab hati berarti menjaga hati dari sesuatu yang akan mengotori dan merusaknya.
Dalam masalah jatuh cinta, menjaga hati dapat dilakukan dengan merapatkan pintu hati.
Sehingga tidak mudah mengundang orang untuk masuk.
Yaitu orang2 yang akan membuatnya mabuk kepayang tidak menentu.
*******
Ketika kita jatuh cinta, kita merasa bahwa inilah jodoh kita.
Keyakinan yang terlampau besar ini seringkali membuat kita buta.
Buta bahwa orang yang kita cintai BUKAN atau BELUM apa2nya kita!
*******
“Ada tiga hal yang barang siapa memilikinya, maka ia memiliki rasa cinta lebih daripada hamba yang lain.
Pertama, orang yang menjadikan Allah dan RasulNya lebih dicintai dari pada yang lain.
Kedua, orang yang mencintai saudaranya di mana ia tidak mencintainya kecuali karena Allah.
Ketiga, orang yang membenci kembali kepada kekafiran sebagaimana ia benci dilemparkan ke dalam api neraka.”
(HR. Imam Ahmad, Imam Bukhari, Imam Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa’I, dan Ibnu Majah)
*******
“Jika seorang istri telah menunaikan sholat lima waktu, puasa di bulan ramadhan, dan menjaga kemaluannya dari yang haram, serta taat kepada suaminya, maka akan dipersilahkan masuk ke surga dari pintu mana saja yang ia sukai” (HR. Ahmad dan ath-Thabrani)
*******
Rumah mungil adalah istana dan surga yang akan mendatangkan ketenteraman dan ketenangan.
Maka ia pun harus dibangun dengan suasana surgawi.
Ia indah bukan karena bentuk fisiknya, tetapi ia menjadi indah dan teduh karena Allah dan malaikat2Nya ikut menjaganya.
*******

Minggu, 22 Agustus 2010

Seseorang dan Bintang


Dalam keterburuan aku berburu
Berburu bintang dalam kelamnya malam
Berharap kan menjadi pengobat kesepian
Dalam rentang hidupku yang tak panjang
>-------<
Aku adalah satu di antara seribu dalam sebuah gugusan
Yang mencoba tetap tegar dalam pekatnya malam
Mencoba tetap bersinar meskipun terkadang terlalu jauh dari kawanan
Karena aku yakin akan suatu angan
Bahwa aku pasti akan kau temukan
>-------<
Ya… beribu macam telah kusaksikan
Namun tak lebih yang kudapat selain hanya kesilauan
Sungguh, aku tak ingin yang berlebihan
Aku hanya inginkan satu,
Yang tak terlalu terang tapi menyejukkan
>-------<
Kuakui, sinarku memang tak terlalu benderang
Karena aku tak ingin menyilaukan
Tapi kuharap ku kan bawa ketenangan
Saat matamu memandang


(sore2 iseng2, 21 Agustus 2010, 17.04 waktu laptop)

Jumat, 20 Agustus 2010

Hidupku Hanya Untuk-MU



Degupan kencang iringi langkah kakiku
Pikir melayang,
Akankah jadi kenyataan
Dialog-dialog kehidupan
Bisakah mencipta bait-bait cinta
Tumpahan air mata
Kapankah kan mengobati kerinduan
Di antara perjalanan hidup
Ku ingin hanya satu
Untuk-Mu

Menunggu


Ia hanya bisa menunggu..
Menunggu waktu kan memihaknya..
Melepas gundah gulana..
Membuang segala kerapuhan..

Sungguh, menunggu begitu menyakitkan jiwa..
Tak melakukan apa-apa..
Dan hanya menunggu..
Suatu hal yang tak pasti..

Kenapa harus menunggu?
Mungkin saja waktu tak pernah memihaknya..
Buat apa ia menunggu?
Buat apa ia menghabiskan waktu hanya untuk menunggu?

Dialog I


Seringkali tak memahami akan inginku..

Sama, akupun juga seperti itu..

Bagai dalam pusaran yang sungguh sangat membingungkan..
Kau tahu, seringkali rasa angkuh dan minder, saling menyambar bagai petir...
Sungguh kutub negatif dan positif yang saling berperang dalam diri..
Bahkan rasanya aku tak kuasa..
Aku tak kuasa melihat semua ini yang membuatku hanya diam..
Aku hanya ingin sebuah akhir, yang bahagia pastinya..

Ahh,, kau terlalu naif, bukankah untuk membuat roti saja butuh sebuah proses membuat adonan dan memanggang adonan hingga ia telah jadi roti dan siap saji?

Tapi kurasa bukan itu yang aku maksud..
Kau pasti sangat tau apa yang menjadi cita-citaku saat ini..
Yahh, aku begitu menginginkannya..
Meskipun aku sendiri kurang memahami, sudahkah keinginanku itu berada pada arah yang benar..
Ahhh, tidak, bukan,, rasanya tak mungkin aku menggapainya saat ini..
Kau tahu, menjalani kehidupanku yang saat ini saja aku tak becus..

Hemmm,, bahkan aku merasakan hal yang sama..
Tidak kau saja..
Betapa inginnya aku menjadi mereka..
Tapi tahukah kau, terkadang nafsu lebih kuat tuk merubah menjadi kebalikan mereka..
Yang seringkali menjerumuskanku kepada lorong kosong yang hampa akan udara..
Membuat semakin menyesak..

"Sungguh,, kita ini hanyalah manusia-manusia akhir zaman yang berusaha memahami hakikat kehidupan"



Senin, 16 Agustus 2010

Sang Layang-layang


Serasa menarik dan mengulur benang layang-layang
Saat inginnya hati tak sepadan dengan pikiran dan kenyataan
Ingin rasanya segera menarik layang-layang itu
Namun kusadari, sang layang-layang nampaknya masih ingin terbang bebas
Hingga akhirnya aku hanya bisa mengulurnya kembali
Dan mungkin kan membiarkannya terlepas jika suatu saat benang itu telah terputus

Wanita Jaman Rasulullah vs Wanita Akhir Jaman


Bismillah...

Ini hanyalah tulisan sederhana, bentuk kekagumanku akan kehidupan para sahabat dan sahabiyah Rasulullah Shollallahu 'alaihi wassalam versus kemirisan melihat kondisi wanita hari ini. Sungguh islam memuliakan wanita. Bahkan sempat terbayang di benakku, jika saja aku bisa menjadi wanita sholihah kala itu yang mempunyai keteguhan iman yang begitu kuat kepada Allah dan Rasul-Nya. Tapi kenyataan lah yang harus aku hadapi. Aku hanyalah seorang wanita akhir jaman yang berharap dan hanya bisa berusaha untuk bisa mencontoh wanita-wanita sholihah shohabiyah Rasulullah Shollallahu 'alaihi wassalam.

Di kala itu, wanita benar-benar dihormati. Ketika seorang wanita mencapai usia yang siap untuk menikah alias sudah baligh dan dewasa, kaum pria baik yang pemuda maupun yang sudah pernah menikah berbondong-bondong untuk melamar dan menikahi wanita sholihah tersebut. Tidak hanya wanita yang masih perawan (pemudi), bahkan ketika ada seorang wanita yang telah ditinggal oleh suaminya alias janda, setelah masa iddah, kaum pria pun segera berbondong-bondong untuk menikahinya. Bahkan, ketika kita coba menengok kisah ummul mukminin Hafshah binti Umar radhiyallahu 'anha, katika beliau ditinggal oleh suaminya, sang ayah Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu berusaha mencarikan sang putri seorang suami yang pada akhirnya Rasulullah-lah yang menikahi beliau (kisah lengkapnya bisa dilihat di Buku "Mereka Adalah Para Shahabiyah" - kok jadi semacam promosi ya? hhe). Itu semua tidak lain adalah sebuah bentuk penghormatan mereka terhadap kaum wanita, untuk melindungi kaum wanita.

Sungguh amat sangat berbeda dengan kondisi saat ini, kondisi dunia akhir jaman dimana wanita bagaikan barang murahan. Mereka dengan rela dan santainya mau untuk dijamah oleh kaum pria yang tak menaruh rasa hormat terhadap kaum wanita. Dan anehnya sang wanita juga mau saja dipacari oleh pria-pria tersebut tanpa ikatan yang halal. Parahnya lagi, nampaknya para orang tua juga sudah hilang kepeduliannya akan putri-putri mereka. Mereka membiarkan putri-putri mereka keluar rumah berbaur dengan khayalak ramai tanpa berhijab syar'i. Aurat dipertontonkan dimana-mana yang pada akhirnya pelampiasan syahwat pun meraja lela.

Sungguh perkara aneh yang menimpa wanita akhir jaman. Saat islam memuliakan wanita dengan aturan-aturan syar'i mulai dari tata busana dan tata pergaulan, eh mereka malah menganggap aturan tersebut sebagai bentuk pengekangan kebebasan. Dan yang keterlaluan, kebanyakan orang malah menganggap wanita-wanita yang menutup auratnya secara syar'i disebut terlalu berlebihan dan ekstrim. Padahal sudah jelas peringatan dari Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda, “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim), na'udzubillahi min dzalik, semoga kita tidak termasuk dalam golongan tersebut, amin.

Dunia memang nampaknya bener2 dah jungkir balik gak karuan.

Wallahulmusta'an...

Minggu, 15 Agustus 2010

Cerita Gak Nyambung - Buat Have Fun Aja

Luammaa banget gak ngupdate tulisan di blog. hemmm... pengen corat-coret, tapi ngomongin apa ya? umhh,, jadi inget kemaren pas liat berita di TV,, telah tercatat 75 kasus gas elpiji yang meledak menurut catatan salah satu TV swasta di Indonesia. Itu baru angka yang berhasil dicatet ma stasiun TV tersebut, lha yang gak kecatet kaya kejadian yang menimpa tetanggaku kemaren? pasti bakal mencapai angka yang lebih banyak lagi. Jadi semakin was-was kalo mau pake kompor elpiji. Kebijakan tabung gas elpiji bener-bener bikin tambah banyak masalah.

Ganti topik...
Hari ini untuk pertama kalinya aku naek angkot TSG *yang kata temen2 singkatannya Tunggu Sampek Gila* ke Gasek. Yap,, mulai hari ini perlu kesabaran ekstra kalo mau maen kemana-mana. Pasalnya di Gasek hanya ada satu angkot yang lewat yaitu ya si "Tunggu Sampek Gila" itu tadi. Kembali ke hari ini, dengan Ke-PD-an tingkat tinggi aku tadi nyoba-nyoba buat naek tu angkot dari Jl. MT Haryono, untung gak perlu nunggu lama-lama, sekitar seperempat jam si TSG dateng, alhamdulillah. Sipp,, akhirnya bisa duduk tenang di angkot, si TSG (dengan penumpang cuma tiga orang *pantes aja jarang kelihatan berkeliaran di jalan, lhawong penumpangnya dikit) jalan pelan-pelan dengan bonus alunan musik yang distel oleh si empunya tu TSG alias pak sopir. Sambil mengawasi jalan kunikmati ja perjalananku itu.

Kuamati jalur tuh TSG, melewati jalan Gajayana, berlanjut ke daerah ITN, dan sampailah ke daerah yang ternyata gak asing lagi buatku - gak tau nama daerahnya. Yap, ternyata dulu waktu di Surya Buana aku pernah jalan-jalan ke daerah itu, tepatnya pas para santriwati diajak jalan-jalan pagi ma pembimbing ma'had ke Kali Metro. Kalo diinget-inget, ternyata jauh juga ya jarak tempuh jalan-jalanku jaman dulu. Pheww,, jadi ingin kembali ke masa itu,, hahay...

Habis dari tu daerah, si TSG melewati perumahan Gajayana kalo gak salah, dan kemudian masuk ke perkampungan. Dengan ketidaktahuanku, aku nyante aja di angkot, pas ditanyain si sopir, "mbak, mau turun mana?", ya kujawab aja spontan, "ke Gasek pak". Akhirnya pak sopir meneruskan laju si TSG. Mubeng-mubeng beberapa menit di perkampungan, tiba-tiba pak sopir tanya lagi, "mbaknya turun di Gasek yang mana?", dengan kepolosanku ya kujawab, "Gasek yang perempatan ada jalan turunannya itu lo Pak". Bapaknya diem bentar trus bilang, "lho mbak, wes kelewat, gak langsung lewat situ mbak tapi lewat perempatan yang tadi". Degg,, perasaanku gak enak, jangan-jangan aku nyasar. Akhirnya aku berhenti saat itu juga, trus bilang ke pak sopir, "maklum pak saya baru pindah,, hhe". Akhirnya ma pak sopir TSG dikasi tau jalannya,, dan alhamdulillah, berhasil pulang dengan selamat.

Topik Lain Lagi...
Telah mendengar berita gembira dari seorang kawan meskipun tidak dikatakan secara langsung, dia akan segera menggenapkan setengah dien. Hwee,, jadi bertanya-tanya, kapan ya giliranku? *hahaha,, mendadak jadi aneh... :p

Ada Lagi si Topik...
Bersamaan dengan ini, tiba-tiba ja jadi kangen ma suasana ramadhan pas di Surya Buana. Ada tadabbur alam tiap pagi, ada kultum giliran tiap ahad pagi kalo gak salah plus presentasi hasil tadabbur alam, ada buka bareng temen-temen senasib, ada tarawih bareng sepondok, dan ini yang asik dan rasanya pengen mentertawakan diri sendiri kalo diinget-inget - lomba banyak2an mengkhatamkan Al-Qur'an, plus laen2 yang kebetulan gak keinget saat ini. Karena ramadhan masa SMA kurang berkesan, jadi langsung meloncat ke ramadhan saat kuliah sekitar tiga dan empat tahun yang lalu (ramadhan pertama dan kedua pas kuliah) bersama Az-Zahra Crew - sebuah komunitas di kontrakan yang mengantarkanku pada perubahan lebih baik dengan ijin Allah. hemm,, ngapain aja ya waktu itu? kalo gak salah nyiapin buka buat jamaah di sebuah mesjid kampus, giliran jaga loker mesjid setelah ada kasus kecolongan barang di mesjid dan akhirnya si maling ketangkep, nyiapin acara ramadhan, dan nyiapin santap saur di 10 hari terakhir ramadhan, plus kegiatan lain yang kebetulan juga gak keinget di otak saat ne.
pheewww,, ternyata banyak banget memory indah yang telah tergores dalam titian warna pelangiku, subhanallah walhamdulillah...

gak kerasa, neh note dah panjang juga,, udahan ah crita gak jelasnya,, hhe... :p

Jumat, 30 Juli 2010

Manusia Biasa

Dia hanya manusia biasa
Oleh karenanya dia ingin tampil apa adanya
Apalagi karena dia memang tidak istimewa

Dia hanya manusia biasa
Yang juga ingin menilai manusia lain secara biasa
Bukan dari harta, rupa, kedudukan, dan nama
Karena semua itu pasti akan sirna

Dia hanya manusia biasa
Tak peduli apa kata dunia
Memuji atau menghina
Itu semua hal yang biasa
Karena rasa suka dan benci selalu menghiasi rasa

Namun ada satu asa baginya
Dia ingin menjadi sempurna dalam agama
Meskipun seringkali harus berperang dengan angin sepoi yang membuat terlena
Karena dia memang hanya manusia biasa
Yang kan terus bergumul dengan baik buruknya rasa
Hingga menemukan suatu akhir yang bahagia
Semoga...


di Ruangan 2x3 meter, 30 Juli 2010

Keep Holding On - mbak Avril Lavigne

Tiba-tiba ja pengen nge-post ulang neh lirik setelah kemaren iseng-iseng tak post di  http://nies21.multiply.com, emang gak penting se, jadi anggep ja iklan lewat... hhe... :p 

You're not alone
Together we stand
I'll be by your side, you know I'll take your hand
When it gets cold
And it feels like the end
There's no place to go
You know I won't give in
No I won't give in

Keep holding on
'Cause you know we'll make it through, we'll make it through
Just stay strong
'Cause you know I'm here for you, I'm here for you
There's nothing you could say
Nothing you could do
There's no other way when it comes to the truth
So keep holding on
'Cause you know we'll make it through, we'll make it through

So far away
I wish you were here
Before it's too late, this could all disappear
Before the doors close
And it comes to an end
With you by my side I will fight and defend
I'll fight and defend
Yeah, yeah

Keep holding on
'Cause you know we'll make it through, we'll make it through
Just stay strong
'Cause you know I'm here for you, I'm here for you
There's nothing you could say
Nothing you could do
There's no other way when it comes to the truth
So keep holding on
'Cause you know we'll make it through, we'll make it through

Hear me when I say, when I say I believe
Nothing's gonna change, nothing's gonna change destiny
Whatever's meant to be will work out perfectly
Yeah, yeah, yeah, yeah

La da da da
La da da da
La da da da da da da da da

Keep holding on
'Cause you know we'll make it through, we'll make it through
Just stay strong
'Cause you know I'm here for you, I'm here for you
There's nothing you could say
Nothing you could do
There's no other way when it comes to the truth
So keep holding on
'Cause you know we'll make it through, we'll make it through

Keep holding on
Keep holding on

There's nothing you could say
Nothing you could do
There's no other way when it comes to the truth
So keep holding on
'Cause you know we'll make it through, we'll make it through

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management