Selasa, 22 Maret 2011

Bennie Carson, Si Tangan Berbakat

Gifted Hands. Film ini mengisahkan tentang seorang dokter ahli bedah syaraf (pediatric neurosurgery) terbaik di dunia. Benjamin S. Carson atau sering dipanggil Bennie, terlahir dari seorang wanita buta huruf yang menikah di usia muda karena ingin terlepas dari kehidupan panti asuhan. Namun seiring berjalannya waktu, sang ibu terpaksa berpisah dengan sang ayah karena sang ayah terlibat narkoba. Akhirnya sang ibu dengan tegar membesarkan Bennie dan Curtis (kakak Bennie) sendirian.


Alur cerita pada film ini diawali dengan sedikit cuplikan rencana operasi bayi kembar siam di kepala yang akan ditangani oleh Bennie. Kemudian dilanjutkan dengan falshback kisah Bennie semasa kecil hingga dewasa dan kembali ke operasi bayi kembar siam.

Di sekolah dasar, Bennie merupakan murid terbodoh di kelasnya. Setiap kali ujian dia tidak pernah bisa menjawab soal-soal ujian. Semua temannya mencemoohnya. Hingga pada suatu hari, sang ibu menyadari bahwa ada masalah dengan mata Bennie lalu membelikannya kaca mata. Setelah Bennie memakai kaca mata, nilai ujiannya naik dari yang biasanya F menjadi D. Oia, selain itu Bennie kecil juga terkenal dengan sikap emosinya yang tidak terkendali.

Kisah ini berlanjut ketika sang ibu (yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga) mendapat pekerjaan baru di sebuah rumah besar. Saat itu dia heran dengan isi rumah yang penuh buku sampai-sampai dia bertanya kepada si pemilik rumah apakah dia membaca semua buku itu. Akhirnya begitu sampai di rumah sang ibu menyuruh Bennie dan Curtis untuk mengurangi nonton tv dan hanya boleh melihat 2 saluran televisi  terfavorit perminggu (padahal biasanya banyak waktu mereka gunakan untuk melihat televisi terutama drama/sinetron), selain itu mereka juga harus rajin ke perpustakaan untuk membaca 2 buku perminggu dan membuat laporan tertulis mengenai isi buku yang mereka baca. Akhirnya pada tahun berikutnya, dari yang semula dijuluki murid terbodoh, Bennie menjadi murid terpintar di sekolahnya.

Beberapa tahun kemudian, Bennie melanjutkan kuliah di sebuah universitas untuk merealisasikan cita-citanya menjadi dokter. Dia mengambil spesialisasi dokter bedah syaraf (otak) karena dia beranggapan bahwa  otak merupakan sebuah keajaiban. Saluran dari semua gerak, talenta, dan potensi yang dimiliki oleh seorang manusia adalah berasal dari otak. Otak merupakan sumber segala inspirasi untuk mencapai sesuatu jika diasah dengan benar.

Pada tahun berikutnya, Bennie diterima sebagai dokter magang di sebuah rumah sakit. Saat itu pula dia melakukan operasi pertamanya terhadap pasien yang kepalanya terluka parah karena terkena pukulan tongkat baseball. Saat itu tidak ada dokter yang berada di rumah sakit, sehingga dia dengan terpaksa dengan segala resiko melakukan operasi tanpa persetujuan dan pengawasan dokter. Yang menggembirakan adalah bahwa meskipun dia hanya seorang dokter magang ternyata operasi pertamanya tersebut berhasil.


Kemampuannya terus meningkat hingga pada suatu saat dia harus mengoperasi otak seorang anak yang mederita penyakit kejang sejak ia bayi. Keberhasilan-keberhasilan operasi yang ia lakukan selama itu mengantarkannya pada kasus bayi kembar siam di kepala. Dia sempat pesimis bahwa dia tidak akan bisa melakukan operasi karena dikhawatirkan akan terjadi pendarahan hebat sedangkan bayi2 tersebut masih meiliki sedikit volume darah. Akan tetapi sang ibu dan sang istri selalu memberikan motivasi bahwa dia bisa melakukannya. Akhirnya setelah menemukan cara mengatasinya dengan dibantu oleh dokter bedah jantung untuk menghentikan aliran darah sementara waktu (agar tidak terjadi pendarahan hebat) serta puluhan tim dokter yang dibagi menjadi dua kelompok, operasi tersebut berhasil dilakukan dengan memakan waktu 22 jam.

Kiri: pemeran Bennie Carson di film, kanan: Bennie Carson asli

Secara umum film ini amat sangat menarik, mulai dari alur cerita hingga isi cerita (mungkin karena film ini memang berdasarkan kisah nyata). Banyak hikmah yang bisa diambil dari cerita ini, antara lain:
  1. Tidak ada orang bodoh. Setiap orang dianugerahi kemampuan, keahlian, talenta, dan potensi masing2. Yang harus dilakukan adalah menemukan potensi tersebut dan mengasahnya.
  2. Perlunya kepercayaan diri (terutama dalam kisah ini, karena seorang dokter bedah harus mempunyai kepercayaan diri sebagai salah satu modal berhasil atau tidaknya sebuah operasi)
  3. Adanya keyakinan penuh akan pertolongan Tuhan
  4. Kegigihan dan kerja keras
  5. Mengasah pengetahuan dengan membaca
  6. Buku merupakan sumber inspirasi, dari buku berbagai pengetahuan dapat diperoleh
  7. Pentingnya sebuah keramahan, dengan sikap yang ramah setiap orang akan nyaman bersama kita
  8. Harus siap menghadapi rintangan apapun, meskipun di bawah tekanan harus tetap bisa maju
  9. Besarnya peran orangtua, terutama ibu. Dengan kasih sayangnya seorang ibu bisa memotivasi dan mengantarkan anak-anaknya ke gerbang kesuksesan
Oia, film ini juga sedikit mengingatkan saya pada Dorama Jepang yang berjudul "Team Medical Dragon", terutama pada adegan operasinya (Gifted Hands = bedah otak, Team Medical Dragon = bedah jantung). Yang jelas film ini sangat bagus untuk ditonton, jadi bagi pecinta film, kalo sempet jangan dilewatkan,, hhehe.

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management