Rabu, 12 Desember 2012

Entahlah




Entahlah, apakah niat kita melakukan sesuatu yang baik itu karena berharap orang lain kan berlaku sama terhadap kita?
Entahlah, kenapa kita benci jika orang lain melakukan kesalahan (pada kita atau yang lain) padahal kita juga sering berbuat salah?
Entahlah, kita berusaha selalu berusaha untuk bisa memberi tanpa meminta, tapi bukankah manusiawi jika kita juga berharap untuk diberi?
Entahlah, kenapa juga jadi sedih, nelangsa dan marah karena apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan?
Entahlah, mungkin kita terlalu banyak berharap, terlalu serakah untuk bisa mendapatkan apa yang kita inginkan padahal kita sendiri belum maksimal untuk memberi yang mereka inginkan.
Entahlah, kenapa yang terpikir hanyalah terpenuhinya hak padahal seharusnya tugas kita adalah melaksanakan kewajiban dengan totalitas, penuh kesabaran dan keikhlasan?
Entahlah, kenapa kecewa dan mengeluh terasa mudah mengotori pikir dan hati, bahkan sampai terucap pada lisan?
Entahlah, kita hanya manusia biasa dan mereka juga manusia biasa, sama-sama tak sempurna.
Entahlah, kenapa antara apa yang kita pahami dalam pikir, kita rasakan dalam qolbu, dan kita lakukan oleh anggota tubuh serasa lebih banyak tidak sinkron-nya?

Ya, memang manusiawi untuk kita pamrih, kecewa, dan mengeluh. Tapi, itu SALAH!

Lalu, kenapa yang salah masih saja terus menerus kita pelihara?

Astaghfirulloh, meskipun fitrohnya manusia adalah tempat salah dan lupa, tapi bukankah kita harus terus berusaha untuk tidak berlaku salah?

Lalu?

Ya, untuk terus berusaha semaksimal mungkin melakukan yang terbaik!
Ya, untuk terus melatih kesabaran yang tiada batas!
Ya, untuk selalu menghiasi jiwa dan raga dengan bersyukur!
Ya, untuk selalu menghadirkan niat yang ikhlas dalam qolbu!
Ya, untuk senantiasa meminta pertolongan Allah!

Fillah wa billah, itulah yang harus kita lakukan!!!

(Coretan di hari Selasa, 4 Desember 2012)


Rabu, 29 Februari 2012

Kenangan

 

Lagi enak-enaknya duduk sambil lihat suasana di luar jendela, tiba-tiba ja teringat kenangan-kenangan masa lalu. Kenangan masa kecil di tempat aku dilahirkan dan tumbuh. Sebuah kenangan yang cukup indah meski kini hanya bisa tersimpan dalam ingatan. 

this pict from here

Mungkin aku termasuk salah seorang yang gemar menyimpan kenangan. Kenangan akan orang-orang tercinta: keluarga, sahabat, teman, dan lain sebagainya. Entah mereka juga tetap meyimpannya atau tidak, terkadang ada kerinduan yang begitu kuat, berharap bertemu dan bernostalgia, berbagi cerita tentang masa yang telah lalu.

Ya pagi ini tiba-tiba saja aku teringat masa-masa dimana kuhabiskan waktuku bersama teman-teman di kampungku. Mulai teman sekolah, teman mengaji, teman bermain alias tetangga rumah. Ada kerinduan yang tiba-tiba membuncah dalam dada. Kerinduan saat mengaji di surau tiap sore, khataman Al-Qur'an tiap hari ahad di rumah teman-teman secara bergiliran, belajar kelompok di rumah teman-teman yang dilakukan bergiliran juga, bikin kerajinan tangan bareng2, memainkan bermacam-macam permainan: bongkar pasang, engklek, gobak sodor, bulu tangkis, sepedahan, dakon, pasaran, maen rumah2an pake tanah, maen karet dan lain sebagainya.

 this pict from here

Hemmm,, begitu indahnya kenangan-kenangan itu menari-nari dalam otakku. Namun aku cukup sadar, semua itu kini hanyalah sebuah kenangan. Kenangan yang tersimpan dan bertahan dalam ingatan. Yang hanya bisa diceritakan namun tak bisa dikembalikan. Yang tak pernah kutau sampai kapan mereka kan bertahan.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management