Sabtu, 30 Oktober 2010

-Bersahabat Dengan Naga-

"Ini Kepulauan Berk. Perjalanan 12 hari ke utara tanpa harapan dan beberapa derajat arah selatan dari kutub utara. Tempat ini tepat di garis bujur kesengsaraan. Desaku. Singkatnya, tangguh. Desa ini telah dihuni selama 7 generasi, tapi setiap bangunan di sini semua baru. Pencaharian di sini memancing dan berburu. Kami punya pemandangan sunset yang indah. Satu-satunya masalah adalah hama. Biasanya hama yang sering ditemukan adalah tikus atau nyamuk. Sedangkan kami,, naga. Kebanyakan orang mungkin akan pergi. Tapi kami tidak. Kami suku Viking. Kami punya sifat keras kepala." Yap, paragraf di atas merupakan monolog awalan dari film berjudul How To Train Your Dragon. Kisah ini berawal ketika terjadi serangan naga ke tempat tinggal Suku...

Jengah!

Dia yang semakin tak mengerti akan diri Tak berambisi Atau memang tak punya mimpi? Membiarkan diri terpaku dalam sepi Tak bisa memberi banyak arti Hanya menyendiri  Dalam ruang tak berinti Tertinggal jauh dari mereka yang berlari Jengah, resah, remah.. Mencari pintu yang terbuka Namun serasa tiada Karena mungkin tak ada usaha Tuk membuka apa yang tak terbuka Ah, salahkah? (Malang, 30 Oktober 2010, 8....

Minggu, 24 Oktober 2010

Tentang Cinta

Cinta. Hemmm,, sebenarnya saya sudah bosan untuk membahas satu kata yang hanya terdiri dari lima huruf ini. Tapi, berhubung tadi pagi tiba-tiba dapet sms nasehat dari seorang sahabat yang insyaAllah dalam waktu dekat akan segera menyempurnakan separuh dien-nya, saya jadi tertarik untuk membahasnya kembali. Begini isi sms-nya... "Bila dirimu sekarang sedang menunggu seseorang untuk menjalani kehidupan menuju ridho-Nya, maka bersabarlah dengan keistiqomahan. Demi Allah, dia tidak datang karena kecantikan, kepintaran, ataupun kekayaan. Tapi Allah-lah yang akan menyegerakannya. Janganlah tergesa-gesa untuk mengekspresikan cintamu pada dia, sebelum Allah mengijinkannya. Belum tentu yang kau cintai adalah yang terbaik untukmu. Siapakah yang...

Minggu, 17 Oktober 2010

-PeduliMu-

Tentang peduliMu Tak boleh sedikitpun aku ragukan Namun bodohnya aku Seringkali aku abaikan itu Terpikat pada sebuah fatamorgana Beranjak pergi, menjauh, terseok, dan jatuh  Lumpur-lumpur pun mulai melekat Beruntungnya aku, tak ada luka di tubuhku Hingga aku merasakan Ada sebuah pemberontakan dalam jiwaku Perang akbar antara nafsu dan imanku Bahkan setan pun tak hentinya menjadi sekutu Mencoba menumbangkan iman yang masih rapuh Akupun mulai melemah Tak kuasa menyaksikan pertarungan sengit ini Perih menyayat yang kurasa Ya, memang tak ada luka pada tubuhku Luka itu ada di sini, tak terlihat, dalam hatiku Yang semakin menyayat karena iman mulai melemah Ketakutanpun mulai merasuk dalam sukmaku Rabbii,, tolong aku... Kucoba...

Klimaks!

Inginku malam ini, menari bersama hujan.. Agar kau tak perlu melihat, puluhan tetes air mata yang tak henti mengalir.. Inginku malam ini, bersautan irama dengan gelegar guruh.. Agar kau tak perlu mendengar, isak yang sangat sulit untuk kutahan.. Hingga esok hari, saat hujan dan guruh telah berlalu.. Kau hanya akan melihat senyumku, bercengkrama bersama hangat sang mentari, merangkai tarian indah bersama lembutnya angin pagi, berdendang riang bersama kicauan burung-burung mungil, menorehkan babak-babak indah dalam sebuah episode baru, ..... .. (Gludhuk malem2, Ngantang, 16 oktober 2010, 21....

Rabu, 06 Oktober 2010

Dunia = Fatamorgana Belaka

Seorang anak manusia berdiri di tengah dimensi kemunafikan dunia. Apa yang ia cari? Saat ia mulai terseret masuk dan tak sekuat tenaga mencoba untuk keluar. Padahal ia pahami bahwa dunia hanyalah sebentuk fatamorgana. Begitu indah untuk dikejar, namun setelah sampai hanya debu yang beterbangan ia jumpai. Aduhai, betapa rendahnya ia, berkedok cinta atas segala nafsu yang ia punya. Mencari-cari bermacam alasan atas berbagai penyelewengan hati. Mencari alibi untuk setiap kemaksiyatan yang ia lakukan. Bertahan dalam sebuah angan-angan yang belum tentu menjadi sebuah kenyataan. Terjebak dalam pusaran syahwat dan subhat. Bangunlah hai anak manusia! Betapa banyak waktu yang telah kau sia-siakan! Betapa banyak kesempatan untuk lebih mendekat kepada...

Sedikit Tentang Sandiwara Langit - Novel

Membaca kisah ini,, subhanallah, berbagai macam rasa berbaur menjadi satu, terharu, kagum, jadi merasa kecil, dan lain sebagainya yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Yap, Sandiwara Langit adalah judul sebuah novel yang ditulis oleh Ustadz Abu Umar Basyier. Kisah dalam novel tersebut bukan merupakan sebuah kisah fiktif belaka, akan tetapi sebuah kisah nyata yang oleh penulis dibuat sedemikian rupa. Secara singkat, kisah ini berawal dari seorang pemuda sholih yang baru saja lulus SMA tapi ingin segera menikah untuk menjaga dirinya. Beruntung karena dia sudah mempunyai calon yang juga sebaya dengannya. Akan tetapi sayangnya, pihak sang calon istri ternyata tidak menyetujui begitu saja rencana pernikahan mereka. Pernikahan tersebut...

^Jangan Resek^

Jangan Resek,, apaan yah??? hehehe,, baca judulnya aja kayae bikin illfeel,, hhehehe... sebenarnya ini adalah nama masakan, saya juga sedikit heran kenapa kok dinamakan kek gitu. Yup, kali ini saya mau nyoba share resepnya,, meskipun beberapa kali saya belum pernah nyoba sendiri, cuma jadi asisten, hoho.. cukup sederhana seh,, ini neh resepnya (semoga ini dah lengkap coz sedikit lupa2 inget)... Bahan dan Bumbu yang harus disiapkan (takaran secukupnya): bawang merah bawang putih lengkuas cabe kecil sesuai selera (sebenarnya ini masakan pedas tapi bagi yang gak suka pedas cabenya bisa dikit aja) gula garam kentang tempe tahu ikan teri/ikan kempong pokak (gak tau bahasa indonesianya, hhe) santen nah cara bikinnya seperti ini: tempe yang dah dipotong2 sesuai selera direbus dulu secukupnya kentang,...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management