Senin, 14 Maret 2011

Haruskah Berjauhan Saat Bertentangan?


Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dalam bukunya yang berjudul Taman Orang-orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu mengatakan bahwa, "Jika engkau memperhatikan kehidupan ini, tentu engkau akan mendapatkan adanya dua orang yang saling mencintai, dan tentu ada kecocokan dalam satu keadaan, perbuatan, atau tujuan. Jika tujuan, sifat, perbuatan, dan jalan saling bertentangan, tentu hati keduanya akan saling berjauhan".


Hemm,, mencoba sedikit merenungi kalimat tersebut, membawa pikiran ini melayang menjumpai masa-masa yang terkenang dan berputar kembali pada kenyataan saat ini. Saya sangat sepakat sekali dengan kalimat tersebut. Ketika seorang sahabat tidak lagi sejalan dengan kita, entah sadar atau tidak, dalam hati kita muncul perasaan tidak suka dan menjadi condong untuk menjauh darinya. Sangat manusiawi, tapi haruskah kita mengikuti perasaan tersebut?

Saya jadi teringat akan kisah seorang kawan. Meskipun masih sering terseok tapi dia selalu berusaha untuk melewati jalan yang lurus. Dia mempunyai seorang sahabat yang pada awalnya sangat dia kagumi. Namun seiring dengan berjalannya waktu, terjadi perubahan pada sahabatnya yang menurut pemahamannya perubahan itu adalah suatu kesalahan yang sangat besar. Entah mengapa saat itu dia tidak bisa berbuat apa-apa, mengingatkan sahabatnya hanya ala kadarnya dan ketika tidak mempan dia langsung putus asa dan menjauh darinya. Sangat disayangkan, ternyata menjauh bukanlah keputusan yang tepat, sang sahabat tetap dengan perubahannya dan persahabatan mereka pun merenggang.

Memang kita tidak boleh memaksakan seseorang untuk menjadi sosok yang kita inginkan, sekalipun itu merupakan hal yang baik. Dan seharusnya pertentangan itu tidak kemudian menjadi sebab kita menjauh dari sahabat-sahabat yang seringkali kita akui sebagi orang-orang yang kita cintai. Tetaplah bergaul baik dengan mereka, mengingatkan mereka tanpa putus asa. Jadikanlah perubahan sahabat-sahabat kita sebagai pelajaran hidup. Jika baik maka segeralah kita ikuti, namun jika salah jangan pernah lelah untuk mengingatkan kembali.

Semoga cinta ini masih terpaut dengan cinta saudari-saudariku yang disana, disana, disana, dan seterusnya.

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management