Tentang Hujan
Aku tak tahu, sejak kapan aku mulai menyukai hujan.. Rintiknya yang menawan, Irama dentingannya saat beradu dengan tanah dan atap rumah, Begitu mengesankan.. Bagai sebuah tarian yang mengikuti musik alam.. Terkadang pelan, tak jarang pula keras menerjang.. Dan saat ia mulai reda, Bau tanah basah semerbak menebar.. Meninggalkan jejak hujan yang tlah terekam...
Bisakah Tersenyum Saat Mati?
Sebuah buku yang sangat bagus dengan metode pembahasan yang cukup menarik berjudul Mati Tersenyum Esok Pagi yang ditulis oleh Ustadz Abu Umar Basyier. Dalam risalah ini penulis menyajikan pembahasan mengenai bagaimana seharusnya kita bisa memaknai sebuah kematian.
Antara Jamu dan Sirup
Oleh karena itu sudah selayaknya bagi kita yang bertamu di dunia ini untuk waspada terhadap suguhan sirup yang menggiurkan dan lebih memilih untuk menenggak jamu yang meskipun terasa pahit atau getir saat ini namun mampu membugarkan kita ketika sampai di rumah yang abadi nantinya.
Home Sweet Home
Sebuah rumah impian yang ingin kutempati bersama belahan jiwaku dan anak2ku. Sederhana namun cukup luas untuk kami berbagi cinta, kasih, dan sayang.
Antara di Dalam Atau di Luar Rumah
Antara di dalam atau di luar rumah. Kembali pada pilihan masing-masing, karena masing-masing orang pasti mempunyai alasan tersendiri yang patut dihargai. Yang pasti sebagai pemilik pilihan seorang wanita –dalam hal ini seorang ibu- harus bisa bertanggung jawab penuh terhadap pilihannya, berusaha melakukan yang terbaik dan diniatkan ibadah, serta selalu memperbaiki niat untuk ikhlas hanya karena Allah ta’ala.
Jumat, 30 Juli 2010
Manusia Biasa
Keep Holding On - mbak Avril Lavigne
You're not alone
Together we stand
I'll be by your side, you know I'll take your hand
When it gets cold
And it feels like the end
There's no place to go
You know I won't give in
No I won't give in
Keep holding on
'Cause you know we'll make it through, we'll make it through
Just stay strong
'Cause you know I'm here for you, I'm here for you
There's nothing you could say
Nothing you could do
There's no other way when it comes to the truth
So keep holding on
'Cause you know we'll make it through, we'll make it through
So far away
I wish you were here
Before it's too late, this could all disappear
Before the doors close
And it comes to an end
With you by my side I will fight and defend
I'll fight and defend
Yeah, yeah
Keep holding on
'Cause you know we'll make it through, we'll make it through
Just stay strong
'Cause you know I'm here for you, I'm here for you
There's nothing you could say
Nothing you could do
There's no other way when it comes to the truth
So keep holding on
'Cause you know we'll make it through, we'll make it through
Hear me when I say, when I say I believe
Nothing's gonna change, nothing's gonna change destiny
Whatever's meant to be will work out perfectly
Yeah, yeah, yeah, yeah
La da da da
La da da da
La da da da da da da da da
Keep holding on
'Cause you know we'll make it through, we'll make it through
Just stay strong
'Cause you know I'm here for you, I'm here for you
There's nothing you could say
Nothing you could do
There's no other way when it comes to the truth
So keep holding on
'Cause you know we'll make it through, we'll make it through
Keep holding on
Keep holding on
There's nothing you could say
Nothing you could do
There's no other way when it comes to the truth
So keep holding on
'Cause you know we'll make it through, we'll make it through
Jumat, 23 Juli 2010
Hanyut Asa
Minggu, 18 Juli 2010
Tumis Kacang Panjang
Bahan dan bumbu yang perlu disiapkan (takaran secukupnya):
- Kacang panjang
- Bawang merah dan bawang putih
- Cabe merah besar
- Cabe kecil
- Lengkuas
- Tomat
- Minyak goreng
- Garam
- Gula
- Kecap
Cara memasak:
- Bawang merah, bawang putih, Cabe merah besar, cabe kecil, dan tomat diiris-iris (tips: kalo ngiris bawang merah n putih yang tipis-tipis biar sedap)
- Panaskan minyak goreng secukupnya di wajan
- Setelah panas, masukkan bawang putih sampe agak memerah
- Maukkan bawang merah hingga agak memerah
- Masukkan cabe besar, cabe kecil, tomat, lengkuas
- Setelah aroma semakin mengharum dan agak kering, masukkan kacang panjang yang sudah dipotong-potong sesuai selera
- Tutup wajan sampe kacang empuk (jangan khawatir gosong karena kacangnya mengeluarkan air)
- Kalo kacang belum empuk sedangkan air yang keluar dari kacang sudah habis, tinggal tambahkan air secukupnya biar kacangnya empuk
- Masukkan garam, gula, dan kecap
- Tunggu sampek bumbu merasuk semuanya kemudian angkat
- Tumis kacang siap dihidangkan
Bahan dan cara memasak tumis ini tidak hanya khusus untuk kacang panjang, bisa juga kacang panjang diganti dengan kangkung atau sawi atau pare dan lain-lain. Oia, kalo masakan tumis biasanya cocoknya disandingkan dengan lauk tempe goreng. Murah, sehat dan nikmat... hehehe.......
Selamat mencoba,, semoga enakkk....... ^_____________*
Jangan lupa, tunggu resep selanjutnya yaw...
NB: emmmhhh,, kalo misal mau lebih mengkreasikan tuh tumis kacang panjang,, bisa juga dicampur pake' udang ato tempe ato kecambah, dll sesuai selera masing2... ^^ oia ada lagi,, itu tadi versi tumis,, ada juga versi oseng2,, cukup dikurangi lengkuas dan kecapnya aja...
Sabtu, 17 Juli 2010
Makmum Masbuk Dijadikan Imam?
Bolehkah bermakmum kepada masbuq? Silakan simak dalam fatwa Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’ beriktu ini.
السؤال الثامن والتاسع من الفتوى رقم ( 820 )
Pertanyaan kedelapan untuk fatwa no 820
س8: إذا دخلت المسجد فوجدت الإمام قد صلى ما كتب له الله أن يصلي فدخلت معه، ثم بعد ما سلم قمت أتمم ما فاتني، ثم دخل رجل آخر واقتدى بي، فهل يصح لهذا الرجل الاقتداء بي أو لا؟
Pertanyaan, “Jika aku masuk ke dalam masjid dan menjumpai imam telah shalat sebanyak beberapa rakaat lalu aku pun shalat bersamanya. Setelah imam mengucapkan salam aku berdiri untuk melengkapi rakaat yang tertinggal. Kemudian ternyata ada orang yang masuk ke masjid dan bermakmum kepadaku. Bolehkan orang tersebut bermakmum kepadaku yang berstatus sebagai masbuq?”
ج8: إذا كان المأموم قد أدرك بعض الركعات مع الإمام ثم قام بعد سلام إمامه ليتم ما بقي عليه من الصلاة فلمن يريد أن يصلي معه أن يقتدي به على الصحيح من أقوال الفقهاء،
Jawaban al Lajnah ad Daimah, “Jika ada makmum masbuq yang mendapatkan beberapa rakaat bersama imam lalu si masbuq berdiri untuk melengkapi rakaat yang tertinggal maka boleh bagi siapa saja yang ingin shalat bersamanya untuk bermakmum dengannya menurut pendapat yang paling kuat dari berbagai pendapat pakar fikih dalam masalah ini.
وذهب بعضهم كالحنفية والمالكية إلى أنه لا يصح الاقتداء بمن قام يقضي ما بقي عليه بعد سلام إمامه، والمسألة اجتهادية، حيث لم يرد فيها نص صريح.
Meski sebagian ulama fikih semisal para ulama yang bermazhab Hanafi dan Maliki berpendapat bahwa tidak sah bermakmum kepada makmum masbuq yang sedang melengkapi kekurangan rakaatnya setelah imam mengucapkan salam.
Perlu diketahui bahwa masalah ini adalah masalah khilafiyyah ijtihadiah dikarenakan tidak ada dalil tegas dalam masalah ini”.
س9: إذا دخلت المسجد فوجدت الإمام في التشهد الأخير فدخلت معه، ولما سلم قمت أصلي، فدخل رجل واقتدى بي، فهل أصلي بهذا أو أدفعه؟
Pertanyaan kesembilan, “Jika aku masuk ke dalam masjid dan kujumpai imam sudah dalam posisi tasyahud akhir lalu tetap bermakmum kepadanya. Setelah imam mengucapkan salam aku berdiri untuk menyelesaikan shalatku. Taklama setelah itu ada orang yang masuk masjid dan bermakmum kepadaku. Bolehkah aku shalat bersama orang tersebut ataukah aku tolak kehadirannya?”
ج9: من أدرك التشهد الأخير مع الإمام فلغيره ممن يريد الصلاة معه أن يقتدي به، وهذه المسألة أولى بالجواز من المسألة التي قبلها، وعلى ذلك فليس لهذا الشخص أن يدفع من يريد الاقتداء به في الصلاة.
Jawaban al Lajnah ad Daimah, “Siapa saja yang menjumpai tasyahud akhir bersama imam maka boleh bagi orang lain yang ingin shalat bersamanya untuk bermakmum dengan orang tersebut. Kasus ini lebih layak untuk kita katakan bahwa hukumnya boleh dibandingkan kasus sebelumnya. Berdasarkan penjelasan di atas maka si masbuq tidak boleh menolak orang yang ingin bermakmum kepadanya dalam shalat tersebut”.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء
عضو … عضو … نائب الرئيس
عبد الله بن منيع … عبد الله بن غديان … عبد الرزاق عفيفي
Fatwa ini ditandatangani oleh Syaikh Abdurrazaq Afifi selaku wakil ketua Lajnah Daimah dan Abdullah bin Ghudayan serta Abdullah bin Mani’ selaku anggota.
Sumber: Fatawa Lajnah Daimah jilid 7 hal 395-396 terbitan Dar Balansiah Riyadh, cetakan ketiga tahun 1421 H ustadzaris.com
Sup Sayap Ayam
Kembali ke sup sayap ayam.. ^.^
Bahan dan bumbu yang perlu disiapkan (emh,, di sini aku pake takaran secukupnya):
- Sayap ayam
- Wortel
- Kentang
- Brungkul/Kol
- Dikasi buncis juga boleh (tapi di cara masak ni ntar gak pake buncis coz aku gak suka,, hehe)
- Seledri
- Tomat
- Daun bawang merah
- Mrica
- Garam
- Bawang merah n putih yang dah digoreng kering
- Gula merah dikiiiitttt aja biar tambah sedep
Cara memasak:
- Sayap ayam dikrekep dulu *bahasa Indonesianya apa ya? gak tau deh*, truz digoreng (ne berlaku untuk ayam potong yang dagingnya penuh suntikan bahan kimia)
- Didihkan air secukupnya, kemudian masukkan wortel
- Setelah wortel agak empuk, masukkan kentang dan tomat yang dah dibelah dan dihilangkan isinya
- Begitu kentang sudah agak empuk, masukkan sayap ayam
- Gak lama kemudian masukkan brungkul, seledri, dan daun bawang merah plus bumbu mrica dan garam yang dah diuleg halus pakek cobek (mending jangan pake mrica bubuk coz kurang sedep) plus masukkan juga gula
- Tunggu sampek mendidih dan sekiranya bumbu sudah matang dan merasuk
- Setelah itu angkat sup dan taburkan bawang goreng
- Sup ayam siap dihidangkan
Biasanya kalo di keluargaku, hidangan pendamping sup ini adalah sambal kecap. Cara bikinnya cukup mudah. Potong kecil-kecil cabe kecil, beri bawang goreng dan dipenyet-penyet pakek sendok. Setelah bawang goreng dan cabe tercampur, tuangkan kecap secukupnya, aduk-aduk hingga tercampur semua. Jadi deh...
Untuk masalah lauk, terserah sesuai selera, bisa pake tempe goreng, perkedel, ato martabak mie, dan lain sebagainya.
Selanjutnya,, silahkan dicoba,, insyaALLAH ssssuuuueeeeeedddddddddaaaaaaaaaaaapppppppppppp... ^____________*
Dari Tabung Gas ke Tungku Kayu Bakar
Nampaknya sebagian masyarakat merasa takut untuk terus menggunakan tabung gas elpiji sebagai bahan bakar saat memasak. Di daerah Lamongan seorang ibu kembali menggunakan tungku kayu bakar sebagai bahan bakar saat memasak. Ibu tersebut beropini bahwa dengan menggunakan kayu bakar terasa lebih aman. Tak terkecuali di daerah Jombang, beberapa ibu rumah tangga malah mengembalikan tabung-tabung gas dan kompor-kompor elpiji mereka ke ketua RT setempat. Mereka juga menuntut adanya jaminan keamanan penggunaan tabung elpiji subsidi pemerintah. Untuk sementara ibu-ibu tersebut kembali menggunakan tungku kayu bakar dan kompor minyak meskipun saat ini minyak tanah sangat sulit didapatkan.
Melihat dilema tabung gas dan kompor elpiji tersebut saya jadi teringat ibu kost saya waktu itu yang sengaja menimbun minyak tanah sewaktu terdengar kabar bahwa minyak tanah akan segera hilang dari peredaran dan diganti dengan tabung elpiji. Fenomena ini sama dengan yang terjadi di rumah saya. Ibu saya juga langsung membeli banyak minyak tanah sebagai cadangan. Namun karena keluarga saya tinggal di desa, masih ada alternatif lain yang menjadi bahan bakar saat memasak, yaitu kayu bakar. Fenomena-fenomena tersebut terjadi tidak lain adalah adanya rasa takut untuk menggunakan gas elpiji karena banyaknya tersiar kabar berita seputar tabung gas yang suka meledak.
Seharusnya fenomena-fenomena seperti itu tidak harus ada. Memang sih kita tidak boleh menyalahkan pemerintah begitu saja. Kita harus menyadari bahwa di setiap kebijakan yang pemerintah ambil pastilah ada positif dan negatifnya. Lagian pemerintah juga tidak mungkin mempunyai maksud dengan sengaja ingin mencelakakan rakyatnya. Flasback sedikit ke jaman kuliah (sok banget neh kata-katanya, kaya' yang nulis dah lulus kuliah ja, hhe). Di semester empat kalo gak salah ada mata kuliah ekonomi publik yang saya pelajari. Di matakuliah tersebut ada teori yang bernama pareto optimum, social cost, dan social benefit. Saya lupa seh pengertian yang sebenarnya gimana, yang saya tau, sebuah kebijakan tidak akan mencapai pareto optimum ketika kebijakan tersebut masih menimbulkan social cost dan social benefit yang berarti juga bahwa kebijakan tersebut belum mencapai tingkat yang efisien (bagi yang paham neh teori mohon koreksinya kalo salah). Tapi kali ini saya tidak akan mbahaz kebijakan tabung gas elpiji dari segi teori tersebut, hhee.
Adanya kebijakan konversi tabung gas elpiji menurut saya merupakan suatu kebijakan yang sedikit ceroboh. Kebijakan ini nampaknya diambil secara sepihak tanpa melihat kondisi sosial masyarakat. Banyak sekali masyarakat yang ternyata belum terbiasa menggunakannya serta ada juga masyarakat yang malah takut menggunakannya. Apalagi dengan berjalannya waktu, ternyata ada beberapa orang yang menyalahgunakan kebijakan ini. Banyak tabung-tabung gas elpiji palsu yang diedarkan oleh beberapa kelompok orang yang memiliki moral hazart. Mereka ingin mendapatkan keuntungan yang banyak tanpa mempedulikan akibat yang akan menimpa masyarakat. Banyak kasus kebakaran yang terjadi akibat banyaknya tabung palsu yang meledak ketika digunakan oleh masyarakat. Alhasil, ketakutan masyarakat atas gas elpiji pun semakin menguat.
Yah, sekedar saran ja buat pemerintah. Seharusnya ketika merumuskan suatu kebijakan janganlah melihat dari prospek yang ada di atas, cobalah menengok ke bawah. Bagaimana kebiasaan dan penilaian masyarakat atas kebijakan tersebut. Jangan hanya karena mau mengirit akhirnya malah menyengsarakan masyarakatnya. Selain itu, pemerintah juga jangan hanya lebih memperhatikan kebijakan seputar masalah uang dan ekonomi, cobalah pikirkan berbagai kebijakan yang bisa memperbaiki moral masyarakatnya biar gak ada lagi serangkaian kejadian berbahaya akibat moral hazart yang dimiliki oleh sebagian masyarakat yang gak bertanggung jawab. *haha,, pinter banget kalo disuruh ngritik…
Wallahua’lam bish-showwab…