Senin, 16 Agustus 2010

Wanita Jaman Rasulullah vs Wanita Akhir Jaman


Bismillah...

Ini hanyalah tulisan sederhana, bentuk kekagumanku akan kehidupan para sahabat dan sahabiyah Rasulullah Shollallahu 'alaihi wassalam versus kemirisan melihat kondisi wanita hari ini. Sungguh islam memuliakan wanita. Bahkan sempat terbayang di benakku, jika saja aku bisa menjadi wanita sholihah kala itu yang mempunyai keteguhan iman yang begitu kuat kepada Allah dan Rasul-Nya. Tapi kenyataan lah yang harus aku hadapi. Aku hanyalah seorang wanita akhir jaman yang berharap dan hanya bisa berusaha untuk bisa mencontoh wanita-wanita sholihah shohabiyah Rasulullah Shollallahu 'alaihi wassalam.

Di kala itu, wanita benar-benar dihormati. Ketika seorang wanita mencapai usia yang siap untuk menikah alias sudah baligh dan dewasa, kaum pria baik yang pemuda maupun yang sudah pernah menikah berbondong-bondong untuk melamar dan menikahi wanita sholihah tersebut. Tidak hanya wanita yang masih perawan (pemudi), bahkan ketika ada seorang wanita yang telah ditinggal oleh suaminya alias janda, setelah masa iddah, kaum pria pun segera berbondong-bondong untuk menikahinya. Bahkan, ketika kita coba menengok kisah ummul mukminin Hafshah binti Umar radhiyallahu 'anha, katika beliau ditinggal oleh suaminya, sang ayah Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu berusaha mencarikan sang putri seorang suami yang pada akhirnya Rasulullah-lah yang menikahi beliau (kisah lengkapnya bisa dilihat di Buku "Mereka Adalah Para Shahabiyah" - kok jadi semacam promosi ya? hhe). Itu semua tidak lain adalah sebuah bentuk penghormatan mereka terhadap kaum wanita, untuk melindungi kaum wanita.

Sungguh amat sangat berbeda dengan kondisi saat ini, kondisi dunia akhir jaman dimana wanita bagaikan barang murahan. Mereka dengan rela dan santainya mau untuk dijamah oleh kaum pria yang tak menaruh rasa hormat terhadap kaum wanita. Dan anehnya sang wanita juga mau saja dipacari oleh pria-pria tersebut tanpa ikatan yang halal. Parahnya lagi, nampaknya para orang tua juga sudah hilang kepeduliannya akan putri-putri mereka. Mereka membiarkan putri-putri mereka keluar rumah berbaur dengan khayalak ramai tanpa berhijab syar'i. Aurat dipertontonkan dimana-mana yang pada akhirnya pelampiasan syahwat pun meraja lela.

Sungguh perkara aneh yang menimpa wanita akhir jaman. Saat islam memuliakan wanita dengan aturan-aturan syar'i mulai dari tata busana dan tata pergaulan, eh mereka malah menganggap aturan tersebut sebagai bentuk pengekangan kebebasan. Dan yang keterlaluan, kebanyakan orang malah menganggap wanita-wanita yang menutup auratnya secara syar'i disebut terlalu berlebihan dan ekstrim. Padahal sudah jelas peringatan dari Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda, “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim), na'udzubillahi min dzalik, semoga kita tidak termasuk dalam golongan tersebut, amin.

Dunia memang nampaknya bener2 dah jungkir balik gak karuan.

Wallahulmusta'an...

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management