Selasa, 21 Juni 2011

Kunci Dalam Memilih




Bukan hal mudah untuk menentukan pilihan hidup. Apalagi ketika segudang keinginan yang berwarna-warni dan apa kata orang dibenturkan dengan aturan yang haq. Salah memang jika kita terlalu mendengar apa kata orang dan menuruti segala keinginan hawa nafsu yang berakibat mengabaikan aturan. Seringkali semua itu secara tak sengaja menjadikan diri sedikit terusik. Namun pada hakikatnya yang terpenting adalah memenangkan salah satu dari beribu keinginan dalam diri sendiri. Kuncinya adalah menjatuhkan pilihan berdasarkan alasan dan cara yang benar.

Ada beberapa paragraf penting yang saya peroleh dari buku Taman Orang-orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu yang ditulis oleh Ibnu Qoyyim Al-jauziyah sebagai berikut:

Pertimbangan segala urusan harus tertuju pada kehendak untuk mendapatkan ridho Allah, taqorrub kepada-Nya dengan berbagai sarana, dan kerinduan untuk bersua dengan-Nya.

Ahli hikmah lain juga berkata, "Jika engkau menghadapi dua hal yang samar2, periksalah mana yang dekat dengan nafsumu, lalu jauhilah."

Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga berfirman, "Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya. Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Rabb-nya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsu-nya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal-nya." (QS. An-Nazi'at: 37-41)
Semoga Allah selalu menerangi hati kita, memberikan pertolongan-Nya kepada kita untuk mengekang hawa nafsu kita serta untuk bisa memutuskan segala sesuatu secara benar dengan hanya mengharap ridho-Nya, amin.

2 komentar:

miyosi mengatakan...

betul betul betul
dulu aku bingung antara menikah muda apa nerima kerjaan, dua2nya keren, dua2nya ingin kumiliki, bingungg banget,

dan akhirnya aku memilih nikah muda

eh asik banget ternyata, hahay,

stelah nikah baru kerja, Allah yang paling tw yg mana yg paling baik bwt umat-Nya

ehm... gak kebayang dulu milih kerja, mungkin skrg blum nikah krn kbanyakan cow2 yg stipe sm calon suamiku dl g gitu stuju istrinya kerja di tempat yg aku diterima dulu smentara aku bkn tipe org yg mudah jatuh cinta alias pemilih (milih yg alim) kalau mo suami yg suka ngebebasin istrinya sebebas2nya tanpa batas biasanya jg hars menerima konsekuensi yg lain yg jujur aku g mau kalau pny suami gitu, hehe (mbulet banget) *gubrak*

penanies mengatakan...

kalo aku dari dulu emang berniat menikah secepatnya setelah lulus kul, mbak,, dan alhamdulillah Allah mengabulkan,, sekarang tinggal menjalani dengan penuh syukur.. ^___^

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management