Tentang peduliMu
Tak boleh sedikitpun aku ragukan
Namun bodohnya aku
Seringkali aku abaikan itu
Terpikat pada sebuah fatamorgana
Beranjak pergi, menjauh, terseok, dan jatuh
Lumpur-lumpur pun mulai melekat
Beruntungnya aku, tak ada luka di tubuhku
Hingga aku merasakan
Ada sebuah pemberontakan dalam jiwaku
Perang akbar antara nafsu dan imanku
Bahkan setan pun tak hentinya menjadi sekutu
Mencoba menumbangkan iman yang masih rapuh
Akupun mulai melemah
Tak kuasa menyaksikan pertarungan sengit ini
Perih menyayat yang kurasa
Ya, memang tak ada luka pada tubuhku
Luka itu ada di sini, tak terlihat, dalam hatiku
Yang semakin menyayat karena iman mulai melemah
Ketakutanpun mulai merasuk dalam sukmaku
Rabbii,, tolong aku...
Kucoba merangkak tuk kembali
Namun serasa tak kuasa
Mereka masih gesit berperang
Hingga tanpa kusadari, seberkas cahaya merasuk dalam jiwa
Apakah ini pertolonganMu Ya Rabbii?
Mengirim bala bantuan tuk mengalahkan nafsu dan setan?
Alhamdulillah,
Tentang peduliMu wahai Engkau, Rabbii
Tak boleh kuabaikan lagi..
(Ditemani hangatnya sang mentari, Ngantang, 17 Oktober 2010, 06.34)
(Ditemani hangatnya sang mentari, Ngantang, 17 Oktober 2010, 06.34)
0 komentar:
Posting Komentar