Rabu, 02 Juni 2010

-Gara2 Ngomong Masalah Konvoi Arema-

Apa yang akan anda pikirkan jika membaca kalimat seperti ini, "Gr2 k0nv0i arema kumpul d jalan kawi jd jalan dah dr perpus mpek gereja ijen bwt nyegat angk0t :(    *duh, miris.. Mreka buang2 uang bensin demi hura2 sesaat, padahal Palestin sedang merana.. Coba uang bensinx bwt bantu Palestin.."???

Seperti biasa,, hari rabu adalah jadwal saya buat ke perpus kota,, ngembalikin buku atau memperpanjang plus pinjem lagi yang baru. Begitu juga pagi tadi,, jam 8.15an saya dah nyampek perpus,, wooo,, ternyata ada pemandangan yang gak biasa, di sepanjang jalan kawi termasuk jalan depan perpus dah banyak pasukan berkostum biru-biru singo edan yang berkumpul di sana. wah,, saya baru tahu, ternyata hari ini bakalan ada konvoi arema merayakan kemenangan tim sepak bola arema di liga ISL kemaren. Awalnya se biasa-biasa ja, tapi begitu keluar dari perpus sekitar seperempat jam kemudian,, jalan semakin rame saja, dan sudah merembet sampek ke jalan ijen, alhasil, angkot yang biasanya lewat depan perpus jadi cari jalan laen. Dan karena itulah, saya terpaksa jalan sampek ke depan gereja ijen buat nyegat angkot. Wajarlah kalo saya jadi dongkol, ini namanya sudah menganggu kepentingan umum. Gak hanya itu, biaya transaksi pun terciptalah. yang biasanya bisa langsung naek angkot di depan perpus, jadi jalan dulu, selain buang tenaga juga buang-buang waktu. *saya yakin, gak hanya saya yang merasakan hal ini.. Makanya, karena ketidaknyamanan itu saya katakan kalo "Gr2 k0nv0i arema kumpul d jalan kawi jd jalan dah dr perpus mpek gereja ijen bwt nyegat angk0t :( ".

Secara bersamaan, saat itu saya juga teringat berita kapal kemanusiaan Mavi Marmara yang diserang Israel gara-gara ngasi bantuan ke Palestina. Suatu hal yang amat sangat kontras saja menurut saya, ketika mereka di sana berjuang melawan ketidakadilan dan kesombongan Yahudi, eh di sini malah semua orang asyik berhuru-hara di jalanan, merayakan kesenangan sesaat. kenapa saya katakan kesenangan sesaat? jelaslah, emang setelah konvoi mereka mau apa dan dapet apa? kepuasan? kegembiraan? saya yakin itu hanya sesaat saja karena di sana bukanlah ladang manusia dalam menanamkan cinta dan takut pada ALLAH, bahkan mungkin, ingat kepada ALLAh pun tidak, na'udzubillahi min dzalik, wallahua'lam.

saya mengatakan hal tersebut bukan berarti bahwa saya melarang seseorang untuk gembira dan bangga karena Arema telah menorehkan prestasi. saya sebagai warga Malang asli juga turut senang, tapi cobalah mengungkapkan rasa senang itu dengan suatu hal yang wajar, tanpa kesia-siaan dan mengganggu kepentingan umum. coba bayangkan jika uang untuk beli bensin buat konvoi dikumpulkan dan digunakan untuk membantu saudara2 kita di Palestina, atau yang lebih sederhana saja, sedekahkan kepada kaum fakir di sekitar kita. bukankah hal tersebut lebih bermanfaat? makanya saya juga mengatakan, "*duh, miris.. Mreka buang2 uang bensin demi hura2 sesaat, padahal Palestin sedang merana.. Coba uang bensinx bwt bantu Palestin.."

saya pikir, luapan rasa dan opini saya tersebut cukup wajar.. tapi apa yang terjadi, komentar2 pun bermunculan. saya sangat menghargai akan adanya komentar yang obyektif. tapi, gak saya sangka, ada juga beberapa komentar yang memicu perdebatan, meluapkan kritika pedas dan saling menghujat. saya sangat risih, mereka seperti berkomentar hanya berlandaskan hawa nafsu. tapi it's okelah,, gak ada larangan buat seseorang untuk mengungkapkan opini masing2 dalam bentuk komen2 tersebut seperti halnya saya yang mengeluarkan opini dalam bentuk status yang kata seorang temen memicu kritikan itu. *padahal gak ada maksud memicu kritikan atau konflik.

hemm... yang penting sekarang dah selesai. damai, damai.. teman tetaplah teman meskipun pernah saling berseberangan..

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management