Senin, 03 Mei 2010

Muhasabah

Sulitnya menetapkan hati dan raga ini pada ketaatan
Sulitnya menjaga mereka agar tunduk hanya karenaNYA
Seringkali hati ini kuserahkan pada manusia
Menjadikan manusia sebagai alasan
Alasanku untuk tertawa bahagia
Alasanku untuk berteriak marah
Alasanku untuk menangis sedih
Rasanya sungguh tak pantas!
Bukankah aku diciptakan hanya untuk beribadah dan menghamba kepadaNYA?
Tapi kenapa justru seringkali hati ini berpaling dariNYA?

Astaghfirullah…
Apakah istighfar ini hanya sebagai pemanis bibirku saja?
Sepertinya ia tak pernah sampai ke relung hatiku terdalam

Astaghfirullah…
Seringnya aku mengucapkan kata itu
Sesering aku mengulang semua kesalahan-kesalahanku
Tak ada gunanya!

Ah… kenapa aku sebodoh ini?!
Selalu membiarkan hati dikuasai ego diri
Atau lebih parah lagi,
Campur tangan setan laknatullah ‘alaikum pun ikut andil jua
Membiarkan ia menggerogoti bagian-bagian hatiku yang masih putih
Hingga berlobang penuh nanah
Separah itukah penyakit ini menyerang hatiku???

Terkadang, hanya terkadang…
Aku meminta kepada Zat Yang Maha Segalanya
Tuk membersihkan nanah itu dan menyembuhkan hatiku
Namun, entah mengapa, rasanya hal itu tak mengubah apapun
Apakah mungkin karena hanya “terkadang”?

Huh!
Hanya berapa persen waktuku untukNYA dalam sehari?
50%??? Mending masih seimbang!
Atau ternyata hanya 5%?!
Na’udzubillahi min dzaalik!!!
Setidak bersyukur itukah aku atas hidupku di dunia ini???
Apa jadinya kalau aku terus menerus seperti ini?

Astaghfirullah…
Lagi-lagi istighfar keluar dari bibir ini
Namun kini datang dari lubuk hati terdalam,, semoga…

Allahu Rabbii…
Pemilik alam semesta, Penggenggam jiwa manusia…
Tundukkan selalu hati dan raga ini di atas jalanMU
Dan di bawah naungan cintaMU
Tetapkanlah ia dalam ketaatan kepadaMU
Selalu…
Amin….


0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management