Ingin kupotret wajah bulan
Kan kuabadikan cahayanya yang temaram
Menerangi malam meskipun harus melawan awan
Aduhai, kau nampak kesepian
Tak terlihat bintang yang biasa kau jadikan kawan
Sungguh, kau begitu setia dengan malam
Tak lelah tuk meneruskan sinar sang raja siang
Menjadi pelipur wajah-wajah muram
Dengan senyummu yang menawan
(Ngantang, 23 Agustus 2010, ba’da maghrib)
Kan kuabadikan cahayanya yang temaram
Menerangi malam meskipun harus melawan awan
Aduhai, kau nampak kesepian
Tak terlihat bintang yang biasa kau jadikan kawan
Sungguh, kau begitu setia dengan malam
Tak lelah tuk meneruskan sinar sang raja siang
Menjadi pelipur wajah-wajah muram
Dengan senyummu yang menawan
(Ngantang, 23 Agustus 2010, ba’da maghrib)
0 komentar:
Posting Komentar