Minggu, 24 Oktober 2010

Tentang Cinta


Cinta. Hemmm,, sebenarnya saya sudah bosan untuk membahas satu kata yang hanya terdiri dari lima huruf ini. Tapi, berhubung tadi pagi tiba-tiba dapet sms nasehat dari seorang sahabat yang insyaAllah dalam waktu dekat akan segera menyempurnakan separuh dien-nya, saya jadi tertarik untuk membahasnya kembali. Begini isi sms-nya...

"Bila dirimu sekarang sedang menunggu seseorang untuk menjalani kehidupan menuju ridho-Nya, maka bersabarlah dengan keistiqomahan. Demi Allah, dia tidak datang karena kecantikan, kepintaran, ataupun kekayaan. Tapi Allah-lah yang akan menyegerakannya. Janganlah tergesa-gesa untuk mengekspresikan cintamu pada dia, sebelum Allah mengijinkannya. Belum tentu yang kau cintai adalah yang terbaik untukmu. Siapakah yang lebih mengetahui melainkan Allah? Simpanlah segala bentuk ungkapan cinta dan derap hati rapat-rapat. Allah akan menjawab dengan lebih indah di saat yang tepat.."


Isi sms tersebut memang sangat sederhana, akan tetapi menurut saya isinya bisa langsung menancap dalam hati, terutama bagi kaum hawa yang seringkali luluh hatinya saat mendapat perhatian dari kaum adam. Saya jadi teringat pada sebuah kutipan yang entah saya dapet dari mana, lupa, waktu itu saya salin tanpa ingat untuk menuliskan sumbernya. Isi kutipan itu seperti ini.

"Manusia akan bahagia bila disayangi, diberi perhatian, dicintai, sedikit bangga bila diri ini dirindui. Tapi oleh karena terlalu nafsu mengejar semua ini, terkadang kita tak sadar yang kita lakukan telah melanggar perintah Allah. Betapa wanita itu akalnya setipis rambutnya, hatinya serapuh kaca, dan perasaannya selembut sutera. Maka hendaklah dibekalkan dengan ilmu, dikuatkan dengan iman, dan dihiasi dengan akhlak."


Telah banyak kisah hidup di sekeliling saya yang semuanya bermula dari lima huruf ini. Ya, 'cinta' hanya terdiri dari lima huruf, tapi pembahasannya bisa sampai berlembar-lembar dan berbuku-buku. Banyak versi cinta sesuai dengan pemahaman masing-masing orang yang pada akhirnya cara mengekspresikannya pun berbeda-beda. Tapi semua versi tersebut tidak akan ada artinya jika cinta tersebut hanya menyebabkan kemaksiyatan kepada Allah, Sang Pemilik cinta sejati. Lihat saja, betapa banyak pasangan muda-mudi melakukan aktifitas pacaran padahal belum halal bagi mereka satu sama lain, dan anehnya semua itu berkedok kata 'cinta'. Benarkah semua itu cinta, atau hanya sebuah penjelajahan untuk melampiaskan nafsu mengejar kesenangan?

Kembali saya teringat sebuah kutipan pada sebuah buku berjudul Cerdas Mendampingi Suami, "Cinta sebelum pernikahan adalah kebohongan. Jika pemuda itu benar, ia tidak akan berbicara denganmu selama satu tahun, sedangkan kamu belum halal baginya". Kutipan tersebut adalah kata-kata yang dilontarkan oleh kakak seorang gadis. Gadis tersebut bersikeras untuk menikah dengan sang pacar yang dikenalnya melalui internet. Hingga pada saat mereka menikah, barulah terbongkar semua keburukan sang pacar, kalau gak salah inget ternyata sang pacar adalah pecandu narkoba. Semua begitu indah saat mereka berpacaran, akan tetapi semua itu tak lebih dari sebuah kepalsuan dan sebuah ilusi.

Sebuah kesenangan belum tentu ia adalah sebuah kebahagiaan. Wajar bagi seorang manusia untuk merasa senang ketika mendapatkan perhatian dari orang yang ia cintai. Tapi perlu kita renungkan kembali, apakah kesenangan itu mendatangkan kebahagiaan atau justru malah mendatangkan kegelisahan. Ketika kegelisahan itu selalu muncul dalam lubuk hati, berarti ada yang salah pada penempatan dan pengekspresian cinta. Dan kegelisahan itu akan muncul ketika kita telah membumbui perasaan cinta dengan kemaksiyatan sekecil apapun itu. Namun semua itu hanya bisa kita deteksi dengan sikap jujur kepada diri sendiri disertai dengan ilmu.

Hemm,, sebagai akhir tulisan ini, saya kembali teringat perkataan seorang sahabat saya yang intinya seperti ini, "bukankah ketika kita menginginkan keridhoan Allah, maka kita juga harus memulainya dengan hal yang juga diridhoi Allah? bukan malah dimulai dengan sebuah kesalahan/kemaksiyatan.." Semoga hati-hati kita oleh Allah selalu ditetapkan dalam keta'atan kepadaNya, cinta dan benci hanya karenaNya, amin... Wallahulmusta'an, semoga bermanfaat...

1 komentar:

Iim Muhimatussalamah mengatakan...

Suka sekali dengan tulisannya... terimakasih...
kunjungi blog saya juga ya ^_^

http://dunia-naira.blogspot.com

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management